Profil
Garin Nugroho Riyanto
Garin Nugroho Riyanto lahir dengan nama Nugroho Riyanto pada 6 Juni 1961 di Yogyakarta. Dia merupakan salah satu produser dan sutradara Indonesia yang populer. Garin adalah lulusan dari fakultas Sinematografi Universitas Kesenian Jakarta (IKJ).
Selain aktif sebagai sutradara, Garin juga aktif mengamati masalah sosial budaya, sehingga dia pantas disebut sebagai seorang pengamat komunikasi sosial budaya. Dia juga kerap menulis kolom di berbagai media.
Garin tidak hanya memproduksi film-film yang kemudian mencatat berbagai kemenangan dalam sejumlah festival film internasional. Garin sudah membuat video musik Januari Christy pada 1991, ketika video musik belum dikenal luas di televisi Indonesia. Kemudian menyusul Bintang-Bintang yang dinyanyikan Titi DJ, video musik dari Krakatau, Katon Bagaskara, Paquita Wijaya, Edo Kondologit serta Gong 2000.
Di masa kecilnya, Garin dikenal sebagai seorang soliter. Perhatiannya sangat mudah teralihkan oleh hal-hal yang dianggapnya menarik. Garin kecil bahkan sangat sering meninggalkan sepedanya karena ia lupa bahwa ia membawa sepeda. Selain itu, karena lahir pda keluarga pecinta buku, Garin adalah orang yang gemar membaca.
Sutradara ini telah banyak menerima penghargaan dari dalam dan luar negeri. Penghargaan-penghargaan tersebut antara lain adalah Film terbaik Asia di Osian’s Cinefan Festival ke-7 lewat Rindu Kami Padamu pada 2006, Penulis Skenario Cerita Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia pada tahun 2006 pula, Silver Leopard Video di Festival Film Internasional Locarno untuk Puisi Tak Terkuburkan pada tahun 2000, dan banyak lagi lainnya.
Garin juga peduli dengan permasalahan lingkungan hidup. Hal tersebut tercermin dalam filmnya yang ke-10, bertemakan lingkungan, Under The Tree. Dia juga suka mengumpulkan benda-benda seni yang unik dan antik dari berbagai tempat di Indonesia dan luar negeri. Dia menyimpan barang-barang seni berupa lukisan-lukisan dan pajangan-pajangan unik dan antik dari Indonesia dan luar negeri.