Fakta-Fakta Menarik Film 'The Most Beautiful Girl in The World' yang Dibintangi Reza Rahadian dan Sheila Dara, Sempat Ditolak 2 PH
Dalam film "The Most Beautiful Girl in The World," Reza Rahadian berperan sebagai playboy, sedangkan Sheila Dara berperan sebagai produser televisi.

Bulan Februari sering kali diasosiasikan dengan cinta. Pada kesempatan ini, Netflix meluncurkan film orisinal Indonesia berjudul The Most Beautiful Girl in the World, yang dirilis tepat pada hari Valentine tahun 2025.
Film yang disutradarai Robert Ronny ini menghadirkan dua aktor ternama Indonesia, Reza Rahadian dan Sheila Dara Aisha. Untuk pertama kalinya mereka berperan sebagai tokoh utama dalam genre komedi romantis.
"Saya sudah cukup lama menantikan komedi romantis bisa kembali mewarnai film Indonesia. Jadi daya tarik film ini antara lain adalah genre-nya itu sendiri serta presentasi film ini yang menurut saya sangat utuh, unik, punya value, dan punya kedalaman di setiap adegannya dan perjalanan ceritanya," ungkap Reza Rahadiandalam keteragan resminya, Jakarta, Senin (17/2).
Dalam film ini, Reza memerankan karakter Reuben, seorang playboy yang juga merupakan pewaris tunggal kerajaan media milik ayahnya namun ia tidak mengerti akan obsesi ayahnya terhadap rating. Sayangnya demi mewarisi harta, ia harus memenuhi permintaan terakhir dari mendiang ayahnya: menemukan "gadis tercantik di dunia" dan menikahinya.
Reuben tidak menggunakan jasa biro jodoh atau makcomblang; ia harus mencari calon istri melalui acara kencan yang juga diproduksi oleh Kiara (Sheila Dara), seorang produser di stasiun TV miliknya yang memiliki pandangan kritis dan idealis. Kehidupan mereka berubah drastis ketika keduanya terdampar di sebuah pulau, dan mereka terpaksa bekerja sama untuk bertahan hidup.
Film ini juga menampilkan banyak fakta menarik dan dibintangi oleh Kevin Julio, Indra Birowo, serta Bucek Depp. Mari kita eksplorasi lebih lanjut!
Ditolak Rumah Produksi Berkali-kali

Robert Ronny ternyata sudah memiliki ide untuk menggarap film The Most Beautiful Girl in the World sejak hampir dua puluh tahun yang lalu. Naskah cerita ini ditulisnya saat ia menjalani studi program magister di New York pada tahun 2006-2007.
Inspirasi untuk naskah tersebut berasal dari pengalaman kerjanya di sebuah stasiun televisi swasta.
"Beberapa kali sempat saya pitch ke rumah produksi, ada dua yang tertarik. Tapi akhirnya ditolak karena dianggap terlalu susah dibikin," ungkapnya dalam catatan produksi film ini.
Pada tahun 2021, akhirnya Netflix bersedia untuk berkolaborasi dalam proyek film ini.
Adegan Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni
Salah satu penyebab mengapa film ini sering ditolak adalah karena adegan yang menggambarkan karakter terdampar di sebuah pulau dalam naskah. Dalam cerita, Reuben dan Kiara terdampar di salah satu pulau di Kepulauan Seribu.
Saat melakukan riset di lokasi asli, Robert Ronny menemukan terdapat sekitar 110 pulau di kawasan tersebut, tetapi hanya 11 pulau yang berpenghuni.
"Masalahnya, pulau-pulau kosong ini tidak gampang dijangkau. Kalau betulan syuting di sana, bagaimana mau bawa alat? Bagaimana dengan transportasi kru? Tinggal di mana?" jelasnya.
"Jadi kami sempat mencari pantai yang paling cocok di sepanjang Pulau Jawa, akhirnya ketemu di Ujung Genteng, Jawa Barat," tambah sutradara film Critical Eleven ini.
Proses Syuting yang Sulit

Untuk menciptakan adegan terdampar, tim produksi mengadakan serangkaian workshop dan latihan intensif bagi Reza Rahadian, Sheila Dara, serta para aktor pengganti mereka. Selain itu, terdapat lebih dari 400 efek visual yang harus disiapkan untuk adegan di yacht.
"Saya pikir cerita ini relatif mudah karena komedi romantis, secara teknis manageable. Tapi ternyata secara teknis justru cukup ribet," ungkap Robert Ronny.
Adegan Sheila Dara Menombak Ikan
Adegan terdampar di pulau ternyata memberikan pengalaman yang mendalam tidak hanya bagi sutradara, tetapi juga bagi para pemain.
"Oh, jatuh dari yacht itu susah," ungkap Sheila Dara.
Dia juga menambahkan, "Adegan menombak ikan susah. Adegan badai ketika terdampar di pulau juga susah. Hal-hal teknis buat saya sebenarnya susah. Timing supaya bisa ditangkap kamera itu sulit buat saya."
Hanya Reza Rahadia yang Bisa Eksekusi Karakter Reuben
Robert Ronny mengungkapkan menghidupkan karakter Reuben yang merupakan seorang womanizer bukanlah perkara yang mudah.
"Karakter Reuben ini sangat menantang. Jika ada kesalahan kecil, penonton bisa jadi tidak menyukainya. Dia terlihat seksis, misoginis, dan playboy. Sangat menjengkelkan. Oleh karena itu, kami memerlukan seorang aktor yang benar-benar berbakat untuk menunjukkan bahwa sifat-sifat tersebut hanyalah tampak di permukaan," jelasnya.
Untuk itu, dibutuhkan skill yang tinggi agar semua dimensi dalam karakter Reuben bisa ditampilkan dengan baik di layar.
"Ketika membahas tentang layer ini, tidak semua aktor mampu melakukannya. Hanya Reza yang bisa," tambah Robert.