Sinopsis Pabrik Gula, Film Horor Indonesia Adaptasi Thread Viral Tayang Maret 2025
Sejumlah buruh pabrik gula tua di Pulau Jawa diteror makhluk halus dan harus mengungkap misteri di balik teror tersebut untuk bertahan hidup.

Film horor terbaru Indonesia, "Pabrik Gula" yang diadaptasi dari thread viral Simpleman di platform X, siap menyapa para pencinta film horor tanah air. Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 31 Maret 2025 mendatang. Mengisahkan sekelompok buruh musiman yang bekerja di sebuah pabrik gula tua peninggalan Belanda di sebuah desa terpencil di Pulau Jawa, film ini menjanjikan pengalaman menonton yang menegangkan dan mencekam.
Para buruh, yang terdiri dari Endah (Ersya Aurelia), Fadhil (Arbani Yasiz), Dwi (Moch. Arif Alfiansyah), Hendra (Bukie B. Mansyur), Wati (Wavi Zihan), Ningsih (Erika Carlina), dan Franky (Benidictus Siregar), datang untuk membantu proses penggilingan tebu selama musim panen. Awalnya, mereka menjalani rutinitas kerja tanpa masalah. Namun, suasana mencekam mulai terasa ketika kejadian-kejadian aneh dan menyeramkan terjadi satu demi satu, mulai dari kecelakaan kerja hingga pembunuhan salah satu buruh di sumur belakang pabrik.
Teror makhluk halus penunggu pabrik gula tua tersebut semakin menjadi-jadi, memaksa para buruh untuk berjuang demi keselamatan mereka. Mereka harus mengungkap misteri di balik teror tersebut untuk bisa selamat dari teror yang tak henti-hentinya menghantui mereka. Film ini dijanjikan akan menyuguhkan adegan-adegan jumpscare dan cerita yang menyeramkan, dibalut dengan suasana mencekam khas film horor Indonesia.
Misteri Pabrik Gula Tua di Pulau Jawa
Sutradara Awi Suryadi berhasil mengemas kisah horor dari thread viral Simpleman ini menjadi sebuah film layar lebar yang menegangkan. Dengan durasi sekitar 2 jam 13 menit, film "Pabrik Gula" akan tersedia dalam dua versi: versi biasa (17+) dan versi uncut (21+). Versi uncut diklaim menawarkan adegan yang lebih intens dan cerita yang lebih mendalam, sehingga akan memberikan pengalaman menonton yang lebih menegangkan bagi penonton yang berani.
Proses syuting film ini dilakukan di dua lokasi, yaitu Klaten dan Cirebon, yang dipilih untuk mendukung suasana mistis dan mencekam yang ingin dihadirkan. Lele Laila dipercaya sebagai penulis naskah, sementara Manoj Punjabi bertindak sebagai produser di bawah naungan MD Pictures. Kombinasi kru dan pemain yang berpengalaman ini diharapkan mampu menghasilkan film horor berkualitas yang mampu bersaing di industri perfilman Indonesia.
Kehadiran para aktor dan aktris berbakat seperti Ersya Aurelia, Arbani Yasiz, dan Erika Carlina juga turut menambah daya tarik film ini. Mereka akan memerankan karakter buruh yang harus berjuang melawan teror makhluk halus di pabrik gula tersebut. Chemistry antar pemain dan akting mereka yang memukau diharapkan mampu menghidupkan cerita dan membuat penonton semakin terbawa suasana.
Mengungkap Teror Makhluk Halus
Film "Pabrik Gula" bukan hanya sekadar film horor dengan adegan jumpscare yang membuat penonton terkejut. Film ini juga akan menghadirkan misteri yang harus dipecahkan oleh para buruh. Mereka harus berani menghadapi ketakutan mereka dan mengungkap asal-usul teror makhluk halus yang menghantui pabrik tersebut. Proses pengungkapan misteri ini akan menjadi bagian penting dari cerita, menambah ketegangan dan membuat penonton penasaran hingga akhir film.
Dengan mengangkat kisah dari thread viral, film ini diharapkan mampu menarik perhatian penonton yang telah mengikuti cerita tersebut. Namun, bagi penonton yang belum pernah mendengar cerita aslinya, film ini tetap akan memberikan pengalaman menonton yang menegangkan dan mencekam. Suasana mistis pabrik gula tua, dipadukan dengan akting para pemain dan efek suara yang tepat, akan membuat penonton merasakan teror yang dialami oleh para buruh.