Bongkar 7 mitos tentang perceraian!
Merdeka.com - Banyak orang menolak menikah hanya karena takut bercerai. Mitos yang beredar tentang perceraian pun semakin membuat mereka paranoid. Jika Anda juga termasuk dalam orang seperti itu, sebaiknya simak simak terbongkarnya mitos tentang perceraian seperti yang dilansir dari Yahoo Shine berikut ini.
Satu di antara dua pernikahan berujung perceraianBelum tentu, pernyataan tersebut merupakan mitos yang sebaiknya tidak dipercayai. Sebab banyak faktor yang mempengaruhi pasangan suami istri untuk mempertahankan maupun mengakhiri hubungan rumah tangganya.
Tinggal bersama sebelum menikah turunkan risiko ceraiTinggal bersama sebelum menikah dengan risiko bercerai sebenarnya tidak punya hubungan sama sekali. Lagipula di negara Timur seperti Indonesia, tinggal bersama sebelum menikah sama sekali tidak dianjurkan.
-
Bagaimana cara mengatasi mitos ini dalam pernikahan? Terdapat beberapa tips yang dapat membantu pasangan suami dan istri yang sama-sama anak pertama untuk membangun rumah tangga yang baik dan harmonis:
-
Bagaimana cara mencegah perceraian? Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, berikut berbagai cara untuk mencegah perceraian dan mempertahankan keutuhan rumah tangga. Dengan menerapkan tips-tips berikut ini diharapkan pasangan dapat memperkuat ikatan pernikahan dan mengatasi berbagai rintangan yang mungkin muncul dalam kehidupan berumah tangga.
-
Kenapa ragu sebelum nikah bisa berujung cerai? Sebuah penelitian dari UCLA menunjukkan bahwa keraguan sebelum menikah adalah hal umum, tetapi tidak selalu wajar. Pasangan yang merasa ragu sebelum menikah memiliki peluang lebih besar untuk bercerai setelah 4 tahun, karena hidup dalam bayang-bayang ketidakpastian.
-
Apa mitos tentang pernikahan anak pertama dan anak terakhir? Ada pula anggapan tentang rejeki anak pertama menikah dengan anak terakhir yang dinilai akan menjadi pasangan yang serasi.
-
Apa saja penyebab perceraian? Perceraian seringkali menjadi jalan keluar yang dipilih ketika konflik tak kunjung terselesaikan. Padahal, dengan pemahaman yang tepat dan usaha yang sungguh-sungguh, banyak permasalahan rumah tangga dapat diatasi tanpa harus berujung pada perceraian.
-
Apa yang dipelajari dari biaya pernikahan dan risiko cerai? Penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan yang memilih untuk menikah dengan cara yang lebih praktis mungkin akan 'lebih berhasil' dalam jangka panjang.
Pernikahan kedua lebih langgeng dari yang pertamaTidak masuk akal, sebab jika mitos ini benar, pasti banyak orang yang memilih untuk menikah dua kali. Lagipula, fakta yang terjadi di lapangan adalah orang yang menikah untuk ketiga kalinya justru berisiko semakin tinggi untuk bercerai.
Bercerai itu sangat mahalMitos ini bisa jadi benar jika perceraian dilakukan dengan cara tidak baik-baik. Misalnya saja adanya perebutan harta, hak asuh, atau masalah lainnya. Namun kalau perceraian dilangsungkan dengan persetujuan bersama, uang yang dikeluarkan untuk mengurus masalah tersebut tidak bisa dibilang sangat mahal.
Semua mantan istri tetap menerima uang dari mantan suamiSekali lagi, belum tentu. Namun biasanya mantan suami punya kewajiban untuk memberi nafkah pada anak meskipun hak asuhnya jatuh ke tangan ibu.
Hak asuh anak selalu jatuh ke tangan ibuMitos yang satu ini sebaiknya tidak dipercaya. Sebab ada banyak faktor yang membuat pengadilan akhirnya memutuskan anak lebih baik hidup bersama ayahnya. Misalnya jika keadaan finansial ibu tidak mencukupi untuk menghidupi anaknya.
Amerika Serikat punya angka perceraian tertinggi di duniaMemang Amerika memiliki kasus perceraian yang tinggi, namun bukan yang tertinggi di dunia. Sebab ada banyak negara yang juga mengalami kondisi serupa, seperti Rusia, Ukraina, Belarusia, dan Moldova. Sementara angka perceraian terendah dipegang oleh negara Sri Lanka, Brazil, dan Italia.
Itulah mitos tentang perceraian yang sebaiknya tidak Anda percaya begitu saja. Jangan takut menikah hanya karena takut bercerai! (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah penelitian terbaru menemukan adanya hubungan antara biaya pernikahan dan risiko perceraian.
Baca SelengkapnyaPernikahan dalam adat Jawa tak bisa lepas dari aneka mitos yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaMitos pernikahan anak terakhir dengan anak terakhir menurut adat Jawa disebut akan bawa malapetaka.
Baca SelengkapnyaAda pula anggapan tentang rejeki anak pertama menikah dengan anak terakhir yang dinilai akan menjadi pasangan yang serasi.
Baca SelengkapnyaMitos orang Jawa menikah dengan Orang Sunda disebut sulit bersatu.
Baca SelengkapnyaMeskipun mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah, banyak orang yang percaya bahwa kesamaan tanggal lahir menciptakan ikatan khusus di antara pasangan.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah fakta pacaran bertahun-tahun yang kemungkinan jarang disadari setiap pasangan kekasih.
Baca SelengkapnyaBeberapa tempat wisata di Tanah Air diyakini menjadi tempat terlarang untuk pacaran.
Baca SelengkapnyaDalam tradisi primbon Jawa, pindah rumah seringkali dipandang sebagai peristiwa yang sarat dengan makna spiritual dan simbolis.
Baca SelengkapnyaMitos masak keasinan seringkali dikaitkan dengan kepercayaan tradisional yang menyebut bahwa orang yang memasak kebelet nikah.
Baca SelengkapnyaKomunikasi, terapi, liburan, dan penundaan pernikahan adalah langkah-langkah yang dapat membantu Anda menyelesaikan keraguan dan membangun fondasi yang kuat
Baca Selengkapnya