Menlu Sugiono Desak Investigasi Menyeluruh Terkait Penembakan WNI di Malaysia
Satu warga negara Indonesia meninggal dunia, sementara empat orang lainnya mengalami luka-luka akibat insiden penembakan tersebut.
![Menlu Sugiono Desak Investigasi Menyeluruh Terkait Penembakan WNI di Malaysia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/newsCover/2025/1/29/1738121689392-xmlq9.jpeg)
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menekankan pentingnya melakukan penyelidikan yang komprehensif terkait insiden penembakan yang mengakibatkan tewasnya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) oleh pihak berwenang Malaysia.
"Menlu RI mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), termasuk dugaan adanya excessive use of force," tegas Sugiono dalam pernyataannya kepada media, Selasa (28/1).
Sugiono juga mengungkapkan rasa penyesalan atas hilangnya nyawa dalam insiden tersebut.
"Menlu RI menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya seorang WNI dan juga kepada para korban lainnya yang mengalami luka dalam insiden penembakan tersebut," ungkapnya.
Pada Senin (27/1), Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) menginformasikan WNI yang tewas adalah seorang pria berinisial B dari Provinsi Riau. Jenazahnya akan dipulangkan setelah menjalani proses autopsi.
KBRI Kuala Lumpur berkomitmen untuk melakukan semua prosedur pemulasaran jenazah dan memfasilitasi pemulangan ke daerah asalnya.
"KBRI Kuala Lumpur akan melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal," ungkap Kemlu RI.
Mengenai empat WNI yang mengalami luka, KBRI Kuala Lumpur telah mendapatkan informasi bahwa mereka telah menerima perawatan di rumah sakit dan dalam kondisi stabil. KBRI juga telah mendapatkan akses konsuler untuk menjenguk mereka pada Rabu (29/1).
Kirim Nota Diplomatik
Kemlu menyampaikan pada Senin, insiden penembakan terjadi pada Jumat, 24 Januari, sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Penembakan ini menargetkan sebuah kapal yang sedang beroperasi di perairan Tanjung Rhu, Selangor, saat Angkatan Penjaga Maritim Malaysia (APMM) melakukan patroli. Kejadian ini berlangsung setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan, mengakibatkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.
Menanggapi insiden tersebut, KBRI Kuala Lumpur segera mengambil tindakan untuk menjamin perlindungan bagi para WNI yang terlibat. Mereka juga mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia, meminta agar dilakukan penyelidikan menyeluruh, termasuk menyoroti kemungkinan adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan.
"Kemlu RI dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memantau perkembangan kasus ini serta memberikan pendampingan kekonsuleran dan hukum, guna memastikan terpenuhinya hak-hak WNI dalam sistem hukum di Malaysia," tambah Kemlu RI.