CEK FAKTA: 30 Orang Dikabarkan Positif Corona di Puskesmas Penjaringan, Ini Faktanya
Merdeka.com - Beredar pesan berantai dan video berdurasi 27 detik yang memperlihatkan beberapa mobil ambulans dan petugas lengkap Alat Pelindung Diri (APD). Dalam video itu terdengar suara seorang perempuan yang menyatakan kalau ada 30 orang positif Virus Corona atau Covid-19 di Puskesmas Penjaringan, Jakarta Utara.
Berikut pesan berantai yang beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp:
Pembantu baru dtg dr kampung 30 org, di agennya di rapid test dulu dan hasilnya reaktif semua, akhirnya di swab test dan termyata semuanya positif corona.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Mengapa isu hoaks kesehatan banyak ditemukan? Berdasarkan kategori, sejak Agustus 2018 hingga Desember 2023, isu hoaks paling banyak berkaitan dengan sektor kesehatan. Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan. Isu yang berkaitan dengan penyebaran Covid-19 masih mendominasi dalam kategori ini. Selain itu ada banyak informasi yang menyesatkan berkaitan dengan obat-obatan dan produk kesehatan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
Penelusuran
Tim merdeka.com melakukan penelusuran kabar tersebut dengan menghubungi Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Achmad Imam Rifai. Menurutnya, narasi dalam video dan pesan tersebut tidak sepenuhnya benar. Faktanya, jumlahnya tidak sebanyak itu.
"Hoaks. Itu hasil rapid tes di Kelurahan Penjaringan dan yang positif dan dibawa ke rumah sakit 19 orang," katanya saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (2/6).
Kami juga meminta konfirmasi kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati. Dia menjelaskan, ada 23 warga Kelurahan Penjaringan yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 usai menjalani swab test.
"19 orang dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19 RSKD (Rumah Sakit Khusus Daerah) Duren Sawit," kata Yudi.
Sementara empat orang lainnya adalah pasien positif Covid-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Namun, mereka menjalani isolasi mandiri rumahnya masing-masing.
Yudi menjelaskan, 19 orang yang dirujuk ke RSKD Duren Sawit itu karena adanya beberapa alasan. Salah satunya adalah kondisi lingkungan rumah yang tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri.
Selain itu, adanya anggota keluarga dengan resiko tinggi seperti balita atau lansia, membuat mereka wajib ditangani di rumah sakit. Sehingga ketika terjadi sesuatu dapat langsung ditangani oleh pihak rumah sakit.
"Pengawasan dan pemantauan pasien saat isolasi di rumah sakit, lebih baik daripada isolasi mandiri di rumah. Lamanya isolasi di RS 14 hari, dan dilakukan swab menjelang selesai isolasi, dan apabila hasil negatif baru diperbolehkan pulang (sembuh)," kata Yudi.
Sementara terkait dengan asal mula 23 warga Kelurahan Penjaringan terpapar Covid-19, Yudi mengaku belum mengetahuinya.
"Belum tahu ya," katanya.
Kesimpulan
Narasi dalam video dan pesan berantai yang menyebut 30 asisten rumah tangga yang baru datang dinyatakan positif Covid-19 di Puskesmas Penjaringan adalah disinformasi. Faktanya, jumlahnya tidak sebanyak itu.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa di pertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaSetelah ditelusuri tidak ditemukan adanya TPS 03 di jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaViral satu penumpang kereta cepat Whoosh mengalami penodongan di Stasiun Tegalluar, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca Selengkapnya