Profil
Didin Hafiduddin
Didin Hafiduddin dikenal sebagai ustadz dan Guru Besar IPB dan Ketua Umum BAZNAS. Dia merupakan sosok zakat nasional. Dia lahir di Bogor, 21 Oktober 195. Banyak kegiatan yang dilakukan sebagai ektua umum BAZNAS. Salah satunya adalah rumah sehat. Itu berkaitan dengan memelihara, menjaga kesehatan masyarakat, dan pemberian pelayanan pengobatan.
Didin adalah mantan Rektor Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor periode 1987-199. Sejak 1980 dia mengasuh mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Institut Pertanian Bogor (IPB); Tafsir Al-Qur'an di Fakultas Agama Islam UIKA; dosen pasca-sarjana UIN (dulu IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jabatan yang diembannya adalah Dekan Fakultas Agama Islam UIKA (sejak 1994); Ketua Program Magister Agama Islam pada pasca-sarjana UIKA; pimpinan Pesantren Mahasiswa dan Sarjana Ulil Albab, Bogor (sejak 1987); sekretaris Majlis Pimpinan Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia.
Selain itu, beliau juga aktif sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Badan Amil Zakat Nasional (BazNas); Ketua Dewan Syariah Dompet Dhuafa Republika; pengasuh rubrik konsultasi zakat, infak, shadaqah (ZIS) di Republika; anggota pleno Forum Zakat (FOZ); Ketua Dewan Syariah BPRS Amanah Ummah Leuwiliang, Bogor; Ketua Dewan Syariah Bank Syariah Bukopin; Ketua Dewan Syariah Bank Syariah IFI; anggota Dewan Pertimbangan BAZIS DKI Jakarta; anggota Dewaan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia (MUI); anggota Dewan Syariah Asuransi Takaful Indonesia; dan anggota Dewan Syariah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Investment Management.
Didin pernah ditunjuk sebagai calon presiden RI dari PK, namun ditolaknya. Dia menjelaskan penyebab dirinya mundur dari jabatan Calon Presiden RI dari PK dulu karena terlalu sibuk. Didin membantah mundur lantaran kecewa. Dia mengakui ada pergeseran sikap para elite PKS yang semula kental dengan idealisme, kini berubah warna pragmatis.
Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic