Cerita Hari LIDA Pertama Kali Ikuti Audisi Dangdut 'Badan Aku Dulu Gendut dan Hitam', Kini Sukses jadi Pedangdut
Hari Putra menceritakan perjuangannya mengikuti audisi di Jambi hingga berangkat ke Jakarta.
Hari Putra menceritakan perjuangannya mengikuti audisi di Jambi hingga berangkat ke Jakarta.
Cerita Hari LIDA Pertama Kali Ikuti Audisi Dangdut 'Badan Aku Dulu Gendut dan Hitam', Kini Sukses jadi Pedangdut
Bagi penggemar acara dangdut, mungkin sudah tidak asing lagi dengan sosok Hari Putra atau yang lebih dikenal dengan Hari LIDA. Nama hari mulai dikenal sejak mengikuti ajang Liga Dangdut Indonesia (LIDA) pada tahun 2020. Dalam ajang tersebut Hari menjadi juara 3.
Kesuksesan yang diraih Hari LIDA tidaklah mudah. Dia menceritakan perjuangannya saat mengikuti audisi yang digelar di daerah asalnya, Jambi. Hari LIDA menceritakan hal tersebut saat menjadi tamu di podcast Lady Rara.
"2020 aku kuliah semester akhir tapi tinggal skripsi doang, udah luang dong. Nah abis itu dibukalah audisi di 2020 dan waktu itu datang ke Jambi dan lokasi audisinya gak jauh dari rumah. LIDA kan datang ke provinsi masing-masing kan. Karena kalau audisi di luar daerah aku engga ada duit, ya karena memang orang susah gitu dan aku udah punya motor, pergilah audisi," ucap Hari LIDA kepada Rara.
Saat mengikuti audisi, Hari mengaku tak memberi tahu orang-orang terdekatnya. Menurut Hari, orang yang tahu dirinya mengikuti audisi hanyalah sang ibunda. Hari bahkan tak memberi tahu ayahnya.
"Audisi aku engga ngasih tahu siapapun selain ibu aku. Ayahku pun engga aku kasih tahu. Audisi itu, keluarga semua engga ada yang tahu. Nah yang tahunya aku pergi-pergi kayak karena aku memang sering pergi-pergi. Pergi kuliah gitu. Tetangga semua engga ada yang tahu aku ikut audisi," katanya.
Hari cukup terkejut melihat banyaknya peserta audisi. Dia bahkan sempat deg-degan karena banyak peserta yang memiliki suara bagus, namun tak lolos audisi. Hal itu sempat membuat Hari 'Kena Mental'.
"Waktu itu special track engga ngantri karena aku udah kayak ngirim suara sama Diah, perwakilan Jambi dulu. Nah abis itu audisi ketemu Juri Bu Epoy yang audisiin aku pertama kali Bu Epoy, nyanyilah banyak lagu," ungkap Hari.
"Tibalah giliran aku. Assalamualaikum. Nama saya perkenalkan. Bu Epoy bilang kan aku dulu gemuk kan, ini siapa ketemu Bu Epoy ini siapa kayak om-om terus item. Dia bilang gitu setelah ketemu disini kan. Karena waktu itu aku 79 beratnya (berat badan)," sambung Hari.
"Nah terus gue nyanyilah. Engga distop-stopin sama Bu Epoy 'terus terus kamu bisa lagu apa lagi'. Saya bisa lagu Arab bu lagu gambus, gua bilang gitu. Oh nyanyi nyanyi nyanyi. Nyanyi engga distop sampai tiga lagu pokoknya lebih dari 10 lagu aku nyanyi itu. Ya udah kamu lolos ya kata Bu Epoy," katanya. Lolos di audisi tahap satu, Hari kemudian kembali mengikuti audisi tahap kedua. Setelah kembali tampil di hadapan juri, Hari kemudian diminta pulang. Peserta yang lolos kata juri akan dihubungi. Betapa terkejutnya Hari, saat baru tiba di rumah dia mendapat telepon yang memberi tahu jika dirinya lolos.
Dari pihak TV kemudian ada yang meliput ke rumah Hari. Hari sendiri saat itu hidup serba kekurangan. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, sementara sang ayah sopir. Hari pun sempat menitikan air mata saat melihat sang ibu bekerja.
Hingga kemudian Hari dinyatakan lolos dan berhak mengikuti audisi di Jakarta. Hari bersama empat peserta dari Jambi berangkat ke Jakarta.
"Hari lolos audisi ke Jakarta, dipilih 5 orang dari provinsi Jambi. Kalian terpilih menjadi lima peserta," ucap Hari.
Dari hasil kerja keras dan doanya selama ini, Hari kini bisa membeli rumah di Jakarta. Hari sendiri diketahui banyak mendapat job manggung, bahkan hingga ke luar negeri.