41 Kerangka Manusia Tanpa Kepala Ditemukan di China, Ungkap Konflik Mengerikan 4.400 Tahun Lalu
Kerangka tanpa kepala ini adalah korban pembantaian kejam di Zaman Neolitikum.
Kerangka ini ditemukan di situs kuburan massal.
41 Kerangka Manusia Tanpa Kepala Ditemukan di China, Ungkap Konflik Mengerikan 4.400 Tahun Lalu
Hasil penelitian baru-baru ini mengungkapkan, tulang belulang tanpa kepala yang ditemukan dalam pembantaian di China, yang terjadi sekitar 4.100 tahun yang lalu, merupakan hasil dari 'pemburuan kepala' terbesar yang diketahui di Asia Neolitik.
Sumber: Live Science
-
Kapan kerangka manusia ditemukan? Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana kerangka manusia itu ditemukan? Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana kerangka manusia prasejarah ditemukan? Belasan kerangka itu ditemukan di gua-gua di Lembah Nenggiri yang terpencil sekitar 215 kilometer di utara Kuala Lumpur.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia itu? Awalnya, HP yang sedang melintas melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong.'HP kemudian memberitahukan ke sekuriti kompleks,' ucap dia.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia purba? Pada 1911, penambang yang mencari bahan baku pupuk menginjak benda aneh di sebuah gua yang dekat dengan Lovelock, Nevada.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia raksasa? Apa yang disebut 'Raksasa Julcuy' ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
Dalam penelitian yang dipimpin Qian Wang, profesor ilmu biomedis di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas A&M Texas, 41 tulang belulang tanpa kepala yang dianalisis ternyata semuanya milik wanita dan anak-anak.
Foto: Kuburan massal tempat penemuan kerangka (Qian Wang/Fakultas Kedokteran Universitas A&M Texas)
Hasil analisis anatomi menunjukkan, kebrutalan tersebut mungkin terjadi akibat konflik interpersonal yang tinggi, di mana pemukiman tersebut diserang dan para penyerang memilih sasaran wanita dan anak-anak.
Sumber: Live Science
Peneliti menemukan situs pembantaian ini, dikenal sebagai situs Honghe di Provinsi Heilongjiang, China timur laut, pada tahun 1990-an.
Foto: Situs pembantaian massal diambil dari udara (Qian Wang/Fakultas Kedokteran Universitas A&M Texas)
Pada saat itu, peneliti menggali situs ini enam kali sejak tahun 2013, menemukan total 68 tulang belulang, di antaranya 41 tanpa kepala, yang berasal dari rentang waktu 4.100 hingga 4.400 tahun yang lalu.
Foto: Qian Wang/Fakultas Kedokteran Universitas A&M Texas
Analisis lebih lanjut mengungkapkan, dari 41 korban tanpa kepala, 32 kemungkinan besar tewas dalam satu peristiwa, menjadikannya pembantaian pemburu kepala terbesar yang tercatat dalam sejarah Neolitik China.
Foto: Qian Wang/Fakultas Kedokteran Universitas A&M Texas
Para peneliti juga menemukan empat tengkorak pria tanpa tubuh, kemungkinan merupakan "trofi" yang dibawa oleh anggota pemukiman dari suku musuh.
Foto: Qian Wang/Fakultas Kedokteran Universitas A&M Texas
Studi ini menyoroti kekejaman yang dialami oleh wanita dan anak-anak dalam konflik ini. Para peneliti menganggap temuan ini "luar biasa," karena mengungkapkan kekerasan interpersonal yang tragis pada masa Neolitikum di China. Temuan ini memberikan pemahaman baru tentang pemburu kepala dalam konteks budaya dan konflik pada zaman itu.