Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dari Mana Datangnya Embusan Angin? Sains Beri Penjelasan

Dari Mana Datangnya Embusan Angin? Sains Beri Penjelasan Balon Udara di Amerika Serikat. ©REUTERS/Jose Luis Gonzalez

Merdeka.com - Saat berada di pantai pada siang hari, kita bisa merasakan embusan angin yang cukup kuat.

Atau saat menaiki balon udara di tengah dataran tinggi, kita juga akan merasakan hembusan angin bertiup menerbangkan rambut kita.

Sebenarnya, dari mana asal angin tersebut? Berikut penjelasan sains, dikutip dari laman The Conversation, Kamis (2/3).

Orang lain juga bertanya?

Angin berasal dari Matahari yang memanaskan beberapa bagian planet secara tidak merata. Pemanasan inilah yang menciptakan angin.

Saat tanah menjadi sangat panas pada siang hari, secara tidak langsung udara yang bergerak di atasnya ikut panas. Proses ini dinamakan konduksi panas.

Proses konduksi panas tanah ke udara membuat volume udara menjadi lebih besar.

Ketika sejumlah besar udara panas naik ke permukaan, udara lain di dekat tanah harus mengalir ke samping.

Semakin besar area (tanah) tempat proses ini terjadi, maka akan semakin kuat anginnya.

Fenomena yang sama akan terjadi pada siang hari di laut atau di dekat pantai.

Angin pantai berasal dari udara laut yang lebih dingin yang kemudian mengalir masuk menggantikan udara hangat yang naik.

Ada beberapa sistem angin terbesar di bumi seperti angin timur, angin barat lintang tengah, dan Roaring Forties.

Sistem angin besar ini terjadi karena daerah tropis mendapatkan lebih banyak Matahari daripada kutub dan (jelas) menjadi jauh lebih hangat. Udara hangat itu secara alami mulai naik dan ingin mengalir ke arah kutub, sedangkan udara kutub ingin turun ke daerah tropis.

Butuh berhari-hari bagi udara dalam menempuh perjalanan jauh. Sementara Bumi terus berputar, yang berarti benda-benda yang mencoba bergerak dalam garis lurus akan tampak berputar secara bertahap.

Angin yang bertiup ke arah kutub berangsur-angsur berbelok ke arah timur dan menjadi garis lintang tengah barat.

Angin tingkat rendah yang mengarah ke daerah tropis berbelok ke arah barat dan menjadi angin timur, juga dikenal sebagai angin pasat karena kapten kapal telah menggunakannya untuk menyeberangi lautan selama berabad-abad. Garis lintang barat tengah sangat kuat di ketinggian, mendekati 300 km per jam di beberapa tempat.

Reporter magang: Yobel Nathania

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Heatwave, BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Indonesia Tembus 37 Derajat Celsius
Bukan Heatwave, BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Indonesia Tembus 37 Derajat Celsius

Suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia selama sepekan terakhir tercatat terjadi di Palu 37,8°C pada 23 April lalu.

Baca Selengkapnya
Mitos Hujan Panas di Indonesia, Bisa Jadi Pertanda Baik
Mitos Hujan Panas di Indonesia, Bisa Jadi Pertanda Baik

Mitos hujan panas sering kali dihubungkan dengan pertanda-pertanda mistis atau perubahan cuaca yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pantai Pangasan di Pacitan, Surganya Para Peselancar
Mengunjungi Pantai Pangasan di Pacitan, Surganya Para Peselancar

Pantai yang terletak di Pacitan Jatim ini dikenal dengan keindahan alamnya yang memesona.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ini Ciri-Ciri Angin Puting Beliung Ekstrem Muncul seperti di Rancaekek
Waspada, Ini Ciri-Ciri Angin Puting Beliung Ekstrem Muncul seperti di Rancaekek

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengungkapkan ciri-ciri angin puting beliung.

Baca Selengkapnya
Terekam Kamera: Detik-Detik Puting Beliung Muncul di Rancaekek, Awalnya Kecil Seketika Jadi Raksasa
Terekam Kamera: Detik-Detik Puting Beliung Muncul di Rancaekek, Awalnya Kecil Seketika Jadi Raksasa

Saking kencangnya putaran angin, material dan sampah tersapu dan beterbangan berhamburan ke udara

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG Bandung Penyebab Puting Beliung di Rancaekek
Analisis BMKG Bandung Penyebab Puting Beliung di Rancaekek

Tampak puting beliung besar membawa berbagai material beterbangan. Bahkan di media sosial memperlihatkan pula sejumlah truk terguling.

Baca Selengkapnya