Follow
Profil
Debra Yatim
Debra adalah seorang jurnalis yang juga dikenal sebagai aktivis sosial yang sangat aktif berkontribusi di bidang pemberdayaan wanita, seni dan budaya. Debra sangat erat kaitannya dengan perkembangan beberapa LSM wanita. Dia merupakan salah satu pendiri Yayasan Kalyanamitra, salah satu LSM perempuan tertua di Indonesia. Dengan latar belakang pendidikan di bidang jurnalistik di Institut Ilmu Social dan Politik, serta dengan pengalaman mengikuti berbagai pelatihan jurnalistik di berbagai negara, Debra masih sangat produktif dan terlibat dalam dunia jurnalistik. Ibu dari Zulaikha ini juga sangat sering membuat karya puisi. Wanita asal Ulee Lheue, Banda Aceh ini pernah dipercaya menjadi direktur Komseni (Komunikasi untuk Seni). Sebelumnya dia juga pernah menjadi wartawan di sebuah kantor berita radio Australia.
Tak hanya di dunia jurnalistik, peran Debra di dunia kesenian pun tidak bisa dibilang kecil. Dunia kesenian yang awalnya tak tersentuh oleh kebanyakan orang justru menyentuh naluri kewanitaannya. Semangat juangnya yang tinggi untuk menciptakan generasi muda berbakat membuat dia enggan berdiam diri. Dengan melalui dunia kesenian, Debra ingin turut serta dalam upaya membangun sebuah negara yang berbudi. Dengan bermodalkan pengalaman dan tangan dinginnya, Debra sukses menggelar sejumlah kegiatan sosial.
Berbagai macam kegiatan seperti mengadakan workshop program pendidikan kesenian serta beberapa program pendidikan yang lain telah dibuatnya. Dengan penuh semangat, Debra terus mempromosikan musik tradisional Indonesia yang telah lama luput dari perhatian masyarakat. Tak hanya itu, Debra yang aktif bergabung dengan Koalisi Perempuan, Jurnal Perempuan, Perempuan Peka dan sejumlah organisasi kewanitaan lain ini, merancang beberapa program kesenian teater anak muda. Bersama Capela Amedeus yaitu anak-anak muda berbakat dalam musik klasik, Debra sering membuat beberapa pagelaran musik. Debra yang juga sempat menjadi wartawan majalah Femina ini kini sedang mempersiapkan sebuah program teater remaja anak-anak Bulungan.
Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh