Perairan Teluk tegang, Kapal perang AS tembaki armada Iran
Merdeka.com - Insiden serius terjadi kemarin di perairan Teluk, antara armada laut Amerika Serikat dan Iran. USS Squall Patrol tiga kali melakukan tembakkan peringatan dari moncong senjata berat kaliber .50 kepada sebuah kapal cepat Iran. Tindakan ekstrem ini dilakukan lantaran kapal Iran ini dianggap tidak mengindahkan peringatan suar.
Kantor berita Reuters melaporkan, Kamis (26/8) USS Squall Patrol berlayar bersama satu kapal lainnya. Nahkoda kapal AS kemudian melihat ada sebuah kapal cepat mendekati mereka, hingga jarak 193 meter saja. Peringatan demi peringatan tidak diindahkan, sehingga serangan ringan terpaksa dilakukan.
"Tindakan (kapal Iran) sangat tidak aman, tidak profesional, dan tidak wajar," kata Elizabeth Trudeau, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.
-
Mengapa Iran menyelidiki bandara? Dilansir Middle East Eye, Sabtu (3/8), menurut sejumlah sumber yang mengetahui penyelidikan dan berbicara kepada the New York Times, aparat keamanan juga memeriksa bandara internasional dan domestik Teheran dengan mengamati rekaman kamera ruang kedatangan dan keberangkatan serta memeriksa daftar penerbangan.
-
Siapa yang menyerang kapal di Teluk Aden? Serangan Houthi menargetkan sebuah kapal komersial yang berlayar melalui Teluk Aden.
-
Apa dampak serangan Iran ke Israel? 'Presiden akan mengadakan rapat internal besok (hari ini) mengenai ini dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah,' kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada awak media di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin (15/4) malam.
-
Kenapa kapal perang AS diusir dari Teluk Aden? Militer Amerika Serikat (AS) memerintahkan kapal perang terkuat USS Dwight D. Eisenhower kembali ke AS setelah serangan kelompok Houthi Yaman di Teluk Aden.
-
Dimana kapal Israel singgah? Kapal perang Israel mendapat karpet merah dari pemerintah Maroko di bawah kepemimpinan Raja Muhammad VI saat berlabuh di pelabuhan Tangier.
-
Siapa yang ditangkap di Iran? Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
Tembakan ini merupakan insiden paling serius antara armada AS-Iran di Perairan Teluk dalam kurun kurang dari tujuh hari. Sebelumnya, kapal kedua negara sempat terlibat konflik. Tepatnya pada Selasa (23/8), ketika Pentagon mengklaim muncul ancaman kapal induk Iran terhadap kapal patroli berbendera AS di Selat Hormuz.
Berbeda dari keterangan Pentagon, juru bicara pemerintah Iran menilai manuver AL mereka masih dalam taraf wajar. Kapal Negeri Paman Sam dianggap yang lebih dulu mencari gara-gara karena memasuki wilayah Iran tanpa meminta izin.
"Tentu saja setiap kali kapal Amerika memasuki wilayah maritim kami, mereka akan mendapat peringatan," kata Hossein Dehghan, Menteri Pertahanan Iran dalam jumpa pers kemarin malam.
Pada 12 Januari lalu, sebuah kapal AS juga sempat terlibat insiden dengan pelaut Iran. Kapal patroli jenis Riverine milik Angkatan Laut AS dari Kuwait ditahan oleh patroli Garda Revolusi Iran (IRGC) dekat Kepulauan Farsi.
Sembilan pelaut US Navy itu ditahan selama 16 jam, sampai akhirnya Presiden Barack Obama dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry meminta Iran membebaskan mereka.
Televisi nasional Iran, IRIB, merilis rekaman saat 10 marinir Amerika Serikat dari dua kapal perang ditahan Garda Revolusi akibat melanggar wilayah perairan mereka. Salah satu tentara AS kemudian meminta maaf di hadapan kamera.
"Kami melakukan kesalahan dan kami meminta maaf untuk itu," ujar salah satu marinir seperti dilansir ABC News.
Pentagon menuding Iran memaksa para prajurit untuk meminta maaf.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Houthi melancarkan serangan menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, AS, dan Inggris.
Baca SelengkapnyaIsrael menyerang pangkalan militer udara milik Iran di Isfahan
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaMedia AS yang pertama melaporkan Israel menyerang Iran.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu diunggah militer Iran di platform media sosial X beberapa jam setelah terdengar sejumlah ledakan di ibu kota Iran, Teheran.
Baca SelengkapnyaTerdengar suara sirine peringatan meraung-raung di seluruh Israel.
Baca SelengkapnyaKapal penjaga pantai China menyenggol bagian belakang hingga sisi kanan kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaSerangan gabungan AS dan Inggris ini dilancarkan sebagai balasan untuk Houthi yang didukung Iran atas serangan terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Israel pada Minggu pekan lalu dengan meluncurkan ratusan rudal.
Baca SelengkapnyaRudal-rudal Israel yang menyasar Teheran berhasil dicegat oleh system pertahanan Udara Iran.
Baca SelengkapnyaIran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca Selengkapnya