Alley Cat Allies, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Maryland, menggugat Layanan Taman Nasional AS (NPS) atas rencana untuk menghilangkan ratusan kucing liar dari distrik bersejarah di Puerto Rico.
FOTO: Potret Ratusan Kucing Lucu di Distrik Bersejarah Puerto Rico, Menyenangkan di Mata Warga, Namun Dinilai Mengganggu oleh Pemerintah
Seekor kucing liar berjalan-jalan di samping tembok El Morro di distrik bersejarah benteng Old San Juan saat kapal pesiar berlayar melalui Teluk San Juan, Puerto Rico, pada 3 April 2024. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
Alley Cat Allies, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Bethesda, Maryland, menggugat Layanan Taman Nasional AS (NPS) pada bulan Maret 2024, atas rencana untuk menghilangkan ratusan kucing liar dari distrik bersejarah tersebut. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
NPS mengumumkan akan mengontrak organisasi kesejahteraan hewan untuk memindahkan 200 kucing dari distrik bersejarah itu. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
Sebagai informasi, Alley Cat Allies adalah organisasi nirlaba yang mengadvokasi reformasi kebijakan dan institusi publik sehubungan dengan perlakuan manusiawi terhadap semua kucing. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya pada akhir tahun lalu, Kota San Juan di Puerto Rico memang sedang menghadapi masalah dengan keberadaan ratusan kucing liar di tempat-tempat wisatanya. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
Meskipun warga setempat senang dengan keberadaan kucing-kucing tersebut, namun pemerintah setempat tidak setuju. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
Dinas Taman Nasional AS berencana untuk mengontrak organisasi kesejahteraan hewan untuk menyingkirkan 200 kucing tersebut. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
Namun, ada keraguan bahwa jadwal enam bulan untuk memindahkan kucing-kucing tersebut tidak realistis.
Seorang sekretaris dewan direksi kelompok nirlaba Save a Gaeto bahkan turun tangan untuk membantu merawat kucing-kucing tersebut. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
Pemerintah menyadari keberadaan kucing-kucing liar ini selama beberapa tahun terakhir telah menyebabkan bau kotoran dan urin kucing di area wisata karena populasinya yang sudah terlalu banyak. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
Tahun lalu, Dinas Taman Nasional AS juga sempat mengadakan rapat dengar pendapat untuk menentukan apakah kucing-kucing tersebut harus disingkirkan atau dipertahankan. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
Warga setempat menolak untuk mengusir kucing-kucing tersebut dan menganggap mereka sebagai salah satu atraksi wisata. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
Kucing-kucing ini diyakini sebagai keturunan kucing era kolonial yang dibawa oleh Walikota San Juan pada era pertengahan abad ke-20 untuk membunuh tikus. Foto: RICARDO ARDUENGO / AFP
Jelang KTT G20, India memburu anjing liar di Ibu Kota New Delhi. Penangkapan anjing liar itu kemudian menuai kritik karena caranya disebut tak manusiawi.