Doa Memasuki Bulan Rajab, Dan Anjuran Berpuasa 10 Hari
Selain melakukan berbagai amalan saleh seperti puasa, sedekah, dan memperingati Isra Mi’raj, Rasulullah juga mengajarkan doa khusus untuk bulan Rajab.
Bulan Rajab telah tiba, sebuah waktu yang dinanti-nantikan oleh umat Islam. Seperti bulan haram lainnya, Rajab termasuk bulan yang dimuliakan dalam Islam.
Doa Memasuki Bulan Rajab, Dan Anjuran Berpuasa 10 Hari
Setiap bulan haram, umat Islam diajak untuk meningkatkan ketaatan mereka, karena setiap amalan baik akan mendapatkan pahala lebih besar, sementara perbuatan maksiat akan mendapat ganjaran yang lebih berat.
Mengenal Bulan Rajab
Menurut kalender Hijriyah yang dirilis Kementerian Agama Republik Indonesia, 1 Rajab 1445 H bertepatan pada Sabtu, 13 Januari 2024. Secara waktunya, 1 Rajab 1445 H sudah dimulai sejak Jumat, 12 Januari 2024, setelah maghrib.
Doa Memasuki Bulan Rajab: Jejak Rasulullah SAW
Saat memasuki bulan Rajab, Rasulullah SAW memberikan contoh yang patut diikuti.
Selain melakukan berbagai amalan saleh seperti puasa, sedekah, dan memperingati Isra Mi’raj, Rasulullah juga mengajarkan doa khusus untuk bulan Rajab.
Mengutip situs Nahdlatul Ulama (NU), berikut adalah doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW saat memasuki bulan Rajab:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ.
Artinya: "Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban, dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan." Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca pada Jumat, 12 Januari 2024 petang.
Amalan-Aman Lain di Bulan Rajab
Selain doa, terdapat amalan lain yang sangat dianjurkan untuk dilakukan selama bulan Rajab. Ini mencakup puasa, sholat, peringatan Isra’ Mi’raj, dan sedekah.
Puasa merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Rajab. Syekh Imam Nawawi dalam kitab Nihayatuz Zain menjelaskan bahwa puasa di bulan-bulan agung termasuk sunnah yang sangat baik untuk dilaksanakan.
1. Puasa Rajab
2. Sholat Rajab
Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin menyatakan bahwa sholat sunnah mutlak di bulan Rajab adalah mustahabbah (sunnah).
Dia juga menjelaskan bahwa seseorang yang berpuasa di hari Kamis pada bulan Rajab dan kemudian melakukan sholat sunnah sebanyak dua belas rakaat antara waktu shalat Isya dan sepertiga malam, maka permohonannya akan dikabulkan.
3. Peringatan Isra’ Mi’raj
Bulan Rajab juga menjadi momentum untuk mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Isra’ Mi’raj. Peringatan ini dapat diadakan untuk mengingatkan umat Islam akan semangat dan kualitas ibadah.
Rasulullah SAW menekankan pentingnya bersedekah, dan bulan Rajab menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan amal kebajikan ini.
4. Bersedekah
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa bersedekah di bulan Rajab, maka Allah swt akan menjauhkannya dari api neraka sejauh jarak tempuh burung gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua."
Aturan Puasa Rajab Tidak Harus Berurutan
Puasa Rajab termasuk puasa sunnah yang sangat dianjurkan, namun hukumnya adalah sunnah, bukan wajib. Ini berarti, melaksanakan puasa Rajab akan mendapatkan pahala, dan meninggalkannya tidak berdosa.
Sebagian ulama menegaskan bahwa puasa Rajab tidak harus dilakukan secara berurutan.
Artinya, boleh puasa di tanggal 1, 3, 8, dan seterusnya tanpa urutan tertentu.
Meskipun demikian, sebagian ulama berpendapat bahwa melakukan puasa secara berurutan, mulai dari tanggal 1 sampai tanggal 3, merupakan praktik yang lebih baik.
Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain menjelaskan bahwa setiap bulan mulia, termasuk Rajab, dianjurkan untuk berpuasa minimal 10 hari. Hal ini bersifat sunnah, sehingga jika ditinggalkan tidak akan menimbulkan dosa.