Lebaran, Dubes Yuddy silaturahmi ke masjid satu-satunya di Yerevan
Merdeka.com - Duta Besar Indonesia untuk Ukraina merangkap Georgia dan Armenia Yuddy Chrisnandi melakukan lawatan ke Masjid Biru atau Gok Jami di Ibu Kota Armenia Yerevan. Masjid ini merupakan tempat ibadah umat Islam satu-satunya di kota tersebut.
Berdiri di lahan seluas 70.000 meter persegi ini, Masjid Biru menjadi satu-satunya yang bertahan di Ibu Kota Armenia tersebut. Masjid ini juga memiliki nilai sejarah.
Dalam kunjungannya itu, Yuddy bersilaturahmi dengan komunitas Islam di Yerevan, termasuk di dalamnya imam dan ketua Masjid Biru Syeikh Shaijan. Silaturahmi ini, menurut Yuddy, sesuai dengan misi diplomatik Indonesia untuk membangun dan menjembatani hubungan antar masyarakat.
-
Mengapa Ivan Gunawan memberi nama Masjid Indonesia untuk masjid di Uganda? Ivan sendiri dengan sengaja menamainya Masjid Indonesia.
-
Dimana Masjid Jami berada? Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman merupakan masjid terbesar di Pontianak dan masjid yang pertama kali berdiri di Provinsi Kalimantan Barat. Bahkan masjid ini merupakan cikal bakal berdirinya Kota Pontianak pada tahun 1771.
-
Dimana letak Masjid Agung? Berada di kawasan Kota Kediri, Masjid Agung Kediri adalah salah satu destinasi yang banyak disinggahi oleh para wisatawan.
-
Dimana letak Masjid Jami? Kelenteng Kong Fuk Miau yang berada di Jalan Jenderal A Yani Nomor 1, RT 003/RW 005 itu rupanya berdampingan dengan tempat ibadah umat Muslim, yaitu Masjid Jami.
-
Siapa yang meresmikan masjid Ivan Gunawan di Uganda? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
"Silaturahmi ini juga menghadirkan Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang rahmatan lil alamin," ujarnya dalam pernyataan tertulis yang diterima merdeka.com, Minggu (25/6).
Syeikh Shaijan mengutarakan ide 'sistar mosque' antara Indonesia dan Armenia untuk mempererat hubungan kedua negara, masyarakat dan memajukan pariwisata Indonesia-Armenia.
Dalam pertemuan tersebut, Syeikh Shaijan menjelaskan memiliki hubungan harmonis dengan Kristen Ortodoks yang merupakan agama mayoritas di Armenia. Dia menambahkan, pembangunan masjid dilakukan saat Yerevan masih dihuni sekitar 20 ribu penduduk dan merupakan kota lintas agama yang hidup secara damai.
"Usai penguasaan Kerajaan Ottoman Turki 1453-1829 dan Rusia-Persia 1827-1828, hubungan antar umat beragama, khususnya Islam dan Kristen Ortodoks berjalan baik dan saling menghargai satu sama lain," tutur Shaijan.
Menurut sang ketua masjid itu, harmonisnya hubungan antarumat beragama terjadi lantaran komunitas agama memiliki sikap toleran dan welas asih. Kedua umat dan pemuka agama besar ini masih memegang tradisi takziyah dan tidak saling menyerang.
Sementara itu, masjid ini dirawat dengan sangat baik, pemugarannya tidak mengubah bentuk aslinya. Pembangunan kembali bahkan tidak menghilangkan 12 jendela atas yang merepresentasikan 12 nabi umat Kristen.
Sayangnya, ketika rezim atheis Uni Soviet berkuasa di Armenia, seluruh tempat ibadah dihancurkan dan ditutup sama sekali sekitar 1931. Seorang penyair ternama Armenia yang beragama Kristen Ortodoks, Y. Charents menyelamatkan Masjid Biru ini dengan mengupayakannya menjadi museum.
Dan kini, masjid tersebut tetap kokoh berdiri. Islam pun dapat diterima dengan baik di Armenia, bahkan berkontribusi pada kemajuan bangsa Armenia.
Diperkirakan 0,1 persen dari 3 juta penduduk Armenia adalah Muslim. Tiga ribu umat Islam ini mayoritas berada di Yerevan dan wilayah perbatasan dengan Turki dan Iran.
"Meski ada luka masa lalu disaat kerajaan Ottoman berkuasa di Armenia selama 376 tahun (1453-1829) dan naik turun berbagai peradaban besar di Armenia, nama substansi perdamaian dan saling menghargai dalam kemajemukan agama masih terpelihara hingga saat ini," pungkas mantan Menpan RB tersebut.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selepas melaksanakan salat fardu, Jokowi berdoa bersama yang dipimpin oleh Chairman Awqaf.
Baca SelengkapnyaMasjid Presiden Joko Widodo yang berlokasi di kawasan diplomatik Abu Dhabi, UEA, tampak megah dengan nuansa putih.
Baca SelengkapnyaSyekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaifi akan bertemu dengan pengurus Masjid Istiqlal dan dijadwalkan akan menjadi imam Salat Jumat.
Baca SelengkapnyaMasjid Presiden Joko Widodo ini terletak di area diplomatik dan dilalui Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi.
Baca SelengkapnyaSetelahnya, Jokowi dan Ahmed menuju ke dalam Istana Merdeka dan melakukan pertemuan tertutup.
Baca SelengkapnyaMenurut Paus Fransiskus, keberadaan Masjid Istiqlal menjadi anugerah bagi Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaIvan Gunawan Kunjungi Masjid Miliknya di Uganda: Berbagi Kebahagiaan dan Inisiatif Sosial
Baca SelengkapnyaSebelum itu, Syekh Ahmad bakal menjalani pertemuan kenegaraan dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin dan Menteri Agama Yakqut Cholil Qoumas.
Baca SelengkapnyaKegiatan silaturahmi ini merupakan sebuah harmoni kerukunan antara yang satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaSelain menyampaikan khotbah, Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al Hudhaify juga menjadi imam salat Jumat bersama ribuan jemaah di Masjid Istiqlal.
Baca SelengkapnyaSyekh Ahmad mengucapkan terima kasih kepada PBNU yang telah menyambutnya dalam kunjungan ini.
Baca SelengkapnyaBegini potret Masjid President Joko Widodo di Abu Dhabi yang imam sholatnya berasal dari Pontianak.
Baca Selengkapnya