4 Mitos salah kaprah tentang hubungan yang harus kamu tinggalkan
Merdeka.com - Sudah banyak orang yang gagal menjalani jalinan asmara, persahabatan, atau rumah tangga karena memelihara konsep pemikiran yang salah tentang hubungan. Tak sedikit pula yang takut untuk mencoba membuka diri terhadap orang lain karena gagasan-gagasan keliru ini.
Tak semua hal tentang hubungan yang diajarkan kepada kita saat benar. Di sisi lain, tidak semua gagasan konservatif tentang hubungan keliru. Yang perlu kita benahi dan tinggalkan hanya yang menghalangi kita untuk memiliki hubungan sehat dan positif dengan manusia-manusia lain. Dr. Jonice Webb, Ph.D., seorang ahli psikologi klinis dan penulis buku Running on Empty: Overcome Your Childhood Emotional Neglect mencoba mengungkapkan 5 mitos salah kaprah tentang hubungan dan cara untuk mengubahnya.
Mitos 1: Pertengkaran perlu dihindari untuk mendapatkan kedamaian dalam hubungan
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik dalam hubungan? Menghindari atau menumpuk konflik hanya akan menciptakan masalah yang bisa meledak sewaktu-waktu.
-
Bagaimana cara mencegah hubungan toxic? Mencegah hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa kebiasaan sehari-hari yang bertujuan untuk menjaga hubungan tetap kuat.
-
Kenapa ketidakjujuran bahaya buat hubungan? Kebohongan yang terjadi secara berulang atau kurangnya keterbukaan dalam komunikasi dapat merusak kepercayaan dan menjadi penghalang besar bagi kelangsungan hubungan.
-
Kenapa cemburu bisa merusak hubungan? Namun, ketika cemburu berubah menjadi berlebihan atau toksik, dampaknya bisa merusak hubungan secara serius.
-
Apa yang membuat hubungan tidak sehat? Banyak dari kita hidup dalam kebiasaan otomatis yang bisa mempengaruhi hubungan. Hal ini bisa membuat Anda menjadi kurang memperhatikan pasangan, tidak menyadari masalah yang muncul, dan merasa terputus hubungannya.
-
Kenapa cemburu berlebihan bisa merusak hubungan? Kepercayaan adalah elemen fundamental dalam setiap hubungan, dan sikap cemburu yang berlebihan dapat merusak fondasi ini.
Ciri dari sebuah hubungan yang sehat adalah kemampuan kedua belah pihak untuk berargumen dan berkonflik, kemudian menemukan cara untuk melaluinya bersama-sama, entah itu dengan menyatukan pendapat atau berkompromi. Kenyataannya, kemampuan untuk mempertemukan dua pendapat yang berbeda justru menjadi tanda kedekatan emosional yang baik.
Yang perlu diubah:
Kamu punya hak untuk mengutarakan ketidaksetujuan atau memberikan kritik terhadap pasangan. Kamu bisa menyampaikannya dengan kata-kata yang baik dan alasan logis. Dengan begini, kamu dan pasangan akan mencapai pemahaman baru terhadap satu sama lain dan terus bertumbuh bersama-sama.
Mitos 2: Menunjukkan perasaan akan membuat kamu rentan untuk terluka
Keberanian untuk menunjukkan perasaan terdalam berikut ketakutan yang kita rasakan merupakan langkah penting untuk membangun kepercayaan bersama pasangan. Ini justru akan meningkatkan kedekatan emosional di antara kamu dan pasangan.
Yang perlu diubah:
Kamu hanya perlu memfilter orang-orang yang ada di sekitarmu. Pastikan orang-orang yang kamu percayakan dengan curahan perasaanmu adalah sosok yang tidak akan memanfaatkannya.
Mitos 3: Membagi masalah dengan pasangan akan membuat mereka jenuh dan menjauh
Pasangan yang saling mendukung tak akan segan untuk menceritakan masalah masing-masing. Jika memungkinkan, mencari solusi bersama-sama justru akan menambah pengertian.
Yang perlu diubah:
Pasangan kita juga memiliki masalah dan situasi yang kadang tidak kita ketahui. Pastikan dia sedang dalam kondisi yang memungkinkan untuk mendengarkan permasalahanmu. Jika kalian berdua belum bisa menemukan solusi, setidaknya hargailah usahanya untuk ada di sampingmu.
Mitos 4: Aksi lebih penting daripada bicara
Memang benar, pada akhirnya permasalahan hanya bisa diselesaikan dengan tindakan. Tetapi untuk menuju langkah tersebut, kita perlu komunikasi. Berbicara dari hati ke hati dengan pasangan akan membantu kita untuk menemukan perspektif baru, memilah-milah suara hati dan pikiran, serta menenangkan perasaan. Tak jarang solusi terbaik untuk masalah kita justru datang dari pasangan.
Yang perlu diubah:
Biasakan untuk mengkomunikasikan uneg-uneg begitu masalah muncul. Jangan dipendam hingga menumpuk dan berkembang menjadi masalah yang jauh lebih besar. Kalau sudah begini, akan semakin sulit untuk menemukan akar permasalahan dan mencari solusinya.
Itulah beberapa mitos salah kaprah seputar hubungan yang perlu dibenahi sekarang juga.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk mengelola emosi dalam hubungan suami istri.
Baca SelengkapnyaJauhkan diri Anda dari hubungan yang toxic dengan cara mengenali tanda-tandanya.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah perselingkuhan, penting untuk membangun hubungan yang langgeng dengan menerapkan sikap utama di bawah ini!
Baca SelengkapnyaMinta maaf adalah langkah pertama untuk mengatasi konflik dengan pacar.
Baca SelengkapnyaMenunjukkan cinta secara langsung, seperti memberikan pujian atau sentuhan fisik yang lembut, adalah cara yang efektif untuk memperkuat ikatan emosional.
Baca Selengkapnyayellow flags mengacu pada perbedaan pendapat, sifat, atau karakter antara pasangan yang dapat diatasi melalui kompromi.
Baca SelengkapnyaHubungan asmara adalah bagian penting dari kehidupan banyak orang, namun tidak semua hubungan berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan kata-kata buat pacar yang cuek mampu bantu hubungan hangat kembali.
Baca Selengkapnya