Seorang petani mengumpulkan daun koka, bahan utama pasta koka atau kokain, selama musim panen di sebuah perkebunan kecil di sebuah desa di Guayabero, Provinsi Gua, Kolombia, pada 23 Mei 2016. Saking melimpahnya daun koka, penduduk desa di Guayabero tersebut sampai menggunakan kokain sebagai alat tukar jual beli.
Potret petani Kolombia bertahan hidup dari daun koka
Kasus Narkoba
Bagi penduduk desa di Guayabero kokain menjadi alat tukar untuk mendapatkan makanan pokok, lauk pauk, minuman, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Pemerintah setempat beberapa kali berusaha memusnahkan tanaman koka lantaran ilegal. Namun, selalu saja mendapat perlawanan dari penduduk desa di Guayabero.
Seorang petani mengumpulkan daun koka selama musim panen di sebuah perkebunan kecil di sebuah desa di Guayabero.
Seorang petani membawa karung besar berisi daun koka selama musim panen di sebuah perkebunan kecil di sebuah desa di Guayabero.
Pekerja saat mengolah daun koka hingga menjadi kokain di sebuah perkebunan kecil di sebuah desa di Guayabero.
Pekerja menginjak-injak daun koka yang diolah menjadi kokain di sebuah perkebunan kecil di sebuah desa di Guayabero.
Pekerja menambahkan zat kimia pada hasil olahan setengah jadi dari daun koka.
Pekerja mengeringkan endapan dari olahan daun koka.
Pekerja mengeringkan endapan dari olahan daun koka.
Kokain kemudian digunakan untuk membeli berbagai bahan makanan.
Kokain senilai 30.000 peso Kolombia atau Rp 132 ribu digunakan untuk membeli beberapa botol minuman.
Sejumlah petani berbaris untuk melawan petugas kepolisian yang hendak memusnahkan ladang daun koka di sebuah desa di Guayabero.
Total sudah empat orang berkaitan jaringan pengedar sabu ini ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPara Petani kecewakan terhadap Gubernur Jambi yang tidak ada dikantornya.
Baca SelengkapnyaPolisi akan terus melakukan penyidikan dan melakukan pengembangan perkara.
Baca SelengkapnyaSituasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI, Herman Khaeron, menegaskan pentingnya diversifikasi dan kedaulatan pangan untuk membangun kemandirian pangan.
Baca SelengkapnyaKisah inspirasi seorang pemuda yang memutuskan pulang ke kampung halaman untuk memajukan petani di desanya.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaHendra dapat mengendalikan perputaran asetnya dari balik penjara hingga mencapai triliunan.
Baca SelengkapnyaHendra Sabarudin dapat menyamarkan aset-asetnya dengan dibantu delapan anak buah dengan peran berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaMomen pensiunan jenderal bintang dua Polri pamerkan hasil panen mangga raksasa di kebunnya.
Baca SelengkapnyaSaat diinterogasi, pelaku WW mengaku serbuk campuran ini digunakan dengan cara dilarutkan pakai air atau minuman bersoda, lalu dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaWarga Tulungagung yang berprofesi sebagai petani ini mengaku tak pernah kontrol dan tak minum obat-obatan
Baca Selengkapnya