WIKA catat laba kuartal I 2018 turun 30,14 persen menjadi Rp 171,22 M
PT Wijaya Karya (WIKA) mencatat penjualan Rp 6,26 triliun pada kuartal I 2018. Torehan tersebut mampu berkontribusi pada laba bersih perseroan yang mencapai Rp 171,22 miliar. Laba ini menurun 30,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang saat itu Rp 245,07 miliar.
PT Wijaya Karya (WIKA) mencatat penjualan Rp 6,26 triliun pada kuartal I 2018. Torehan tersebut mampu berkontribusi pada laba bersih perseroan yang mencapai Rp 171,22 miliar. Laba ini menurun 30,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang saat itu Rp 245,07 miliar.
Direktur Keuangan WIKA, A.N.S. Kosasih, menjelaskan bahwa di awal 2018 ini WIKA banyak melaksanakan investasi di jalan tol dan kawasan Transit Oriented Development (TOD) atau properti yang terhubung dengan infrastruktur transportasi publik yang dibangun WIKA sehingga terkesan margin WIKA menurun.
-
Kenapa bunga Wijaya Kusuma dipercaya bisa meninggikan derajat? Mitos ini berasal dari keindahan serta keunikan yang dimiliki oleh bunga tersebut. Bunga wijaya kusuma memiliki warna cantik dan bentuk yang eksotis, sehingga sering dianggap sebagai lambang kesuksesan dan kemewahan.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Jhony Saputra? Merupakan Pengusaha Muda Jhony Saputra, yang disebut sebagai pengusaha muda berkecukupan, menjabat sebagai komisaris utama di PT Jhonlin Argo Raya (JARR), sebuah perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group milik Haji Isam.
"Selain itu ada pula investasi jalan tol yang sudah selesai seperti jalan tol Soreang - Pasir Koja yang sudah diresmikan Presiden yang saat ini telah dioperasikan oleh WIKA dan tentunya belum melampaui payback period," ungkap dia dalam keterangannya, Rabu (2/5).
Namun demikian, WIKA ditegaskan dalam posisi keuangan yang sangat sehat dan kondisi permodalan yang sangat kuat. "Kami sangat optimis bahwa di tahun 2018 ini kami bisa melampaui banyak rekor kinerja yang telah dicapai sebelumnya."
Dia menambahkan kas dan setara kas yang dimiliki Perseroan mencapai Rp 10,25 triliun atau meningkat 28,10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total utang berbunga (interest bearing debt) perseroan tercatat sebesar Rp 12,25 triliun dan ekuitas sebesar Rp 14,73 triliun. Hal ini menunjukan rasio utang berbunga terhadap ekuitas dan net gearing ratio masing-masing hanya sebesar 0,83 kali dan 0,14 kali.
"Hal ini menunjukan bahwa posisi keuangan WIKA saat ini masih sangat sehat dan kuat," tegas Kosasih.
Direktur Utama WIKA Tumiyana meyakini bahwa performa WIKA akan semakin meningkat sejalan dengan semakin bertumbuhnya raihan kontrak baru Perseroan hingga pekan III April 2018.
Capaian terbesar datang dari sektor infrastruktur dan gedung dengan raihan kontrak Rp 8,18 triliun disusul sektor industri dengan Rp 2,07 triliun. Sementara itu, raihan kontrak dari sektor energi dan industrial plant menyumbang Rp 814,40 miliar dan sektor properti sebesar Rp 207,77 miliar.
"Raihan kontrak baru hingga pekan III April 2018 mencapai Rp 11,27 triliun atau hampir 20 persen dari target kontrak baru perseroan 2018. Kami yakin ini akan meningkat lebih cepat di kuartal-kuartal berikutnya.", demikian Tumiyana menjelaskan.
Dijelaskannya, kontribusi kontrak baru terbesar datang dari sinergi BUMN yang mampu menyumbangkan 54,31 persen dari kontrak baru di mana salah satu kontribusi terbesar adalah Proyek Pembangunan Flyover Teluk Lamong yang diinisiasi PT Pelindo III (Persero).
"Sementara itu 36,29 persen kontrak yang dikerjakan Perseroan berasal dari pihak swasta dan 9,40 persen berasal dari pihak pemerintah," tuntas Tumiyana.
Tumiyana percaya kepercayaan pasar terhadap WIKA akan terus bertumbuh sehubungan dengan brand WIKA yang semakin diakui sebagai brand terpercaya di dalam dan luar negeri.
Hingga April 2018, WIKA telah bekerjasama dengan negara-negara di Afrika termasuk Aljazair dengan proyek pembangunan 4.000 unit lodgement. Sementara itu, penjajakan juga dilakukan untuk pembangunan Smelter Timah di Nigeria, dan beberapa proyek lain di Namibia, Lesotho, Djibouti, Zambia, Kamerun, Afrika Selatan, Benin, dan Togo.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6
Baca juga:
China Development Bank cairkan pinjaman Rp 2,28 T, WIKA kebut pengerjaan kereta cepat
Tukar posisi bos BUMN konstruksi
Menteri Rini angkat Dirut Wika jadi bos Hutama Karya
Wika: Kecelakaan kerja tidak ganggu target penyelesaian Tol Manado-Bitung
Pembangunan di 4 negara libatkan BUMN Indonesia
Wika Beton sebar dividen Rp 12,13 per saham, total Rp 101,1 miliar
Wijaya Karya berpeluang bangun infrastruktur di Afghanistan