ISIS juga jadi nama minuman anggur putih

merdeka.com Sekitar 1 decade yang lalu

Merdeka.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau terkadang disebut ISIL, sebuah kelompok militan terinspirasi Al-Qaidah, ternyata berbagi nama dengan firma hukum, bra untuk ibu hamil, pakaian dalam wanita seksi, serta produk mungkin bertentangan dengan interpretasi kelompok itu atas prinsip-prinsip Islam, yakni anggur.

ISIS, sebuah anggur putih Chardonnay dari Malta di mana dijual dengan kisaran harga Rp 186 ribu, mempunyai karakteristik segar, alami, dan memiliki rasa buah tropis, tulis deskripsi produk itu. Dijelaskan juga nama itu diambil mengikuti nama dewi kuno Isis, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (25/8).

Awal pekan ini, merek pakaian dalam kenamaan asal Inggris Ann Summers dipaksa untuk mengatakan pihaknya tidak mendukung kelompok teroris, setelah berada di bawah kecaman usai meluncurkan model pakaian dalam terbarunya dan bra dengan nama sama yakni ISIS.

Orang lain juga bertanya?

"Nama produk baru 'Isis' dinamai dari dewi Mesir Isis, bukan dari kelompok ekstremis," kata juru bicara Ann Summers.

Wakil Direktur Hukum Internasional Masyarakat India (ISIL), VK Singh, mengatakan kepada Al Arabiya pada Juni lalu, "(Memiliki singkatan yang sama) bisa menjadi situasi memalukan bagi siapa saja yang akan dilihat seperti kelompok itu, tetapi dengan cara apapun hal ini tidak menggoyahkan integritas kita".

Sementara itu, sebuah perusahaan pakaian bersalin berbasis di Amerika Serikat menjual produknya dengan nama "Bra Ibu Hamil dan Menyusui Isis", di antara produk lainnya.

"Bra itu adalah untuk ibu menyusui dan ibu hamil, jadi saya hanya tertawa dan melanjutkannya," ujar Uyo Okebie-Eichelberger, pendiri perusahaan pakaian dalam berbasis di Atlanta itu kepada Al Arabiya.

Awal pekan ini, sebuah video memperlihatkan insiden pemenggalan seorang jurnalis AS James Foley dilakukan oleh militan ISIS menjadi berita utama di seluruh dunia.

Kekhawatiran dari masyarakat internasional telah meningkat di saat kelompok itu memperluas jangkauannya, mengambil kendali wilayah yang membentang dari Suriah melintasi perbatasan dan jauh ke barat dan utara Irak.

Kelompok ini mengambil alih kota terbesar kedua di Irak, Mosul, pada Juni lalu, dan sejak itu menyatakan khilafah Negara Islam, di wilayah berada di bawah kekuasaan mereka di Irak dan Suriah. (mdk/fas)