YLKI Kritik Rencana Pemerintah Pungut Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan: Itu Pungli dan Harga Tiket Pesawat Semakin Mahal
YLKI Kritik Rencana Pemerintah Pungut Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan: Itu Pungli dan Harga Tiket Pesawat Semakin Mahal
Tulus menilai bahwa pemerintah terlalu memaksakan penerapan rencana iuran melalui tiket pesawat tersebut, dan tergolong tindakan pungli.
YLKI Kritik Rencana Pemerintah Pungut Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan: Itu Pungli dan Harga Tiket Pesawat Semakin Mahal
YLKI Kritik Rencana Pemerintah Pungut Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan: Itu Pungli dan Harga Tiket Pesawat Semakin Mahal
- Pemerintah Beri Sinyal Swasta Boleh Jual Avtur Agar Harga Tiket Pesawat Jadi Murah
- Harga Tiket Pesawat dari Jakarta ke Kuala Lumpur Hanya Rp831.672, ke Bali Tembus Rp1.553.447 per Orang
- Harga Tiket Pesawat Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya
- Terlibat Pungli Rp6,3 Miliar, Mantan Kepala Rutan KPK Dihukum Etik Berupa Permintaan Maaf
Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengkritik rencana pemerintah untuk mengenakan pungutan melalui tiket pesawat untuk pengembangan pariwisata.
Tulus menilai bahwa pemerintah terlalu memaksakan penerapan rencana iuran melalui tiket pesawat tersebut, dan tergolong tindakan pungli.
"Kalau ini dipaksakan bisa dikategorikan sebagai pemaksaan pada masyarakat sebagai penumpang pesawat, alias pungli!," tegas Tulus kepada Merdeka.com di Jakarta, Selasa (23/4).
Tulus menjelaskan bahwa penumpang moda angkutan pesawat tidak hanya diisi oleh turis domestik maupun asing. Melainkan, juga terdapat golongan masyarakat lainnya yang bergantung pada moda angkutan udara tersebut.
"Kan penumpang pesawat itu kan macam-macam, bukan hanya pariwisata. Kok mau main pungut," jelasnya.
Selain itu, rencana pungutan melalui tiket pesawat tersebut berpotensi untuk menaikkan harga jual tiket pesawat yang saat ini sudah mahal. Sehingga, kebijakan tersebut berpotensi untuk merugikan masyarakat.
"Lagi pula tiket pesawat sedang mahal. Katanya Sandiaga (Menparekraf) sudah turun, ini kok malah naik. Jadi, nggak konsisten," ujar Tulus menyesalkan.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno meminta masyarakat tidak khawatir terkait potensi kenaikan harga tiket moda angkutan pesawat. .
"Per hari ini, jangan khawatir, tidak akan membebani masyarakat dengan harga tiket yang lebih mahal lagi," ujar Sandiaga dalam konferensi pers The Weekly Brief with Sandi Uno, dikutip Selasa (23/4).
Sandiaga mengakui, pemerintah akan melakukan rapat koordinasi soal rencana pungutan melalui tiket pesawat untuk dana abadi pariwisata. Namun, rencana iuran melalui tiket pesawat tersebut masih dalam proses kajian.
Dia menjamin bahwa pembahasan rencana iuran melalui tiket pesawat tersebut melibatkan lintas kementerian/lembaga. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah opsi lainnya dalam untuk pengumpulan dana abadi pariwisata di Indonesia.
"Kita menyadari masukan dari masyarakat bahwa harga tiket masih mahal. Kita tidak akan menambah beban, kita lagi mengkaji beberapa opsi untuk pengumpulan atau koleksi dana kepariwisataan," ungkapnya.