Ingat Sidik Eduard Aktor Tampan Jarang Tampil di Layar Kaca, Kini Jualan Cilok Seribuan di Pinggir Jalan
Sidik Eduard mengaku tidak malu harus berjualan bakso cilok di pinggir jalan. Menurutnya yang terpenting usahanya halal.
Sidik Eduard mengaku tidak malu harus berjualan bakso cilok di pinggir jalan. Menurutnya yang terpenting usahanya halal.
Ingat Sidik Eduard Aktor Tampan Jarang Tampil di Layar Kaca, Kini Jualan Cilok Seribuan di Pinggir Jalan
Bagi penggemar FTV dan serial televisi, sosok Sidik Eduard sudah tidak asing lagi. Wajah Sidik Eduard sering tampil di layar kaca sebagai pemeran FTV. Jago akting di depan kamera dan memiliki paras tampan, sosok Sidik Eduard begitu mencuri perhatian di layar kaca.
Sidik Eduard memiliki usaha yang baru dia jalani. Sidik Eduard kini berjualan bakso cilok. Sidik Eduard berjualan bakso cilok di pinggir jalan. Sidik Eduard begitu gesit saat melayani pembeli.
Afdhal Yusman berkesempatan untuk menemui Sidik Eduard yang sedang berjualan. Lapak Sidik Eduard berjualan berada di pinggir jalan. Sidik Eduard mengaku jika dirinya baru berjualan sekitar 3 Minggu.
"Ini kurang lebih klau dari hari ini 3 Minggu," ucap Sidik Eduard kepada Afdhal Yusman.
Sidik Eduard saat ini tinggal di Depok bersama istri dan anaknya. Dia terbiasa naik motor menuju lokasi dia berdagang. Sidik Eduard mengaku tidak malu dirinya kini berjualan bakso cilok.
"Tapi gokil loh dia usahanya loh, engga malu gitu ya," ucap Afdhal Yusman.
"Engga lah ngapain malu," ucap Sidik Eduard.
"Ya kan lo artis bro," kata Afdhal Yusman.
"Artis itu juga manusia," kata Sidik Eduard.
Sidik Eduard menceritakan awal mula dirinya terpikir berjualan bakso cilok. Sidik Eduard mengaku sempat menganggur selama sebulan. Dia terpikir untuk membuka usaha. Kebetulan orang tuanya pernah berjualan bakso. Dari situ, Sidik Eduard mulai bertanya-tanya kepada orang tuanya.
"Gua pengen mencoba hal yang belum pernah coba dan orang lain mungkin coba di dunia artis ya. Soalnya satu gua, kemarin gua sebulan kayak nganggur tuh kan, gua bingung mau ngapain dan gua gak punya basic apapun dong. Nah gua mikir paling gampang itu adalah nyokap gua pernah jualan bakso mie ayam, nah gua tanya sama dia, idenya gimana, udah bakso mie ayam aja, kecil-kecilan kayak gini tapi yang penting nanti insyaallah amiinn berkembang cabang cabang cabang," katanya.
Alasan lainnya lanjut Sidik Eduard, dirinya memilih usaha bakso cilok karena modalnya relatif kecil. Selain itu bakso cilok tergolong penganan yang digemari beragam usia.
"Karena tuh ya kita fair-fairan aja, modal kecil engga terlalu besar dan ini makanan merakyat, semua pun bisa makan. Sidiq kalangannya dari A sampai Z pun bisa ngejar itu semua," ucap Sidik.
Bakso cilok yang dijual Sidik Eduard relatif cukup murah. Dia menjual per butirnya Rp1000.
"Tapi kelasnya Sidiq engga mau ngejar kelas harga untuk meninggi ya makanya dibuat harganya seribuan per butirnya," ucap Sidik Eduard.
Sidik Eduard mengungkapkan omzet yang dia dapat selama berjualan. Dalam satu hari dia pernah mendapat penghasilan Rp800 ribu.
"Untuk kotor dulu ya soalnya ini kan belum ada sebulan nih, untuk kotor selama ini sehari paling besar itu di 800 (ribu) waktu itu. Itu pas 2 Minggu kemarin kayaknya deh. Buka dari jam 3 sore sampai jam 9," ucapnya.