Demi Alirkan Air Bersih di NTT, Ratusan Pelari Dukung Jelajah Timur 2023
Jelajah Timur adalah kampanye sosial yang menggabungkan ultra marathon, aksi sosial, dan penggalangan dana.
Jelajah Timur adalah kampanye sosial yang menggabungkan ultra marathon, aksi sosial, dan penggalangan dana.
Demi Alirkan Air Bersih di NTT, Ratusan Pelari Dukung Jelajah Timur 2023
Jelajah Timur adalah sebuah kampanye yang menggabungkan olahraga lari ultra marathon dengan aksi sosial penggalangan dana untuk membantu masyarakat NTT yang kesulitan mendapatkan air bersih. Kampanye ini sudah berjalan sejak tahun 2019 dan telah menyalurkan bantuan berupa sarana air bersih ke 13 desa di NTT, yang bermanfaat bagi sekitar 3,900 keluarga.
Tahun ini, Jelajah Timur kembali menggelar kegiatan lari amalnya pada tanggal 27-28 Oktober 2023, dengan mengambil rute dari SoE ke Kupang, sepanjang 108 KM.
Buat mengikuti kegiatan lari amal Jelajah Timur, para pelari harus melalui proses seleksi yang ketat. Hanya pelari yang memiliki pengalaman lari ultra marathon dengan jarak minimal 50 KM yang bisa mendaftar.
Lari Amal untuk Air Bersih
Para pelari juga harus berkomitmen untuk menggalang dana minimal Rp5 juta per orang.
Tahun ini, ada lebih dari 80 pelari yang lolos seleksi dan siap berlari demi tujuan mulia Jelajah Timur.
Para pelari berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada juga yang datang dari luar negeri.
Dana yang terkumpul dari kegiatan lari amal Jelajah Timur tahun ini akan digunakan untuk membangun sarana air bersih di tiga desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), yaitu Desa A, Desa B, dan Desa C.
Ketiga desa ini merupakan desa yang sangat membutuhkan akses ke air bersih, karena mengalami kekeringan berkepanjangan dan krisis air.
Menurut data pemerintah provinsi NTT tahun 2019, sekitar 27,5% keluarga di NTT tidak memiliki akses ke air bersih. Hal ini sangat berdampak bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama perempuan dan anak perempuan yang harus mengurus kebutuhan air bersih untuk keluarganya dengan berjalan jauh.
Melalui bantuan sarana air bersih dari Jelajah Timur, diharapkan masyarakat di tiga desa sasaran dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Jelajah Timur juga berharap dapat menginspirasi masyarakat luas untuk peduli terhadap isu air bersih dan berpartisipasi dalam aksi sosial yang bermanfaat bagi sesama.
Mengapa Air Bersih Penting bagi NTT?
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah ketersediaan air bersih.
Banyak desa yang mengalami kekeringan berkepanjangan, sehingga warga harus berjalan jauh untuk mendapatkan air. Hal ini sangat membebani perempuan dan anak perempuan yang biasanya bertanggung jawab untuk mengambil air.
Sulitnya akses terhadap air bersih juga berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan serta proses tumbuh kembang anak, bahkan berpotensi menyebabkan stunting.
"Beban yang dipikul oleh perempuan dan anak perempuan ini mengakibatkan tenaga dan waktu yang seharusnya digunakan untuk bekerja dan belajar habis untuk mengambil air," ungkap Linda Sukandar, Direktur Resources and Mobilisation Plan Indonesia.
Komitmen Plan Indonesia untuk Membantu Penanganan Krisis Air Bersih
Plan Indonesia adalah organisasi kemanusiaan yang berfokus pada perlindungan dan pemenuhan hak anak, terutama di daerah terpencil dan rentan.
Salah satu program unggulan Plan Indonesia adalah Jelajah Timur, sebuah kampanye penggalangan dana yang melibatkan ratusan pelari dari berbagai daerah di Indonesia. Para pelari ini berkomitmen untuk menyelesaikan lari maraton sepanjang 42 kilometer di Pulau Flores.
Mereka juga menjalankan misi ganda, mengajak masyarakat untuk berdonasi demi membangun sarana air bersih di NTT.
Demi mengatasi permasalah ini, Plan Indonesia telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 1 milyar rupiah untuk membantu tiga desa di Kabupaten TTS, dua minggu lebih awal dari tahun sebelumnya.
Setelah mengadakan kampanye ini selama empat tahun, Plan Indonesia sudah berhasil menyalurkan bantuan demi pemenuhan air bersih sebesar 6,1 milyar yang berdampak terhadap lebih dari 13 ribu jiwa dan tiga ribu keluarga di 13 desa di NTT.
Kata Para Pelari di Jelajah Timur 2023
Para pelari yang tergabung dalam Jelajah Timur tidak hanya berlari untuk diri sendiri, tetapi juga untuk membawa perubahan bagi masyarakat NTT. Mereka merasa bangga dan terinspirasi oleh semangat solidaritas dan kepedulian yang ditunjukkan oleh para donatur dan relawan.
"Saya merasa senang bisa berpartisipasi dalam kampanye ini, karena saya tahu bahwa setiap langkah saya berarti bagi orang lain. Saya juga terkesan dengan keramahan dan kegigihan warga NTT yang tetap bersyukur meski hidup dalam keterbatasan," kata Rizky, salah satu pelari dari Jakarta.
Rangkaian Jelajah Timur tahun ini sudah dimulai pada 26 Oktober 2023. Para pelari mengunjungi Desa Naileu, salah satu desa penerima manfaat.
Melalaui kegiatan ini, para pelari melihat secara langsung kondisi salah satu desa yang mereka bantu, sambil berinteraksi dengan warga desa.
Para pelari disambut secara adat oleh Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun, ST. MM beserta jajarannya, tokoh agama, tokoh masyarakat, komunitas kaum muda, dan masyarakat setempat.
Egusem mengapresiasi kampanye Jelajah Timur 2023 sebagai inisiatif yang sangat baik.
Ttidak hanya untuk membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih, aksi ini juga bisa sekaligus memperkenalkan keindahan TTS ke skala nasional.
"Pemerintah serta masyarakat TTS pun menyambut baik serta turut terlibat bersama-sama dengan Plan Indonesia mempersiapkan kegiatan Jelajah Timur 2023," ujar Egusem.
Ultra Marathon dari Kantor Bupati TTS ke Kantor Gubernur NTT
Pada hari ini, 27 Oktober 2023, para pelari akan memulai tantangan ultra marathon dari kantor bupati TTS yang ikonik menuju kantor gubernur NTT di kota Kupang.
Mereka menempuh perjalanan selama 20 jam, melewati berbagai medan dan cuaca yang bervariasi.
Para pelari berharap dapat menyelesaikan lomba dengan selamat dan sukses, serta dapat menginspirasi banyak orang untuk mendukung misi pemenuhan akses air bersih di NTT.
Salah satu pelari yang ikut serta dalam Jelajah Timur 2023 adalah Prof. Dr. Arlette Setiawan, drg., SpKGA, Subsp. AIBK(K), M.Psi, FSCDA, FiADH, seorang dokter gigi dan dosen di Universitas Indonesia.
Prof. Arlette mengatakan bahwa ia berlari bukan sekedar cari sehat tetapi juga lari supaya bermanfaat atau membawa perubahan bagi orang lain.
"Setidaknya hasil dari saya berlari sambil menggalang dana, sedikit banyaknya bisa membantu daerah yang menjadi target sasaran," kata Prof. Arlette.
Selain sebagai peserta Jelajah Timur, Prof. Arlette juga sebagai dokter gigi yang melakukan pemeriksaan kesehatan gigi bagi 150 siswa di SDI Nenonaheun, salah satu sekolah mitra Plan Indonesia.
Cara Mendukung Jelajah Timur 2023
Plan Indonesia masih membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menyalurkan dukungannya, baik secara individu maupun perusahaan demi misi pemenuhan akses air bersih ini.
Dukungan bisa disalurkan melalui kitabisa.com/jelajahtimur, sebuah platform crowdfunding yang bekerja sama dengan Plan Indonesia.
Anda juga bisa menjadi bagian dari gerakan Jelajah Timur dengan cara berdonasi melalui situs web atau media sosial Plan Indonesia.
Donasi Anda akan digunakan untuk membangun sumur bor, bak penampungan air, pipa distribusi air, serta fasilitas sanitasi dan kebersihan di desa-desa sasaran.
Linda menambahkan, "Plan Indonesia sangat berterima kasih kepada para pelari yang sudah membantu penggalangan dana, dan juga kepada masyarakat yang sudah berdonasi dan mendukung kampanye ini. Ketersediaan akses air bersih yang mudah dicapai dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak, untuk bertumbuh kembang dengan lebih baik, serta meningkatkan kualitas kesehatan, dan ekonomi bagi masyarakat secara umum."
Melalui dukungan dari semua pihak, Plan Indonesia berharap dapat membangun lebih banyak fasilitas air bersih di NTT demi kesejahteraan anak-anak dan keluarga di sana.