Ilmuwan Ini ungkap Manusia Sebenarnya Tak Suka dengan Robot, Begini Penjelasannya
Manusia pada dasarnya risih dengan keberadaan robot. Terlebih robot yang begitu mirip orang.
Manusia pada dasarnya risih dengan keberadaan robot. Terlebih robot yang begitu mirip orang.
Ilmuwan Ini ungkap Manusia Sebenarnya Tak Suka dengan Robot, Begini Penjelasannya
Pernahkah Anda merasa tidak nyaman atau gelisah dengan keberadaan boneka atau robot yang menyerupai manusia? Seakan-akan ada yang salah atau menyeramkan dari benda-benda itu?
Jika iya, maka perasaan yang Anda rasakan adalah uncanny valley. Istilah ini dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai ‘lembah tak nyaman’.
Laporan dari IFLScience dan National Geography, Jumat (10/11), menyatakan bahwa konsep perasaan ini sudah ada sejak lama, tepatnya pada tahun 1970. Konsep ini diciptakan oleh seorang ahli robot bernama Masahiro Mori.
-
Kenapa Robot humanoid dibuat? Salah satu perubahan signifikan adalah kemunculan humanoid, robot yang meniru ukuran, bentuk, dan kemampuan manusia.
-
Siapa yang menciptakan Robot AI? Para ilmuwan dari Technical University of Denmark (DTU), menciptakan model AI yang bernama Life2vec.
-
Fitur AI apa yang paling tidak disukai pengguna? Mengutip dari Mashable, Senin (4/11), menurut survei dengan 2.484 orang dewasa termasuk 2.387 pemilik smartphone dari CNET dan YouGov, orang-orang merasa tidak senang dengan AI di ponsel mereka.
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
-
Kenapa robot kurang dipercaya anak? Studi tersebut mengungkapkan bahwa anak-anak bersedia menerima informasi baru baik dari informan manusia maupun robot yang sebelumnya telah memberikan informasi akurat, namun tidak dari informan yang berpotensi tidak dapat diandalkan dan pernah melakukan kesalahan di masa lalu—terutama jika informan tersebut adalah robot.
-
Mengapa Robot AI lebih cepat dibanding manusia? Rekor robot ini sekitar 10 kali lebih cepat dibanding rekor tercepat manusia dalam memecahkan Rubik, yang diraih oleh Max Park pada tahun 2023 dengan kecepatan 3,13 detik.
Dalam esainya, dia menulis bahwa untuk membuat robot menjadi lebih disukai, mereka harus memperoleh kualitas mirip manusia (contohnya robot dari film WALL-E). Tetapi ketika robot menjadi terlalu mirip dengan manusia, mereka jadi menyeramkan.
Perasaan menyeramkan ini akan hilang ketika robot tidak bisa dibedakan dari manusia, dan mereka akan kembali disukai. Meskipun esai ini didasarkan pada pengalaman pribadi Mori, tetapi konsep ini sangat berpengaruh.
Terbukti dari studi terbaru yang dilakukan oleh ahli robot Karl MacDorman dan psikolog kognitif Alex Diel.
Mereka berhasil menemukan dukungan besar akan teori Mori, yang disebut pemrosesan konfigurasi.
Ide dari studi ini adalah bahwa reaksi uncanny valley disebabkan oleh sensitivitas manusia terhadap penempatan dan ukuran fitur manusia.
Beberapa teori ilmiah menyatakan bahwa manusia merasa tidak nyaman ketika menyadari fitur yang tidak sesuai, seperti mata yang realistis tetapi kulit yang tidak realistis. Secara tidak sadar, fitur yang mirip tetapi ‘janggal’ ini menimbulkan perasaan waspada.
Alasan
Diel menjelaskan bahwa manusia mungkin melihat ketidaksempurnaan dalam replika manusia sebagai tanda bahwa mereka mungkin sakit fisik atau sumber penyakit menular. Hal ini dapat memicu respons jijik manusia.
Bisa jadi juga, manusia melihat replika manusia sebagai entitas yang hidup dengan cara yang tidak wajar, sehingga menimbulkan rasa aneh. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada replika tubuh manusia.
Sebuah studi pernah menunjukkan bahwa chatbot dalam bentuk teks cenderung tidak menakutkan, tidak seperti chatbot yang memiliki avatar manusia virtual yang ‘berbicara’ kepada pengguna.
Penelitian mengenai fenomena ini terus berkembang, terutama seiring kemajuan teknologi yang semakin banyak menciptakan kreasi mirip manusia.
Apakah interaksi dengan figur humanoid realistis yang semakin meningkat akan membuat manusia mulai terbiasa dan terlepas dari perasaan uncanny valley, itu masih menjadi pertanyaan yang hanya akan terjawab di masa depan.