Lima Muslimah Masuk Daftar Perempuan Berpengaruh Dunia
Merdeka.com - Tak dipungkiri saat ini masih banyak kaum muslimah di berbagai negara yang mengalami diskriminasi. Namun bagi sebagian mereka diskriminasi tidak menjadi penghambat dalam melakukan aksi untuk perubahan dunia. Meski menjadi bagian dari minoritas di sebuah wilayah, kaum muslimah tetap bisa berbuat demi perubahan.
Berikut ini lima perempuan Muslim yang masuk dalam daftar 100 perempuan paling berpengaruh di dunia tahun 2019 versi BBC, yang dikutip Kamis (17/10):
1. Marwa Al-Sabouni
-
Apa yang wanita bisa lakukan untuk menginspirasi orang lain? Tangguhnya wanita bisa menginspirasi banyak orang. Simak kata-kata bijak tentang wanita berikut berisi motivasi dan pesan inspiratif.
-
Siapa yang menginspirasi wanita Indonesia? Di hari yang istimewa ini, mari kita renungkan kembali semangat yang telah ditanamkan oleh Kartini, yang tidak hanya menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia, tetapi juga bagi setiap individu yang bermimpi dan berusaha untuk mencapai kesetaraan di segala aspek kehidupan.
-
Siapa yang bisa menjadi contoh wanita inspiratif? 'Sabar ketika di-bully itu pahit rasanya. Tapi kadang yang pahit itu justru yang bisa menyembuhkan luka.' -Merry Riana
-
Apa yang dimaksud dengan wanita sholehah? Wanita Muslimah yang baik dari akhlaknya dan selalu bijak disetiap tindakannya bagai laksana mutiara di langit ketujuh. Karena tak sembarangan orang mampu melihat kecantikannya dan menyentuhnya
-
Siapa yang terinspirasi dengan kata-kata bijak wanita kuat? Kata-kata bijak wanita kuat dapat berisi pesan dan inspirasi dalam menjalani kehidupan.
-
Bagaimana Maria Ulfah memperjuangkan hak perempuan? Maria aktif dalam pergerakan sejak tahun 1920-an. Maria pernah mengajar di Perguruan Rakyat dan Perguruan Muhammadiyah, ia juga aktif memperjuangkan hak-hak perempuan. Selain itu, ia mendirikan organisasi Isteri Indonesia dan melalui karya-karyanya, ia menyoroti isu-isu seperti pernikahan paksa dan kondisi buruh perempuan. Maria juga memperjuangkan pentingnya keterlibatan perempuan Indonesia di parlemen serta dewan-dewan kota. Salah satu pencapaiannya yang paling signifikan adalah memperjuangkan undang-undang perkawinan, yang akhirnya disahkan pada tahun 1974.
Ketika perang terjadi di Homs, kota kelahiran arsitek Marwa Al-Sabouni di Suriah, dia menolak untuk pergi.
Dia kemudian menulis buku yang mendokumentasikan kejadian saat ini, dan telah merencanakan untuk membangun kembali distrik Baba Amr yang hancur, dengan cara yang akan menyatukan berbagai kelas dan kelompok etnis.
Dia mengelola satu-satunya situs web dunia yang didedikasikan untuk berita arsitektur dalam bahasa Arab, dan telah menerima penghargaan Pangeran Claus, atas "pencapaian luar biasa para visioner di garis depan budaya dan pembangunan".
"Tanpa rumah, tidak akan ada masa depan. Harapan saya adalah kita dapat meningkatkan kesadaran untuk membangun tempat bagi orang-orang di mana mereka dapat benar-benar merasa tinggal. Banyak masalah di zaman kita yang akan berkurang jika mulai diselesaikan dengan sebuah tindakan," demikian kutipan Marwa melalui BBC.
2. Kimiya Alizadeh dari Iran
Pada tahun 2016, Kimiya menjadi wanita Iran pertama yang memenangkan medali di Olimpiade sejak negara itu mulai bersaing pada tahun 1948.
Sebagai atlet taekwondo, Kimiya dikenal sebagai gadis dan wanita Iran untuk mendorong batas-batas kebebasan pribadi oleh Koran Financial Times asal Inggris.
Wanita berusia 21 tahun ini sekarang berlatih tiga kali sehari untuk mencari kualifikasi untuk Tokyo 2020, di mana ia berharap bisa menginspirasi generasi berikutnya wanita Iran dalam seni bela diri.
Di Iran, atlet wanita menghadapi tantangan yang berbeda. Tetapi saya berharap dalam menghadapi semua kesulitan tak pernah menyerah.
3. Rida Al Tubuly
Rida Al Tubuly adalah salah satu dari banyak wanita yang mendorong kesetaraan gender, tetapi dia melakukannya langsung dari medan perang. Organisasinya, Together We Build It, mendorong keterlibatan perempuan dalam menyelesaikan konflik Libya.
Pada 2018, ia mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa bahwa pertemuan tingkat tinggi PBB tentang masa depan Libya gagal untuk memasukkan keterlibatan perempuan.
"Masa depan wanita adalah sekarang, bukan besok dan bukan lusa. Saya mengkampanyekan perdamaian di semua tingkatan, dan saya yakin bahwa wanita dapat segera mengubah status quo di bidang yang secara historis diperuntukkan bagi pria, seperti pembangunan perdamaian dan mediasi konflik," demikian kutipan Rida melalui BBC.
4. Zarifa Ghafari
Pada usia 26, Zarifa Ghafari adalah wali kota wanita pertama Afghanistan. Presiden negara itu menunjuk walikota Maidan Wardag, di mana dukungan untuk Taliban tersebar luas.
Dia menerima tantangan itu, meskipun terlalu berbahaya baginya untuk tinggal di sana.
Dalam menghadapi kesulitan ini, dia turun ke jalan dengan kantong sampah gratis sebagai bagian dari inisiatif untuk membersihkan kota, dan mengatakan tujuannya untuk membuat orang percaya pada kekuatan perempuan.
"Saya wali kota perempuan pertama untuk provinsi yang dilanda perang ini, tetapi saya tidak ingin menjadi satu-satunya selamanya. Saya berharap ada lebih banyak wanita yang bekerja bersama saya di pemerintahan lokal dan departemen terkemuka dan saya mencoba untuk membuat ini menjadi kenyataan bagi wanita Afghanistan lainnya," demikian kutipan Zarifa melalui BBC.
5. Jawahir Roble dari Somalia
Jawahir Roble adalah wasit Muslim pertama, berkulit hitam, wanita, berjilbab.
Setelah datang ke Inggris dari Somalia pada usia sepuluh tahun, ia menemukan hasrat untuk olahraga yang menjadikannya sebagai seorang wasit. Dia sekarang mempelajari pelatihan dan manajemen sepakbola, berharap untuk menyelesaikan gelarnya di tahun 2020.
"Saya memiliki dua mimpi: satu hari untuk menjadi wasit di Final Piala Dunia Wanita dan mengharapkan sebanyak mungkin gadis untuk bermain sepakbola. Saya mendesak lebih banyak wanita untuk berpartisipasi dan mau menjadi seorang wasit," demikian kutipan Roble melalui BBC.
Reporter: Benedikta Miranti Tri Verdiana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata-kata islami tentang wanita, mampu menjadi renungan dan motivasi untuk wanita Muslimah.
Baca SelengkapnyaKedua tokoh tersebut adalah Maria Ulfah Santoso dan Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan para Srikandi ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi perempuan lainnya untuk terus berprestasi.
Baca SelengkapnyaHasril Chaniago dalam buku itu juga mengatakan, Rahmah El Yunusiyyah adalah perempuan yang dijuluki Kartini Pendidikan Islam.
Baca SelengkapnyaMereka aktif mengenalkan bahwa perempuan Muslimah bisa turut aktif mengembangkan hobi di bidang olahraga, terutama bola basket.
Baca SelengkapnyaFatimah binti Maimun merupakan pendakwah Islam di tanah Jawa sebelum Walisongo. Sosok Fatimah mencuri perhatian masyarakat biasa hingga bangsawan.
Baca SelengkapnyaZayed Award for Human Fraternity merupakan inisiatif dari Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb.
Baca SelengkapnyaZayed Award yang diberikan kepada Muhammadiyah dan NU menjadi berkah bagi 2 Ormas islam terbesar di Indonesia
Baca SelengkapnyaAcara Cita dan Cipta 2024 yang diadakan Liputan6.com x Fimela di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (31/7/2024) malam.
Baca SelengkapnyaFilm Ini bertujuan awernes campain atau membangun kesadaran publik agar bisa menerima aliran keyakinan lain
Baca SelengkapnyaPuan Maharani terus mengajak perempuan Indonesia untuk terus berkarya dan meraih prestasi di tengah tantangan globalisasi.
Baca Selengkapnya