Ternyata Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Singapura dan Thailand
Harga tiket pesawat tujuan Singapura Malaysia dan Thailand lebih ramah di kantong dibandingkan tujuan wisata domestik.
Harga tiket pesawat tujuan Singapura Malaysia dan Thailand lebih ramah di kantong dibandingkan tujuan wisata domestik.
Ternyata Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Singapura dan Thailand
Penyebab Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Singapura dan Thailand
Singapura, Malaysia, dan Thailand menjadi negara favorit masyarakat Indonesia jika berlibur ke luar negeri.
Selain berlibur tanpa visa, alasan mereka liburan ke negara tersebut karena harga tiket pesawatnya murah.
Dalam situs pembanding harga tiket pesawat, Skyscanner, harga tiket pesawat tujuan Singapura Malaysia dan Thailand lebih ramah di kantong dibandingkan tujuan wisata domestik.
merdeka.com
Untuk penerbangan periode 8-12 Januari, harga tiket pesawat pulang pergi Jakarta-Singapura yaitu Rp1.558.000.
Harga tersebut tidak berbeda jauh dengan tiket tujuan Denpasar, Bali yaitu Rp1.571.000.
Sementara tiket pulang pergi Jakarta-Thailand yaitu Rp2.536.000 dengan durasi penerbangan 18 jam menggunakan maskapai Air Asia.
Harga tersebut justru lebih murah dibandingkan tiket tujuan Lombok yaitu Rp2.872.000 dengan durasi perjalanan 3 jam 5 menit.
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari, mengatakan kondisi tersebut menjadi salah satu alasan wisatawan nusantara justru memilih berlibur ke luar negeri, dengan harga tiket yang lebih kompetitif.
"Ya itu kesalahan berkali-kali pemerintah, lebih murah saya ke Singapura atau ke Malaysia daripada saya ke Raja Ampat misalnya, padahal itu bagus banget kan," kata Azril kepada merdeka.com, Rabu (27/12).
Jika pemerintah berkenan memberikan keringanan pajak bagi penangan darat (ground handling) pesawat atau biaya menginap pesawat, maka hal itu bisa membuat wisatawan nusantara cenderung akan memilih berwisata dalam negeri dibandingkan ke luar negeri.
Dia menilai dalih harga tiket pesawat dipicu karena harga avtur, bukanlah alasan yang dapat diterima secara kelimuan. Sebab menurutnya, harga avtur di berbagai negara pun sama.
"Ground handling itu kan agak mahal di kita sehingga orang lebih bagus dia istirahat pesawatnya itu ke Singapura menginapnya daripada di Jakarta supaya biaya overnight tidak mahal," ucapnya.
"Kalau dibilang karena harga avtur, avtur kan sama saja," imbuhnya.
Mahalnya biaya ground handling juga sempat disuarakan oleh pendiri Susi Air, Susi Pudjiastuti.
Melalui akun X dia mencuitkan biaya-biaya service di industri penerbangan di Indonesia tidak ramah.
Sosok yang pernah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan itu menjabarkan biaya-biaya yang membuat harga tiket pesawat mahal. Biaya yang dia maksud yakni landing fee, navigation fee, groundhandling fee, coordination fee, dan lainnya.
“Bali airport landing fee-nya lebih mahal dari Selatan. Avtur yang mahal, lebih mahal dari luar negeri. Semua kemahalan dibanding harga di negara lain,” kata Susi.
“Akhirnya lebih baik tidak ada penerbangan daripada dimurahkan/dibebaskan biaya-biaya pendukung,” sambung Susi.