Mengenal Perbedaan Gizi dan Rasa pada Ubi Jalar Ungu, Kuning, dan Putih
Berikut adalah perbandingan menyeluruh mengenai kandungan nutrisi dan cita rasa ubi jalar ungu, kuning, serta putih, beserta tips cara mengolahnya.

Apakah Anda pernah penasaran mengenai perbedaan antara ubi jalar ungu, kuning, dan putih? Ketiga jenis ubi jalar ini memang memiliki rasa yang nikmat, namun masing-masing menawarkan profil nutrisi yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam perbedaan di antara ketiganya, mulai dari kandungan gizi hingga cita rasa yang dihasilkan.
Secara umum, ketiga variasi ubi jalar ini memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. Namun, perbedaan warna pada masing-masing ubi jalar menunjukkan adanya variasi dalam profil fitonutrien yang cukup signifikan.
Contohnya, ubi jalar ungu dikenal kaya akan antioksidan antosianin yang memberikan warna ungu yang khas, sementara ubi jalar kuning dan oranye kaya akan beta-karoten, yang merupakan prekursor vitamin A. Di sisi lain, ubi jalar putih memiliki profil nutrisi yang lebih seimbang dengan berbagai vitamin dan mineral, meskipun tidak sekuat kandungan antosianin pada ubi ungu atau beta-karoten pada ubi kuning.
Selain perbedaan dalam kandungan nutrisi, rasa dari ketiga jenis ubi jalar ini juga bervariasi. Ubi jalar ungu umumnya lebih manis dan memiliki tekstur yang lembut, sedangkan ubi jalar kuning atau oranye juga memiliki rasa manis, dengan ubi oranye cenderung lebih manis dibandingkan ubi kuning.
Sementara itu, ubi jalar putih memiliki rasa yang lebih netral dan sedikit hambar, serta tekstur yang agak rapuh. Semua perbedaan ini menjadikan masing-masing jenis ubi jalar memiliki keunikan tersendiri, dilansir Merdeka.com, Selasa(11/3/2025).
Kandungan Gizi dan Rasa Ubi Jalar Ungu
Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu varietas ubi jalar yang mengandung banyak antioksidan, khususnya antosianin. Pigmen alami ini memberikan warna ungu yang khas pada ubi jalar dan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Medicinal Food menyatakan bahwa antosianin pada ubi jalar ungu memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas (Teow et al., 2007). Manfaat antosianin ini juga telah dibuktikan dalam beberapa studi yang menunjukkan efek positifnya terhadap kesehatan otak dan jantung.
Salah satu penelitian yang dimuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa konsumsi ubi jalar ungu dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mengurangi risiko terjadinya penyakit neurodegeneratif (Cho et al., 2003).
Di sisi lain, studi yang diterbitkan dalam Nutrition Research and Practice menunjukkan bahwa antosianin dalam ubi jalar ungu dapat berkontribusi dalam menurunkan tekanan darah serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular (Hwang et al., 2011). Selain antosianin, ubi jalar ungu juga kaya akan berbagai nutrisi penting lainnya.
- Vitamin C: Nutrisi ini berperan penting dalam memperkuat sistem imun. Berdasarkan informasi dari USDA, 100 gram ubi jalar ungu mengandung sekitar 2,4 mg vitamin C.
- Serat: Nutrisi ini sangat penting untuk kesehatan pencernaan. Ubi jalar ungu mengandung sekitar 3 gram serat per 100 gram, yang dapat membantu melancarkan pencernaan dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama.
- Mineral: Ubi jalar ungu juga mengandung berbagai mineral penting, antara lain:
- Lisin: Asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
- Tembaga (Cu): Mineral ini penting untuk pembentukan sel darah merah.
- Magnesium (Mg): Berperan dalam fungsi otot dan saraf.
- Kalium (K): Mineral ini penting untuk kesehatan jantung dan pengaturan tekanan darah.
- Seng (Zn): Mendukung sistem imun dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Meskipun memiliki kandungan karbohidrat, ubi jalar ungu tergolong rendah kalori jika dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya. Data dari USDA menunjukkan bahwa 100 gram ubi jalar ungu kukus hanya mengandung sekitar 86 kalori. Rasa manis alami dan tekstur lembut dari ubi jalar ungu menjadikannya pilihan yang tepat sebagai camilan sehat atau alternatif pengganti nasi.
Dr. Mercola, seorang ahli kesehatan terkemuka, merekomendasikan ubi jalar ungu sebagai pilihan karbohidrat yang lebih sehat dibandingkan dengan nasi putih atau kentang, berkat indeks glikemiknya yang lebih rendah.
Untuk meningkatkan nilai gizi dari ubi jalar ungu, Anda bisa mengkombinasikannya dengan bahan lain. Misalnya, menambahkan keju rendah lemak dapat meningkatkan asupan protein dan kalsium, sedangkan yogurt bisa menambah probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.
Dr. Walter Willett, Ketua Departemen Nutrisi di Harvard School of Public Health, menekankan pentingnya mengonsumsi makanan utuh seperti ubi jalar ungu sebagai bagian dari pola makan seimbang untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Kandungan Gizi dan Cita Rasa Ubi Jalar Kuning/Oranye
Ubi jalar berwarna kuning atau oranye (Ipomoea batatas) adalah sumber makanan yang sangat bergizi, terutama kaya akan beta-karoten. Beta-karoten ini adalah provitamin A yang dapat diubah menjadi vitamin A aktif (retinol) oleh tubuh.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food Science and Technology pada tahun 2015 menyebutkan bahwa kandungan beta-karoten dalam ubi jalar oranye dapat mencapai 13.1 mg per 100 gram dari berat segar. Mengonsumsi ubi jalar kuning atau oranye memiliki banyak manfaat kesehatan, antara lain:
- Kesehatan mata: Vitamin A sangat penting untuk fungsi retina dan dapat membantu mencegah degenerasi makula yang berkaitan dengan usia. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Archives of Ophthalmology pada tahun 2001 menunjukkan bahwa mengonsumsi beta-karoten dalam jumlah tinggi dapat mengurangi risiko katarak hingga 40%.
- Kesehatan kulit: Vitamin A berfungsi dalam pembaruan sel-sel kulit dan produksi kolagen. Menurut American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2012, beta-karoten juga dapat memberikan perlindungan pada kulit dari kerusakan akibat sinar UV.
- Antioksidan: Beta-karoten bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Sebuah penelitian dalam Journal of Nutritional Science and Vitaminology pada tahun 2009 menunjukkan bahwa antioksidan yang terdapat dalam ubi jalar dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit kronis.
- Sistem kekebalan tubuh: Kandungan vitamin C dalam ubi jalar berkontribusi pada fungsi sistem imun. Penelitian yang diterbitkan dalam Nutrients pada tahun 2017 menegaskan pentingnya vitamin C dalam meningkatkan produksi dan fungsi sel-sel kekebalan tubuh.
- Kesehatan pencernaan: Serat yang terkandung dalam ubi jalar mendukung kesehatan usus dan membantu menghindari konstipasi. American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2015 melaporkan bahwa konsumsi serat yang tinggi dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Dari sudut pandang kuliner, ubi jalar kuning dan oranye memiliki rasa manis alami, dengan varietas oranye memiliki kadar gula yang lebih tinggi. Teksturnya yang lembut dan kemudahan dalam pengolahan membuatnya sangat serbaguna, cocok untuk berbagai hidangan, mulai dari menu utama hingga makanan penutup.
Oleh karena itu, ubi jalar kuning dan oranye tidak hanya enak, tetapi juga menawarkan beragam manfaat kesehatan yang telah didukung oleh berbagai penelitian ilmiah. Mengonsumsi ubi jalar secara rutin dapat menjadi bagian penting dari pola makan sehat untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Kandungan Gizi dan Cita Rasa Ubi Jalar Putih
Ubi jalar putih (Ipomoea batatas L.) adalah salah satu jenis ubi jalar yang menawarkan profil nutrisi yang seimbang. Meskipun tidak mengandung zat gizi tertentu dalam jumlah yang sangat tinggi seperti ubi jalar ungu atau kuning, ubi jalar putih tetap menjadi pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Komposisi nutrisi dari ubi jalar putih terdiri dari:
- Karbohidrat kompleks: Terutama dalam bentuk pati dan serat, termasuk pektin, hemiselulosa, dan selulosa. Serat-serat ini penting untuk kesehatan pencernaan dan dapat membantu mengontrol kadar gula darah (Shih et al., 2019).
- Vitamin dan mineral: Ubi jalar putih kaya akan vitamin C, vitamin A, vitamin E, kalsium, zat besi, fosfor, dan kalium. Vitamin C memiliki peran vital dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh, sedangkan kalium sangat penting untuk menjaga fungsi jantung dan mengatur tekanan darah (Mohanraj & Sivasankar, 2014).
- Protein: Meskipun bukan sumber utama protein, ubi jalar putih tetap memberikan kontribusi terhadap asupan protein harian.
- Antioksidan: Termasuk beta-karoten dan senyawa fenolik lainnya yang berfungsi untuk melawan radikal bebas dalam tubuh (Teow et al., 2007).
Dari segi karakteristik organoleptik, ubi jalar putih memiliki rasa yang cenderung netral atau sedikit hambar jika dibandingkan dengan varietas ubi jalar lainnya. Teksturnya yang agak rapuh memerlukan perhatian ekstra selama proses pengolahan agar tetap mempertahankan integritasnya. Meskipun rasanya lebih hambar, ubi jalar putih tetap memberikan berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan nutrisinya yang seimbang. Beberapa manfaat potensial yang bisa diperoleh meliputi:
- Mendukung kesehatan pencernaan berkat kandungan serat yang melimpah.
- Membantu mengontrol kadar gula darah karena indeks glikemiknya yang relatif rendah.
- Mendukung kesehatan jantung melalui kalium dan serat yang terkandung di dalamnya.
- Berkontribusi pada kesehatan kulit dan mata berkat kandungan vitamin A dan antioksidan yang ada.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mohanraj dan Sivasankar (2014), ubi jalar, termasuk varietas putih, memiliki potensi sebagai makanan fungsional berkat kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang beragam. Dengan berbagai manfaat tersebut, ubi jalar putih layak dipertimbangkan sebagai bagian dari pola makan sehat.
Perbandingan Antara Tiga Jenis Ubi
Ubi jalar terdiri dari tiga jenis utama, yaitu ungu, kuning/oranye, dan putih. Setiap jenis memiliki kelebihan masing-masing dalam hal kesehatan, tetapi semuanya merupakan pilihan yang bergizi dan bermanfaat bagi tubuh.
- Ubi jalar ungu:
- Kandungan antioksidan yang tinggi
- Ideal bagi mereka yang ingin meningkatkan konsumsi antioksidan dalam pola makan mereka
- Ubi jalar kuning/oranye:
- Merupakan sumber vitamin A yang sangat baik
- Cocok untuk individu yang membutuhkan lebih banyak asupan vitamin A
- Ubi jalar putih:
- Memiliki kandungan nutrisi yang seimbang
- Menjadi pilihan yang tepat untuk diet yang variatif
Perlu dicatat bahwa kandungan nutrisi ubi jalar dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis varietas, kualitas tanah tempat ubi ditanam, dan metode budidayanya. Oleh karena itu, pilihan terbaik sangat bergantung pada preferensi rasa dan kebutuhan nutrisi masing-masing individu.
Ubi jalar, khususnya yang berwarna kuning, dapat dijadikan alternatif yang baik untuk menggantikan nasi karena beberapa alasan. Pertama, "Satu ubi jalar kuning ukuran sedang (sekitar 135 gram) mengandung kalori lebih sedikit dibandingkan satu centong nasi putih (sekitar 100 gram yang mengandung sekitar 130 kalori)." Selain itu, kandungan serat dalam ubi jalar membantu memberikan rasa kenyang yang lebih lama.
Namun, sebelum Anda memutuskan untuk sepenuhnya mengganti nasi dengan ubi jalar, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, Anda perlu memperhatikan kebutuhan kalori individu Anda. Kedua, kondisi kesehatan masing-masing orang juga harus menjadi pertimbangan. Dengan memperhatikan berbagai faktor ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak mengenai penggunaan ubi jalar sebagai pengganti nasi dalam pola makan Anda.