Ribuan Orang di Istanbul Demo Kecam China Terkait Penindasan Muslim Uighur
Merdeka.com - Lebih dari seribu orang berunjuk rasa di Istanbul, Turki pada Jumat (20/12) mengecam China atas perlakuannya terhadap warga Muslim di Xinjiang, khususnya etnis Uighur. Mereka menyerukan China menghentikan penindasan di Xinjiang, dimana lebih dari 1 juta Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya diyakini dipenjara di kamp yang diklaim China sebagai kamp pelatihan atau pendidikan ulang.
Dilansir dari South China Morning Post, Sabtu (21/12), para pengunjuk rasa berjalan dari Masjid Fatih di Istanbul ke alun-alun Beyazit. Unjuk rasa ini dimotori Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH) Turki.
Para pengunjuk rasa membawa bendera "Turkistan Timur", istilah digunakan separatis Uighur untuk menyebut Xinjiang, yang berlatar warna biru dengan lambang bulan sabit putih.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur? 'Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka,' ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Kenapa warga Uighur dikriminalisasi? 'Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal,' kata Abdul.
-
Bagaimana China mengawasi warga Uighur? Lebih lanjut, Astrid juga menjelaskan bahwa perkembangan situasi terkini dari masyarakat Uighur di China, di mana masih banyak CCTV atau kamera pengawas yang mengamati kondisi atau pergerakan warga di sana, khususnya di provinsi Xinjiang. 'Kondisi saat ini masih terjadi pembatasan atau pengawasan, baik secara langsung ataupun tidak langsung menggunakan teknologi yang lebih canggih,' jelasnya.
-
Siapa korban dari pembantaian di China? 41 tulang belulang tanpa kepala yang dianalisis ternyata semuanya milik wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Di mana situs pembantaian di China berada? Peneliti menemukan situs pembantaian ini, dikenal sebagai situs Honghe di Provinsi Heilongjiang, China timur laut, pada tahun 1990-an.
Pengunjuk rasa juga membakar bendera China sementara yang lainnya membawa poster bertuliskan: "Tutup kamp konsentrasi."
Tak banyak pemimpin Muslim yang secara terbuka mengkritik China terkait masalah Uighur. Turki memiliki ikatan budaya dan bahasa dengan Uighur. Pemain Arsenal, Mesut Ozil, warga keturunan Jerman-Turki, mengkritik tindakan China dan bungkamnya komunitas Muslim pekan lalu terkait Uighur yang kemudian dibalas Beijing.
China Kecam Ozil
Pernyataan pemain klub sepak bola Inggris Arsenal Mesut Ozil tentang kondisi muslim Uighur di Xinjiang membuat geram pemerintah China. negara itu pun mengundang pesepak bola Jerman itu untuk berkunjung ke Xinjiang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menilai, Ozil tampaknya telah tertipu berita palsu. Ozil harusnya datang untuk melihat secara langsung kondisi Uighur di Xinjiang yang sebenarnya.
"Saya tidak tahu apakah Tuan Ozil pernah berkunjung ke Xinjiang secara langsung. Namun, dia tampaknya telah tertipu oleh berita palsu, dan penilaiannya dipengaruhi oleh kata-kata yang tidak benar," ujar Geng, seperti dilansir Xinhua, Selasa (17/12).
Menurutnya, Ozil tidak tahu pemerintah China melindungi kebebasan beragama bagi semua warga negaranya, termasuk etnis Uighur, sesuai dengan hukum. Dia juga tidak tahu bahwa langkah-langkah penanggulangan terorisme China di Xinjiang didukung penduduk setempat dari semua kelompok etnis, dan tidak ada insiden teroris yang terjadi di Xinjiang selama tiga tahun berturut-turut, katanya.
"Kami mengundang Tuan Ozil untuk datang ke Xinjiang, dan berjalan-jalan untuk melihat-lihat," kata Geng.
"Selama dia memiliki hati nurani, dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta mempertahankan sikap objektif dan tidak memihak, dia akan melihat Xinjiang yang 'berbeda'," katanya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa AMI menuntut PBB agar membawa kasus tindakan kekerasan China terhadap muslim Uighur ke Mahkamah Internasional.
Baca SelengkapnyaMereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Baca SelengkapnyaErick siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan.
Baca SelengkapnyaRibuan Muslim di Swedia menggelar protes di tengah ibu kota Stockholm.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida
Baca SelengkapnyaChina menganggap kubah dan menara masjid sebagai bentuk pengaruh asing.
Baca SelengkapnyaDimyati mengatakan, adalah hal wajar jika kita memberikan perhatian pada warga di Palestina.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaLautan massa buruh tampak memadati ruas Jalan Jenderal MH Thamrin, Jakarta Pusat saat melakukan longmarch menuju kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaBuruh meminta stop PHK buruh tekstil hingga mencabut Permendag Nomor 8 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMassa aksi bela Palestina terpantau tumpah ruah memenuhi kawasan Monas.
Baca Selengkapnya