Foto anak Gaza bergaya bak wartawan jadi simbol konflik berdarah
Merdeka.com - Ini adalah wajah seorang anak muda Palestina yang telah menjadi gambaran kekuatan di Gaza, setelah mengenakan pakaian layaknya seorang wartawan sementara konflik berkepanjangan mengelilingi dia.
Anak itu, diyakini tidak lebih dari enam tahun, berdiri dengan bangga sambil mengenakan 'jaket antipeluru' buatannya sendiri dari plastik dan meminjam helm wartawan saat dia berpose di depan kamera, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (1/8).
Gambar itu diambil oleh seorang wartawan radio asal Swedia setelah anak itu mendekatinya dan berkata, "Saya seorang jurnalis. Saya melaporkan apa yang terjadi di sini, ini adalah jaket antipeluru saya".
-
Siapa yang terlibat dalam pemotretan? Beginilah penampilan Tyas Mirasih dan Tengku Tezi dalam sesi pemotretan terbaru mereka bersama MORDEN.
-
Foto apa yang dimaksud? Foto itu ternyata sangat disukai Einstein. Maka dia segera memesan banyak salinan agar dia bisa menandatanganinya dan mengirimkannya ke teman-temannya sebagai lelucon.
-
Apa pekerjaan anak ini? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
Wartawan Swedia bernama Johan-Matthias Sommarstrom, yang telah menyaksikan foto itu telah disebarkan lebih dari 5.500 kali sejak dia mengunggah gambar itu di Twitter kemarin, mengatakan ini adalah contoh kuat dari kemauan yang kuat seorang anak Palestina untuk bertahan hidup.
Sommarstrom mengambil foto itu setelah anak itu mendekatinya ketika dia kembali ke hotel, setelah laporan sore di Kota Gaza yang dilanda perang.
Sommarstrom tinggal dengan sejumlah wartawan internasional lainnya di mana semuanya turut meliput pertempuran antara Israel dan pejuang Hamas yang mulai meletus sejak tanggal 8 Juli lalu.
Sommarstrom mengatakan dia menawarkan topi wartawan miliknya bertuliskan kata "TV", setelah anak itu berjalan ke arahnya dan berkata, "Saya seorang wartawan".
Dia kemudian mengunggah gambar itu di Twitter dengan judul, 'Anak muda di #Gaza berpura-pura menjadi wartawan dengan jaket antipeluru buatannya, saya harus meminjamkan helm wartawan saya'.
"Untuk sesaat dia berdiri dengan bangga. Teman-temannya tertawa gembira dan menari-nari di sekelilingnya. Dia mungkin terlihat sedikit malu dan kemudian saya mengambil gambarnya," tulis Sommarstrom.
Gambar itu telah menerima respon luas di dunia maya dan telah menjadi salah satu gambar yang paling banyak disebarkan kembali dari Gaza sejak konflik di wilayah kantong Palestina itu dimulai.
"Bekerja dalam perang berarti bahwa Anda melihat hal-hal yang tidak ingin Anda lihat. Anak tewas dan tak bisa dikenali, orang tua putus asa, kesedihan tak berujung, rumah hancur," kata Sommarstrom kepada Radio Swedia.
"Bagi saya gambar itu adalah contoh kuat besarnya kemauan dari anak-anak untuk bertahan hidup. Dia telah melihatkan kita para wartawan keluar masuk dari hotel, dia telah melihat kita bertahan hidup," ujar dia.
"Saya berpikir bahwa dalam permainan pura-pura yang dia lakukan, dirinya ingin menjadi seperti kita, seseorang yang bertahan," lanjut dia.
Ratusan orang telah berkomentar pada gambar anak itu, dengan banyak di antaranya menggambarkan foto itu sebagai suatu hal yang sangat menghangatkan hati tapi juga sangat memilukan hati.
Pengguna Twitter bernama Richard Hoefer berkicau, "Foto itu menarik! Bahkan di saat-saat suasana putus asa, imajinasi positif dari anak-anak tidak pernah tertutup. Tolong bantu dia tetap hidup".
Sementara Hannah Jermy menulis, "Begitu kuatnya melihat anak bertindak layaknya seorang anak di zona perang bukannya digambarkan hanya sebagai korban".
Dan pengguna dengan akun @Libertypixi berkata, "Sebuah pengingat kepedihan bagi kita semua bahwa. Semoga Tuhan melindungi mereka semua".
Foto itu diunggah sebelum Israel dan Hamas setuju untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan selama 72 jam, yang dimulai pagi ini waktu setempat.
Selama waktu tersebut akan ada negosiasi gencatan senjata untuk membicarakan gencatan yang lebih dalam perang di Gaza sudah memasuki hari ke-24 dan telah menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jurnalis cantik di Jalur Gaza ini berusia 11 tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut potret reporter cilik Palestina berusia 9 tahun bernama Lama Jamous.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan ini direkam dan ditolong oleh seorang jurnalis Palestina.
Baca SelengkapnyaPotret balita korban kekejaman israel sampai harus kehilangan tangan dan sebagian lidahnya.
Baca SelengkapnyaKeindahan di berbagai sudut kota Gaza yang begitu menenangkan hati kini telah hancur akibat Israel.
Baca SelengkapnyaVIDEO Tentara Israel Tembak Perempuan Palestina Bawa Bendera Putih Saat Mengungsi di Gaza
Baca SelengkapnyaSyifa Hadju merupakan salah satu artis dan public figure tanah air yang aktif menyuarakan tentang kondisi yang terjadi Palestina.
Baca SelengkapnyaSuporter itu berlari ke tengah lapangan sambil mengibarkan bendera Palestina dengan pesan menyentuh. Aksinya membuat laga FC Copenhagen vs MU terhenti.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan bocah perempuan Gaza yang kesulitan mengangkat jerigen berisi air karena berat.
Baca SelengkapnyaJurnalis Palestina Sami Shehada merupakan salah satu jurnalis yang terluka dalam serangan militer Israel di Nuseirat, Jalur Gaza, pada April 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaMomen dokter darurat di Palestina ungkap pertemuan menyedihkan dengan seorang gadis berusia 9 tahun.
Baca SelengkapnyaTonton video bocah Gaza kumpulkan lembaran Alquran di slide terakhir artikel ini.
Baca Selengkapnya