Usai Dibaptis, Denise Chariesta Janji Taubat Nyinyir Demi Sang Anak Jaden
Denise Chariesta berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik demi kebahagiaan anaknya.
Denise Chariesta, seorang publik figur yang terkenal dengan kontroversinya, mengambil keputusan penting untuk menjalani pembaptisan. Upacara ini dilaksanakan di sebuah gereja yang terletak di MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada hari Selasa, 23 Juli 2024, dan dipimpin oleh Pendeta Gilbert Lumoindong.
Langkah ini mencerminkan niat Denise untuk meninggalkan masa lalu yang penuh dengan kontroversi dan memulai lembaran baru, terutama setelah kelahiran putranya, Jaden.
“Ini adalah hari pembaptisanku, memulai kehidupan baru dan melupakan yang lama. Jadi kalau kata Pak Gilbert, Denise yang dulu sudah mati," kata Denise dengan wajah yang dipenuhi rasa lega.
Pernyataan tersebut menunjukkan komitmennya untuk melakukan perubahan demi masa depan yang lebih baik, terutama dalam menjalani perannya sebagai seorang ibu. Melalui momen ini, Denise berharap bisa memberikan contoh yang baik bagi anaknya dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu.
Pembaptisan Dipimpin Pendeta Gilbert Lumoindong
Dalam acara pembaptisan, Denise Chariesta terlihat sangat tenang saat melangkah ke kolam renang untuk berdoa bersama Pendeta Gilbert Lumoindong. Dengan penuh perhatian, Pendeta Gilbert membimbingnya, menelentangkan tubuh Denise hingga terbenam dalam air, kemudian mengangkatnya kembali sambil berdoa, diakhiri dengan ucapan "Selamat." Kehadiran Pendeta Gilbert Lumoindong pada momen yang sangat berarti ini semakin memperkuat makna spiritual dari pembaptisan yang dilalui oleh Denise.
Bagi Denise, ini merupakan momen bersejarah yang telah lama ia impikan sejak kelahiran anaknya. Setelah menyelesaikan prosesi tersebut, Denise merasakan perasaan lega dan bahagia.
Proses pembaptisan ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang mendalam bagi dirinya dan keluarganya. Dengan demikian, acara ini menjadi simbol harapan dan kebahagiaan yang akan terus dikenang oleh Denise dan orang-orang terkasihnya.
Alasan Denise Jalani Pembaptisan
Keputusan besar Denise untuk menjalani baptisan dipicu oleh kelahiran putranya, Jaden. Kehadiran Jaden dalam hidupnya membuat Denise mulai merenungkan perubahan positif yang ingin dia lakukan.
"Sejak Jaden lahir, aku sudah fokus ke anak," kata Denise, yang kini semakin berkomitmen untuk mengutamakan kebahagiaan dan perkembangan anaknya.
Pembaptisan ini merupakan langkah nyata dari keinginannya untuk menjauh dari konflik dan perilaku yang dapat menyakiti orang lain. Denise bertekad untuk menjadi ibu yang lebih baik dan berusaha keras agar tidak terpengaruh oleh komentar negatif dari orang lain.
Prioritas utamanya saat ini memberikan yang terbaik untuk Jaden, serta menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan dukungan. Dengan baptisan ini, Denise berharap dapat menunjukkan komitmennya untuk menjalani hidup dengan lebih baik dan memberikan teladan positif bagi anaknya.
Respons Warganet dengan Bijak
Setelah menjalani baptisan, Denise Chariesta merasakan ketenangan yang lebih dalam dan mampu menghadapi berbagai komentar negatif dengan sikap yang bijak. Masa lalu yang menyakitkan, seperti saat anaknya dijuluki dengan istilah yang menyedihkan, kini tidak lagi menjadi beban berat bagi dirinya.
“Kalau kemarin aku sakit hati pas Jaden dibilang anak haram, sekarang sudah bodo amat,” ujarnya dengan tegas.
Denise menekankan saat ini, dia tidak lagi terfokus pada reaksi terhadap komentar yang tidak baik, melainkan pada cara membesarkan anaknya dengan penuh cinta dan ketenangan. “Aku enggak mau ingat yang dulu. Diemin aja, karena kita juga enggak bisa kontrol omongan orang,” tambahnya dengan bijak.
Transformasi Hidup Denise Chariesta
Sebelumnya, Denise Chariesta dikenal dengan cara bicaranya yang keras dan sering kali menyinggung perasaan orang lain. Namun, kini ia bertekad untuk lebih fokus pada aspek positif dalam hidupnya dan menjalani kehidupan yang lebih damai bersama Jaden.
Ia percaya langkah spiritual yang diambilnya akan membantunya untuk mengatasi masa lalu yang penuh dengan kontroversi dan menjadikannya pribadi yang lebih baik. Perubahan ini menunjukkan komitmen Denise untuk menjalani hidup dengan lebih bijaksana dan menjadi teladan positif bagi anaknya.
Menurutnya, kebahagiaan Jaden adalah prioritas utama, sehingga ia bersedia untuk mengabaikan komentar-komentar yang tidak membangun. Dengan demikian, Denise berusaha mengalihkan fokusnya untuk menjadi ibu yang lebih penyayang dan sabar. Ia ingin memberikan yang terbaik bagi Jaden dan menciptakan lingkungan yang penuh cinta serta dukungan.