Foto (atas) diambil pada tanggal 8 Januari 2005, terlihat dua kapal nelayan berada di samping sebuah bangunan ruko setelah terseret gelombang tsunami di Kota Banda Aceh. Sedangkan foto (bawah) diambil pada 27 November 2014 yang memperlihatkan suasana jalanan dan bangunan yang jauh berbeda setelah 10 tahun lalu dilanda tsunami.
Mengenang 10 tahun tsunami Aceh
10 Tahun Tsunami Aceh
Suasana jalanan di Kota Meulaboh (atas) pada 9 Januari 2005 dan di lokasi yang sama (bawah) pada tanggal 29 November 2014.
Foto (atas) diambil pada 30 Desember 2004 memperlihatkan sejumlah pekerja membakar puing-puing di depan Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh. Sedangkan foto (bawah) diambil pada 6 Desember 2014 yang memperlihatkan lingkungan Masjid Raya Baiturrahman yang jauh berbeda dibandingkan 10 tahun yang lalu.
Foto suasana kawasan pesisir Lampuuk (atas) setelah beberapa hari terjangan tsunami pada 5 Januari 2005 dan setelah 10 tahun mengalami renovasi pada 1 Desember 2014 (bawah).
Foto (atas) diambil pada 27 Desember 2004 yang ketika itu masih terdapat puing-puing berserakan di lingkungan Masjid Raya Baiturrahman. Foto (bawah) diambil pada 27 November 2014 yang menunjukkan lingkungan masjid yang sudah direnovasi.
Foto jalanan pinggir pantai di Kabupaten Aceh Besar yang memperlihatkan perbandingan 10 tahun lalu pada 9 Januari 2005 (atas) dengan masa sekarang setelah renovasi pada 29 November 2014 (bawah).
Foto keadaan Lhoknga, Aceh (atas) yang diambil pada 23 Januari 2005 dan foto (bawah) pada 29 November 2014 setelah bencana tsunami 10 tahun lalu.
Foto (kiri) diambil pada 2 Januari 2005 menunjukkan wilayah Teunom, Kabupaten Aceh Jaya setelah beberapa hari diterjang gempa dan tsunami. Foto (kanan) diambil pada 1 Desember 2014 yang menunjukkan setelah 10 tahun bencana tsunami.
Foto (atas) diambil pada 15 Januari 2005 sedangkan foto (bawah) diambil pada 6 Desember 2014.
Foto (atas) yang diambil beberapa hari setelah gempa dan tsunami pada 6 Januari 2005 dan foto (bawah) diambil setelah 10 tahun gempa dan tsunami Aceh pada 6 Desember 2014.
Foto jalanan Banda Aceh (kiri) diambil pada 29 Desember 2004 dan foto (kanan) diambil pada 27 November 2014.
Foto Banda Aceh (atas) beberapa hari setelah kejadian pada 5 Januari 2005 dan foto (bawah) setelah 10 tahun tsunami pada 1 Desember 2014.
Foto lingkungan Masjid Raya Baiturrahman (kiri) dua hari setelah kejadian pada 28 Desember 2004 dan foto (kanan) pada 27 November 2014 setelah 10 tahun musibah gempa dan tsunami.
Tepat 20 tahun yang lalu, Indonesia mengalami salah satu bencana alam terbesar dalam sejarahnya, yaitu tragedi Tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaDi bawah naungan pepohonan di kuburan massal Siron, Banda Aceh, sejumlah peziarah dan penyintas memanjatkan doa untuk mengenang para korban tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 20 tahun yang lalu, gempa dan tsunami dahsyat meluluhlantakkan Aceh. Tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 ini disebabkan gempa bumi 9 SR.
Baca SelengkapnyaKubah ini juga disebut sebagai kapal penyelamat. Banyak orang menyelamatkan diri dengan naik ke atas kubah saat tsunami Aceh menerjang.
Baca SelengkapnyaDi tengah kehancuran akibat tsunami Aceh, tersisa keajaiban dari Masjid Rahmatullah yang tetap berdiri kokoh setelah dihantam gelombang setinggi puluhan meter.
Baca SelengkapnyaTsunami Aceh menjadi peristiwa tak terlupakan bagi seluruh masyarakat Serambi Mekah. Bencana dahsyat itu menciptakan kehancuran luar biasa. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaDelisa kini telah beranjak menjadi wanita karier yang begitu menginspirasi.
Baca SelengkapnyaPatahan ini membentang dari Pulau Sumatera bagian utara hingga selatan mulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung serta membentuk Pegunungan Barisan.
Baca SelengkapnyaBangunan berwarna putih dengan balutan pilar-pilar menghiasi bagian depan ini dulunya sempat menjadi pengungsian di masa pemerintahan Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaSejak dulu Banda Aceh terkenal sebagai kota budaya, karena kedudukannya sebagai pusat Kerajaan Aceh.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Panglima Laot ini sudah muncul sejak masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17.
Baca SelengkapnyaPemain legendaris sekaligus salah satu striker lokal terbaik milik Persiraja ini menjadi salah satu tokoh di balik berkembangnya klub kebanggaan warga Aceh.
Baca Selengkapnya