Perempuan Ini Lima Tahun Minum Air Tercemar Limbah, Begini Nasibnya Kini
Kesalahan pemasangan alat pemurni air oleh teknisi membuat seorang wanita di Shanghai mengonsumsi air limbah selama lima tahun.

Seorang wanita di Shanghai, China, mengalami kerusakan hati setelah mengonsumsi air limbah selama lima tahun akibat kesalahan pemasangan alat pemurni air di rumahnya. Peristiwa ini bermula dari kesalahan seorang teknisi dari Xiaomi yang memasang alat pemurni air tersebut dengan cara yang salah. Akibatnya, bukan air murni yang mengalir ke keran, melainkan air limbah dari proses pemurnian. Wanita tersebut, yang bermarga Liu, baru menyadari masalah ini beberapa minggu lalu setelah menggunakan alat pengukur kualitas air yang menunjukkan kadar total padatan terlarut (TDS) yang sangat tinggi dalam air minumnya. Selama enam bulan terakhir, ia mengalami menstruasi yang tidak teratur, dan sebulan terakhir didiagnosis menderita kerusakan hati ringan. Kasus ini menjadi viral di media sosial China dan menyoroti pentingnya pengawasan dalam instalasi alat-alat rumah tangga yang berkaitan dengan kesehatan.
Liu mengungkapkan kekhawatirannya tentang dampak jangka panjang konsumsi air limbah yang mengandung banyak bahan kimia terhadap kesehatannya. "Saya telah meminum air limbah selama lima tahun. Bagaimana Anda memberi kompensasi atas masalah kesehatan saya?" ujarnya, mengungkapkan keputusasaannya atas kejadian ini. Insiden ini bukan yang pertama kalinya terjadi di China. Pada tahun 2022, kasus serupa terjadi di provinsi Zhejiang, di mana seorang bayi laki-laki mengonsumsi susu yang tercampur air limbah selama berbulan-bulan akibat kesalahan pemasangan alat pemurni air yang serupa. Nama perusahaan pemurni air dalam kasus tersebut tidak diungkapkan, dan belum ada informasi mengenai kompensasi yang diberikan kepada keluarga bayi tersebut.
Masalah ini berawal dari kesalahan seorang teknisi Xiaomi yang melakukan pemasangan alat pemurni air di rumah Liu pada September 2020. Liu tidak menyadari adanya masalah hingga beberapa minggu lalu ketika ia menggunakan alat pengukur kualitas air dan menemukan TDS air yang sangat tinggi, lebih dari dua kali lipat angka TDS air keran. Setelah memeriksa alat pemurni air tersebut atas saran pengguna internet, ia menemukan bahwa pipa di bagian belakang mesin terpasang salah. Air murni terbuang ke saluran pembuangan, sementara air limbah dialirkan ke keran yang digunakan Liu untuk minum.
Kesalahan Pemasangan dan Dampak Kesehatan
Kesalahan pemasangan alat pemurni air oleh teknisi Xiaomi telah mengakibatkan Liu mengonsumsi air limbah selama lima tahun. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk menstruasi yang tidak teratur selama enam bulan terakhir dan kerusakan hati ringan yang baru didiagnosis sebulan lalu. Liu sangat khawatir dengan potensi dampak jangka panjang dari konsumsi air limbah yang mengandung berbagai bahan kimia terhadap kesehatannya. Kasus ini menyoroti pentingnya pelatihan dan pengawasan yang ketat bagi teknisi yang memasang alat-alat yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan konsumen.
Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab produsen dan teknisi dalam memastikan pemasangan alat pemurni air dilakukan dengan benar dan aman. Kejadian serupa di Zhejiang pada tahun 2022 menunjukkan bahwa masalah ini bukan kasus yang terisolasi. Perlu adanya peningkatan pengawasan dan regulasi untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang dan melindungi konsumen dari risiko kesehatan yang serius.
Informasi lebih lanjut mengenai kompensasi yang diberikan oleh Xiaomi kepada Liu masih belum tersedia. Namun, kasus ini telah menjadi sorotan di media sosial Tiongkok dan menimbulkan perdebatan mengenai tanggung jawab perusahaan dalam memastikan produk mereka digunakan dengan aman dan efektif. Perlu adanya transparansi dan tindakan yang tegas dari pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini dan melindungi hak-hak konsumen.