Ketika wabah Ebola mulai mengancam
Merdeka.com - Di saat virus Ebola menyebar di antara wabah terburuk dalam sejarah, mungkin saatnya kita mencari tahu mengenai virus ini, bagaimana melihat tanda-tandanya, dan apakah kita harus takut seperti yang dikatakan media.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) wabah Ebola, yang saat ini mengguncang Afrika Barat, telah merenggut lebih dari 800 jiwa, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (6/8).
Organisasi medis internasional telah menggambarkan penyebaran virus ini "di luar kendali" dan ketakutan semakin besar di saat warga asing bekerja di negara-negara yang terkena dampak, seperti Guinea, Liberia, Nigeria dan Sierra Leone, tertular penyakit itu.
-
Apa itu virus West Nile? Virus yang bisa berefek mematikan, West Mile, menjangkiti 100 warga Israel. Delapan orang dirawat di ICU karena diserang virus ini dan saat ini dalam kondisi kritis.
-
Bagaimana virus West Nile menyebar? Virus ini menular ke hewan lain dan manusia melalui gigitan nyamuk.
-
Bagaimana wabah malaria menyebar? Sebaran malaria di Cirebon Merujuk Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cirebon yang dikutip dari Liputan6, penyakit malaria saat itu menyebar dengan cepat.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa saja yang berisiko tinggi terkena virus West Nile? Mereka yang berisiko tinggi tertular adalah pasien yang menderita penyakit kronis yang bisa menekan sistem kekebalan, pasien kanker dengan sistem imun yang lemah, bayi, dan lansia.
-
Dimana virus West Nile ditemukan? Dikutip dari The Jerusalem Post, Rabu (3/7), sebagian besar warga yang terjangkit virus ini berasal dari Israel tengah dan dirawat di RS Meir, Kfar Saba.
Digolongkan oleh WHO sebagai demam berdarah, Ebola dikatakan memiliki tingkat kematian hingga 90 persen. Namun, dalam wabah kali ini, sekitar 60 persen kasus berakibat fatal.
Ebola pertama kali muncul pada tahun 1976. Wabah ini terutama terjadi di desa-desa terpencil di Afrika Tengah dan Barat, yang biasanya dekat hutan hujan tropis, menurut WHO.
Dr Nishi Singh, seorang ahli medis mikrobiologi dan ahli virus di Sharjah Women College di Uni Emirat Arab, mengatakan kepada Al Arabiya News: "Virus ini bisa menjangkit ke manusia melalui kontak dekat melalui darah, cairan dan penanganan organ hewan yang terinfeksi virus itu, seperti bangsa primata, keluarga rusa dan bahkan landak yang ditemukan di hutan hujan".
Ebola kemudian menyebar di masyarakat melalui penularan manusia ke manusia melalui cairan tubuh dan kontak tidak langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi dengan cairan tersebut.
"Bahkan upacara pemakaman (untuk korban Ebola), di mana orang datang dan melakukan kontak dengan tubuh itu secara langsung, telah menyebarkan penyakit," tegas Singh.
Manusia yang telah pulih masih bisa menularkan virus itu melalui air mani sampai tujuh pekan setelah sembuh.
"Gejala biasanya terwujud dalam waktu dua hingga tujuh hari setelah infeksi, meskipun masa inkubasi 21 hari tidak pernah terdeteksi," kata Singh.
Gejala-gejala awal berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot serta kurangnya nafsu makan.
Gejala kemudian meliputi muntah, diare, sakit perut, ruam, dan dalam beberapa kasus perdarahan internal dan eksternal, sering dari mata, hidung atau mulut.
"Virus berkembang biak dalam sel-sel tubuh yang membentuk garis depan mekanisme pertahanan tubuh, makrofag (sel pada jaringan yang berasal dari sel darah putih disebut monosit) dalam jaringan tubuh dan sel-sel mononuklear dalam darah, menggunakan mereka sebagai pabrik untuk membuat jutaan salinan mereka sendiri," jelas Singh.
Dr Nahid Bhadelia, asosiasi epidemiologi rumah sakit di Boston Medical Center dan direktur pengendalian infeksi di Boston University National Emerging Infectious Disease Laboratories, mengatakan kepada situs the Huffington Posta virus itu kemudian meledak dari sel-sel dan menghasilkan protein yang membuat kekacauan.
Protein, yang disebut Ebolavirus glikoprotein, menempel pada sel-sel di bagian dalam pembuluh darah, dan meningkatkan permeabilitas mereka, menyebabkan darah bocor keluar.
Virus menetapkan kembali kemampuan tubuh untuk membeku dan mengentalkan darah, yang bertanggung jawab atas gejala hemoragik.
Ebola menghindar sistem pertahanan alami tubuh manusia. Virus ini memblok sinyal ke sel-sel darah putih yang memberitahu sistem kekebalan tubuh untuk masuk dan menyerang.
"Pada dasarnya, virus ini mematikan fungsi semua sel-sel tubuh," kata Singh. "Sulit untuk mengenali gejala awal penyakit ini karena mereka tidak spesifik."
Pasien menunjukkan gejala harus ditempatkan dalam keadaan isolasi, dengan semua petugas kesehatan atau anggota keluarga mereka (yang memberi perawatan) untuk menghindari terkena darah dan cairan tubuh sebagai tindakan pencegahan. Ini berarti mereka harus menggunakan sarung tangan, baju, masker dan terus menjaga kebersihan tangan secara ketat. "
Singh menjelaskan para pekerja laboratorium dan profesional medis juga harus diperingatkan karena mereka berisiko tinggi ketika melakukan tes pada darah pasien terjangkit virus itu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/8) menyatakan situasi penyakit Mpox terkini sebagai “kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia".
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.
Baca SelengkapnyaWabah DBD yang melanda Bangladesh pada 2023 ini telah menyebabkan 1.017 orang meninggal dunia dan hampir 209.000 orang terinfeksi.
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca SelengkapnyaBerikut data mencengangkan soal balita di Gaza yang diungkapkan oleh WHO.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaWHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaBNPB mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.
Baca SelengkapnyaIsrael Dilanda Wabah Virus West Nile, 440 Tertular dan 32 Orang Meninggal
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaTsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaBelum tersedia vaksin untuk manusia yang terjangkit virus ini.
Baca Selengkapnya