Hanya Perlu 2 Bahan Dapur, Begini Cara Atasi Bau Cat di Lemari Tanpa Kapur Barus
Dengan menggunakan hanya dua bahan sederhana, aroma kuat cat dari lemari bisa dihilangkan dengan mudah. Berikut langkah-langkahnya.
Dengan menggunakan hanya dua bahan sederhana, aroma kuat cat dari lemari bisa dihilangkan dengan mudah. Berikut langkah-langkahnya.
Hanya Perlu 2 Bahan Dapur, Begini Cara Atasi Bau Cat di Lemari Tanpa Kapur Barus
Lemari yang baru memang terlihat menarik dan bersih, tetapi aroma catnya seringkali masih terasa kuat. Sebagai akibatnya, jika langsung digunakan untuk menyimpan pakaian, ada risiko aroma cat tersebut menempel pada pakaian.
Namun, seorang pengguna YouTube dengan kanal bernama Dapur Diana telah membagikan solusi sederhana untuk mengatasi masalah ini. Dengan hanya menggunakan dua bahan dapur, aroma cat dari lemari baru dapat segera dihilangkan.
Ditulis pada hari Senin (27/5/2024), berikut ini penjelasan detailnya.
-
Apa saja bahan untuk hilangkan bau karpet? Bahan dan Peralatan Segelas air (200 ml)Satu saset pewangi pakaian (11 ml)Cuka dapurBotol semprot
-
Bagaimana cara menghilangkan bau di kamar mandi? Untuk mengatasi masalah ini dengan lebih efektif, seorang pengguna media sosial dengan akun @casanaf_ membagikan tip praktis melalui Instagram.
-
Apa yang perlu disiapkan untuk menghilangkan bau amis? Untuk memulai, ambil satu ekor bebek yang sudah dicabut bulunya dan dicuci bersih. Singkirkan ceker dan cocornya, kemudian potong daging bebek tersebut menjadi beberapa bagian.
-
Kenapa cuka dapur bisa hilangkan bau karpet? Larutan pewangi kemudian ditambahi 2-3 tetes cuka dapur sebagai bahan ampuh penghilang bau.
-
Bahan apa yang digunakan untuk menghilangkan bau kapur? Bahan-bahan Cuci Mi Kuning Rendam Mi dengan Garam Bilas Mi Kuning Mi Kuning Siap Diolah
-
Bagaimana menghilangkan bau tidak sedap di karpet? Taburkan sedikit baking soda pada alas lantai, jok mobil, dan permukaan kain lainnya, namun hindari penggunaannya pada jok kulit dan benda rentan karena baking soda dapat merusaknya. Biarkan selama minimal 15 menit sebelum menghisap debu. Arang juga dapat digunakan untuk menyerap bau yang tidak diinginkan.
Bahan-bahan
- Daun pepaya
- Soda kue
- Kardus bekas atau baskom
- Gelas plastik
Isi Lemari dengan Daun Pepaya
Tempatkan beberapa lembar daun pepaya di tiap rak lemari. Pastikan untuk melapisi dengan kardus atau tempatkan daun pepaya di dalam wadah sebelum diletakkan ke dalam lemari.
Tambahkan Baking Soda
Langkah berikutnya adalah menyiapkan soda kue di dalam beberapa wadah plastik. Setelah itu, letakkan wadah-wadah tersebut di dalam lemari bersama dengan daun pepaya yang sudah disiapkan sebelumnya.
Diamkan Setengah Jam
Setelah dimasukkan kedua bahan, biarkan lemari tertutup dan istirahat selama sekitar setengah jam supaya kedua bahan itu menyerap aroma cat yang muncul.
Setelah waktu tersebut berlalu, Anda dapat membersihkan lemari
Lemari pun bisa digunakan untuk menyimpan pakaian tanpa perlu khawatir tentang bau cat yang mengganggu.
Catatan
Video tersebut diakhiri dengan beberapa catatan tentang cara menghilangkan bau cat.
- Selain daun pepaya dan soda kue, bubuk kopi dan daun jeruk juga bisa digunakan. Cukup taruh di sudut-sudut dalam lemari, dan bau akan terserap oleh kedua bahan tersebut.
- Metode ini dapat diterapkan untuk menghilangkan bau ruangan yang baru dicat.
Q&A
Beberapa Pertanyaan Warganet Seputar Bau Cat
Bagaimana Cara Menghilangkan Bau Cat pada Kayu?
Mengatasi aroma tak sedap yang berasal dari cat kayu, minyak, serta dinding bisa dilakukan dengan mudah melalui campuran air garam. Kombinasi tersebut terkenal mampu menetralkan bau yang tajam dari cat. Pengaplikasiannya pun simpel, hanya perlu mencampurkan garam ke dalam sejumlah air dalam ember, kemudian taruh ember tersebut di pusat ruangan.
Kenapa Cat Bisa Bau?
Senyawa kimia yang dikenal sebagai VOC dapat menyebabkan aroma tajam dari cat yang berbahaya. Terpapar VOC dalam jumlah besar berpotensi membahayakan kesehatan. Selain itu, kelembapan juga bisa menjadi penyebab aroma cat yang muncul.
Apa Bahaya Menghirup Bau Cat?
Senyawa organik seperti formaldehida, xilena, dan benzena mampu menguap secara cepat ke udara, serta dapat menyebabkan keracunan ketika terhirup. Paparan formaldehida pada tingkat konsentrasi 0,3 ppm atau lebih dapat menyebabkan gejala batuk dan alergi kulit. Ketika terpapar dalam konsentrasi yang lebih tinggi, senyawa tersebut dapat menyebabkan sensasi terbakar di mata, hidung, dan tenggorokan.