6 Fakta Mengejutkan Tentang Gunung Karangetang, Gunung Berapi Paling Aktif di Indonesia dengan 5 Kawah
Temukan 6 fakta mengejutkan tentang Gunung Karangetang di Sulawesi Utara, gunung berapi yang menakjubkan dengan 5 kawah!
Gunung Karangetang, yang menjulang tinggi di Pulau Siau, adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Terletak di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, gunung ini tidak hanya menarik karena keindahan alamnya, tetapi juga karena sejarah letusannya yang panjang.
Dengan ketinggian 1.827 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Karangetang sering kali menarik perhatian banyak pendaki dan ilmuwan, terutama karena aktivitas vulkaniknya yang konstan. Berikut enam fakta menarik tentang Gunung Karangetang yang menjadikannya salah satu destinasi unik bagi pencinta alam dan peneliti vulkanologi, seperti dikutip dari Liputan6.com.
-
Kapan letusan gunung berapi terjadi? Berdasarkan kisah nyata letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau La Palma pada tahun 2021, film ini menampilkan ketegangan, hubungan keluarga, serta dilema hidup dan mati.
-
Bagaimana Gunung Batutara meletus? Letusan tersebut berupa abu vulkanik yang dimuntahkan ke dalam laut maupun letusan asap yang terus terjadi.
-
Bagaimana Gunung Patenggeng terbentuk? Awalnya, bentuk ini tercipta dari sumbatan lava atas fenomena geologi di masa lampau.Menarik juga diketahui bahwa gunung ini diduga berada di atas gunung api purba yang pada ribuan hingga jutaan tahun lalu pernah mengalami erupsi.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
1. Sejarah Letusan Gunung Karangetang
Gunung Karangetang pertama kali tercatat meletus pada tahun 1675, dan sejak itu, gunung ini terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi. Letusan dahsyat telah terjadi berulang kali, menelan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan besar di sekitarnya. Pembentukan kawah utamanya diperkirakan terjadi pada tahun 1712, sementara kawah utara terbentuk pada 1886 dan kawah ketiga pada 1887.
Salah satu letusan yang terkenal terjadi pada tahun 1997, yang menewaskan tiga orang. Pada Agustus 2007, letusan besar kembali terjadi, memaksa ribuan penduduk di sekitar lereng untuk mengungsi. Gunung ini bahkan sempat ditetapkan berstatus "Awas" pada 18 Maret 2011 karena aktivitas vulkanik yang sangat tinggi. Letusan api dan awan panas menyapu tiga desa di sisi barat gunung, menghancurkan jembatan dan rumah-rumah penduduk.
Meskipun aktivitas vulkaniknya menakutkan, Gunung Karangetang tetap menjadi objek studi yang penting bagi para vulkanolog dan geolog dari berbagai penjuru dunia.
2. Gunung Karangetang Memiliki Lima Kawah
Gunung Karangetang memiliki lima kawah di puncaknya, menjadikannya salah satu gunung dengan struktur vulkanik yang kompleks. Ada dua puncak utama, yaitu puncak utara dan puncak selatan. Puncak selatan sedikit lebih tinggi daripada puncak utara. Struktur ini membuat Gunung Karangetang semakin unik dan menantang bagi para pendaki.
Namun, mendaki gunung ini bukanlah hal yang mudah. Meskipun terlihat tenang dari kejauhan, aktivitas vulkanik di gunung ini bisa berubah kapan saja. Pendaki sering kali membutuhkan masker gas untuk melindungi diri dari gas beracun yang keluar dari kawah. Pemandangan di sekitar pulau juga sangat mempesona, dengan pantai-pantai indah yang membentang di sekitarnya, serta fauna endemik seperti tarsius, primata kecil khas Pulau Siau.
3. Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Indonesia
Dengan lebih dari 40 kali letusan sejak 1675, Gunung Karangetang layak disebut sebagai salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia. Tidak hanya letusan besar yang tercatat, tetapi juga banyak letusan kecil yang sering kali tidak terdokumentasikan dengan baik.
Sekitar delapan desa di sekitarnya sangat rentan terhadap bahaya letusan dan lahar dingin. Oleh karena itu, pemerintah setempat terus memberikan rekomendasi penanganan untuk memastikan keselamatan penduduk di kawasan rawan bencana.
4. Rute Pendakian yang Menantang ke Puncak Gunung Karangetang
Bagi Anda yang menyukai tantangan, Gunung Karangetang menawarkan beberapa rute pendakian yang bisa dicoba. Salah satu titik awal pendakian adalah di Kampung Dompase, yang berada di ketinggian 558 mdpl. Di sini, terdapat pos vulkanologi yang bisa memberikan informasi terkini tentang aktivitas gunung, serta menjadi tempat mengakses berbagai data penting mengenai Gunung Karangetang.
Alternatif lain adalah melalui Desa Lintatua, yang tidak jauh dari Ulu, kota utama Pulau Siau. Ada juga rute dari Dame, yang terkenal dengan pemandangan indah saat matahari terbit. Namun, perlu diingat bahwa mendaki Gunung Karangetang membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang baik karena kondisi medannya yang berat dan sering kali berbahaya.
Pada malam hari, terutama saat gunung aktif, pendaki bisa menyaksikan cahaya jingga dari lava pijar dan mendengar gemuruh letusan dari kejauhan. Pendakian memang jarang dilakukan karena tingkat bahaya yang tinggi, namun bagi mereka yang berhasil mencapai puncak, pemandangan yang didapatkan akan sangat memuaskan.
5. Nama Lain Gunung Karangetang: Api Siau
Masyarakat lokal menyebut Gunung Karangetang sebagai "Api Siau", merujuk pada aktivitas vulkaniknya yang hampir tak pernah berhenti. Gunung ini merupakan gunung berapi stratovulkanik atau gunung api kerucut yang terus menerus menunjukkan aktivitas.
Nama ini juga menunjukkan hubungan erat antara gunung ini dengan kehidupan sehari-hari penduduk setempat, yang harus selalu waspada terhadap ancaman letusan gunung.
6. Gunung Karangetang Berada di Tengah Laut
Salah satu keunikan Gunung Karangetang adalah lokasinya yang berada di tengah laut. Hal ini membuat gunung ini memiliki potensi bahaya tambahan, seperti longsoran material vulkanik ke laut yang bisa memicu tsunami. Namun, menurut para ahli, seperti Mirzam Abdurrachman dari ITB, potensi longsor yang menyebabkan tsunami di Gunung Karangetang cukup kecil.
Gunung ini memiliki bentuk yang simetris, sehingga tidak ada kecenderungan longsor besar ke satu arah tertentu. Meskipun begitu, keberadaannya di tengah laut tetap menjadi perhatian utama, terutama ketika gunung ini meletus.
Gunung Karangetang adalah salah satu keajaiban alam Indonesia yang penuh dengan keindahan sekaligus bahaya. Aktivitas vulkanik yang terus menerus menjadikan gunung ini pusat perhatian para ilmuwan, sementara keindahan alam sekitarnya membuatnya menjadi tujuan wisata yang menarik bagi petualang. Meski penuh risiko, Gunung Karangetang tetap menjadi simbol kekuatan alam yang menakjubkan di Indonesia.