Profil
Arpeni Pratama Ocean Line
PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk adalah perusahaan publik yang didirikan di Jakarta pada tahun 4 Oktober 1975 yang bergerak di bidang transportasi. Saham perusahaan ini telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 22 Juni tahun 2005. 500 juta saham atau 33,3 persen dari modal perusahaan ditawarkan melalui penawaran umum. Setiap saham beruang nilai nominal Rp 500 dengan harga penawaran Rp 625 per saham. Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line I Tahun 2003 juga telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya.
Perusahaan memulai bisnisnya dari penyediaan jasa transportasi produk kayu melalui kapal pembawa satu logo untuk menyediakan efisien dan fleksibel jasa pengiriman untuk berbagai kargo curah kering dan kargo cair, serta untuk menyediakan jasa keagenan, bongkar muat, penyewaan -dari kapal dan jasa pengelolaan kapal.
Perusahaan memulai bisnis jasa keagenan pada tahun 1983 dan menjadi salah satu penyedia jasa keagenan terbesar di Indonesia. Hyundai Merchant Marine Co Ltd dan Wallenius Wilhemsen Lines adalah dua prinsipal utama yang telah menunjuk Perusahaan untuk menjadi agen umum mereka di Indonesia. Kini perusahaan telah menjadi alah satu perusahaan pelayaran terdiversifikasi terkemuka di Indonesia yang memiliki dan mengoperasikan armada kapal curah kering terbesar di Indonesia yang membawa batu bara dalam negeri. Perusahaan memiliki kapasitas untuk menyediakan "end-to-end layanan solusi logistik" dengan armada yang komprehensif, terdiri dari Capesize, Panamax dan Handysize bulk carrier, kapal tunda, tongkang dan floating crane.
PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk didukung oleh, antara lain, tim yang berpengalaman sebagai karyawan / pelaut. Perusahaan memiliki 14 cabang domestik di berbagai pelabuhan utama di Indonesia, seperti Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, dan Belawan di Medan, dan juga satu cabang di Singapura. Dengan lebih dari 30 tahun pengalaman di industri maritim, Perusahaan terus mengembangkan hubungan lama dengan beberapa pelanggan dan keterlibatan untuk memperkaya pembangunan transportasi angkutan laut nasional.