Profil
Djohermansyah Djohan
Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, M.A atau yang akrab disapa Pak Djo lahir di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 21 Desember 1954. Nama Pak Djo sendiri semakin dikenal publik setelah dirinya disebut-sebut akan diangkat menjadi pemimpin nomer satu di Aceh setelah kota tersebut mengalami polemik seputar pilkada yang akan digelar untuk mendapatkan gubernur baru masa bakti tahun 2012-2017. Pada tahun 1984, Pak Djo berhasil menyelesaikan studinya dengan predikat lulusan terbaik Angkatan X Institut Ilmu Pemerintahan (IIP). Ini membuatnya meraih penghargaan Sarjana Adhi Praja dari Menteri Dalam Negeri. Setelah itu, Pak Djo kemudian melanjutkan pendidikannya ke IIP Jakarta Jurusan Ilmu Politik yang diselesaikannya pada tahun 1988. Pak Djo juga sempat mengenyam pendidikan pascasarjana di University of Hawaii di Honolulu, Amerika Serikat. Pada tahun 2004, dia meraih gelar Doktor dari Universitas Padjajaran Bandung. Pak Djo mengawali karirnya di pemerintahan dengan menjadi kepala seksi (kasie) Perekonomian Desa Subdit PMD Pemko Padang Panjang, Sumatera Barat. Selama 10 tahun setelah berkiprah di Kota Padang Panjang dan Bukittinggi, pada tahun 1988, suami dari Yannidiarti ini dipercaya untuk menjadi kepala bagian (kabag) Penerangan dan Pemberitaan, Biro Humas Pemprov Sumatera Barat (Sumbar). Di awal tahun 1992, Pak Djo yang sudah menulis sedikitnya 22 artikel dan telah dipublikasikannya itu pindah ke Jakarta untuk menempati jabatan ketua Jurusan Politik di IIP. Sembari mengajar di IIP, dia juga dipercaya untuk menjadi Media Adviser Komisi Pemilihan Umum (KPU) antara tahun 2003 hingga tahun 2004. Pada tahun 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan Djohermansyah Djohan menjadi Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Otda Kemdagri) menggantikan Sodjuangan Situmorang yang sudah memasuki masa pensiun. Sebelum jabatan startegis itu diisi, Sekjen Kemdagri, Diah Anggraeni merangkap sebagai Plt Dirjen Otda.
Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh