Sholat Idul Adha, Wajib atau Sunnah? Simak Penjelasan dan Dalilnya
Sebagian besar ulama sepakat bahwa sholat ini adalah sunnah muakkadah, bukan kewajiban, meskipun sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar.

Sholat Idul Adha merupakan ibadah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah untuk mengenang peristiwa penting dalam Islam, yaitu pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail. Ibadah ini dilakukan setelah hari Arafah dan menjadi bagian dari rangkaian Hari Raya Haji.
Sholat ini terdiri dari dua rakaat, yang berbeda dari sholat lainnya karena terdapat tambahan takbir di setiap rakaatnya. Setelah melaksanakan sholat berjamaah, biasanya diadakan khutbah Idul Adha yang bertujuan untuk memberikan nasihat serta pengajaran agama kepada umat Islam.
Karena dilaksanakan pada waktu yang khusus, sholat Idul Adha hanya dilakukan sekali dalam setahun dan memiliki banyak keutamaan bagi mereka yang melaksanakannya. Meskipun begitu, ibadah ini bukanlah kewajiban bagi seluruh umat Islam. Yuk, mari kita pelajari lebih lanjut mengenai hukum dan tata cara sholat Idul Adha.
Apa yang dimaksud dengan Sholat Idul Adha?
Mengacu pada informasi dari NU Online, sholat Idul Adha merupakan ibadah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah untuk memperingati peristiwa penting dalam Islam, yaitu pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail. Ibadah ini dilakukan setelah hari Arafah dan menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Raya Haji.
Sholat ini terdiri dari dua rakaat, yang memiliki perbedaan dibandingkan sholat lainnya, yakni adanya tambahan takbir di setiap rakaatnya. Setelah melaksanakan sholat berjamaah, biasanya dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha yang bertujuan memberikan nasihat dan pengajaran agama kepada umat Islam.
Sholat Idul Adha dilaksanakan pada waktu tertentu dan hanya dilakukan sekali dalam setahun, serta memiliki banyak keutamaan bagi pelaksana meskipun bukanlah kewajiban bagi setiap umat Islam.
Rasulullah juga memberikan contoh langsung dalam pelaksanaan sholat Idul Adha, sebagaimana tercantum dalam riwayat berikut: "Dari Abu Sa'id al-Khudri, ia berkata: Rasulullah saw biasa keluar menuju mushalla pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hal pertama yang nabi lakukan adalah shalat, kemudian berpaling menghadap manusia, di mana mereka dalam keadaan duduk di shaf-shaf mereka. Nabi memberi pelajaran, wasiat, dan perintah. Jika nabi ingin mengutus satu utusan, maka ia memutuskannya, atau jika nabi ingin memerintahkan sesuatu, maka nabi memerintahkannya, kemudian berpaling."
Hukum Shalat Idul Adha dari Berbagai Hadits
Beberapa hadits menyoroti pentingnya sholat Idul Adha serta status hukumnya. Sholat ini termasuk dalam kategori sunnah muakkad, yang menunjukkan bahwa pelaksanaannya sangat dianjurkan meskipun tidak bersifat wajib. Walaupun tidak ada hukuman bagi yang tidak melakukannya, umat Islam yang mampu disarankan untuk melaksanakan sholat ini sebagai bentuk penghormatan terhadap momen bersejarah dalam Islam.
1. Hadits Mengenai Keutamaan Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha memberikan banyak pahala bagi mereka yang melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Selain itu, sholat ini juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah yang mendekatkan diri kepada-Nya.
2. Tidak Ada Sanksi Bagi yang Tidak Melaksanakan
Meskipun sholat Idul Adha tidak diwajibkan, umat Islam yang tidak dapat melaksanakannya tidak akan mendapatkan hukuman, karena hal tersebut bergantung pada kondisi masing-masing individu.
Referensi lain mengenai sholat Idul Adha dapat ditemukan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Malik, Abu Dawud, dan an-Nasa'i, yang dikutip dari muhammadiyah.or.id, sebagai berikut:
"Dari Thalhah Ibn 'Ubaidillah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw lalu serta merta bertanya kepada beliau tentang Islam. Lalu Rasulullah saw menjawab: Lima salat diwajibkan sehari semalam. Ia bertanya lagi: apakah ada kewajiban (salat) lainnya? Rasulullah saw menjawab: Tidak, kecuali salat-salat tatawuk (sunah). Rasulullah saw kemudian meneruskan: Juga diwajibkan puasa Ramadan. Lalu ia bertanya lagi: apa ada kewajiban (puasa) lainnya? Rasulullah menjawab: Tidak, kecuali puasa tatawuk (sunah). (Abu Thalhah melanjutkan): Lalu Rasulullah menyebutkan kewajiban (membayar) zakat. Orang itu bertanya lagi: apa ada kewajiban (pembayaran) lainnya? Rasulullah saw menjawab: Tidak, kecuali (infak) tatawuk (sunah). Lalu laki-laki itu pergi sambil berkata: Demi Allah saya tidak akan tambahi dan kurangi ini. Kemudian Rasulullah saw berkata: Orang itu beruntung, jika dia benar" [HR al-Bukhari, Muslim, Malik Abu Dawud, dan an-Nasa'i].
Apa alasan Sholat Idul Adha tidak diwajibkan?
Secara umum, sholat Idul Adha termasuk dalam kategori sunnah muakkad, yang artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan tetapi tidak bersifat wajib. Hal ini berbeda dengan sholat lima waktu yang hukumnya wajib bagi setiap umat Islam.
1. Tidak Ada Sanksi bagi yang Meninggalkannya
Dalam ajaran Islam, tidak ada hukuman atau sanksi bagi umat yang tidak melaksanakan sholat Idul Adha. Namun, umat Islam yang dalam keadaan sehat dan mampu sangat dianjurkan untuk mengikuti sholat ini, terutama bagi mereka yang tidak sedang dalam perjalanan atau dalam kondisi tertentu yang membolehkan mereka untuk tidak hadir.
2. Sebagai Sunnah yang Sangat Dianjurkan
Sholat Idul Adha menjadi salah satu bentuk penghormatan terhadap peristiwa penting dalam sejarah Islam. Meskipun statusnya tidak wajib, melaksanakannya akan mendatangkan banyak kebaikan dan pahala. Banyak hadits yang menunjukkan bahwa sholat Idul Adha sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan tersendiri.
3. Pengingat Keutamaan Kurban
Sholat Idul Adha juga berfungsi sebagai pengingat bagi umat Islam tentang pentingnya berkurban, yang merupakan bagian dari ibadah di hari raya ini. Bagi mereka yang mampu, berkurban adalah sunnah yang sangat dianjurkan sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Apa saja langkah-langkah untuk melaksanakan Sholat Idul Adha?
Sholat Idul Adha memiliki prosedur yang sedikit berbeda dibandingkan sholat wajib. Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan:
1 Niat dan Takbir
- Sholat Idul Adha dimulai dengan niat yang diucapkan dalam hati, kemudian dilanjutkan dengan takbiratul ihram seperti pada sholat lainnya. Setelah itu, pada rakaat pertama, dilakukan tujuh kali takbir, dan pada rakaat kedua, dilakukan lima kali takbir.
2 Membaca Surat-Surat
- Pada rakaat pertama, setelah mengucapkan takbir, membaca Surat Al-Fatihah diikuti dengan Surat Al-A'la. Kemudian, pada rakaat kedua, membaca Surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan Surat Al-Ghashiya. Setelah itu, dilakukan ruku', sujud, dan diakhiri dengan salam.
3 Khutbah Idul Adha
- Setelah pelaksanaan sholat, khutbah Idul Adha akan dilaksanakan. Meskipun khutbah ini tidak bersifat wajib, sangat dianjurkan untuk mendengarkannya karena mengandung banyak pelajaran dan hikmah bagi umat Islam.
Apa yang sebaiknya dilakukan jika tidak dapat melaksanakan sholat Idul Adha?
Bagi umat Islam yang tidak dapat melaksanakan sholat Idul Adha karena berbagai alasan, seperti tidak berada di lokasi yang menyelenggarakan sholat berjamaah atau dalam kondisi darurat, mereka tidak akan dikenakan sanksi. Meskipun demikian, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk tetap merayakan hari yang suci ini.
- Perbanyak TakbirWalaupun tidak dapat mengikuti sholat Idul Adha, umat Islam disarankan untuk memperbanyak takbir sepanjang hari, terutama setelah melaksanakan sholat fardhu. Takbir ini dilakukan hingga berakhirnya hari tasyriq, yaitu pada tanggal 13 Dzulhijjah.
- Berkurban Jika MampuUntuk mereka yang memiliki kemampuan, melaksanakan ibadah kurban pada hari Idul Adha sangat dianjurkan. Dengan berkurban, umat Islam dapat berbagi rezeki kepada sesama yang membutuhkan, sehingga memperkuat rasa solidaritas di antara umat.
- Berdoa dan BeribadahMeskipun tidak dapat melakukan sholat berjamaah, umat Islam tetap dianjurkan untuk memanfaatkan momen hari Idul Adha dengan berdoa, berdzikir, dan meningkatkan ibadah lainnya. Kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
FAQ
1. Apakah sholat Idul Adha hukumnya wajib? Sholat Idul Adha tergolong sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, namun tidak bersifat wajib. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk melakukannya sebagai bentuk ibadah dan penghormatan.
2. Apa konsekuensi bagi yang tidak melaksanakan sholat Idul Adha? Bagi mereka yang tidak melaksanakan sholat Idul Adha, tidak ada sanksi yang dikenakan, karena sholat ini termasuk dalam kategori sunnah. Ini memberikan keleluasaan bagi umat untuk memilih apakah akan melaksanakannya atau tidak.
3. Kapan waktu pelaksanaan sholat Idul Adha? Sholat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah pelaksanaan takbir. Waktu ini sangat istimewa dan menjadi momentum bagi umat Islam untuk berkumpul dan beribadah bersama.
4. Apa yang sebaiknya dilakukan jika tidak dapat menghadiri sholat Idul Adha? Jika seseorang tidak dapat menghadiri sholat Idul Adha, disarankan untuk memperbanyak takbir, melaksanakan kurban jika memiliki kemampuan, serta berdoa agar mendapatkan keberkahan dari hari yang suci ini. Tindakan ini tetap dapat mendatangkan pahala meskipun tidak dapat melaksanakan sholat.
5. Apa saja langkah-langkah dalam tata cara sholat Idul Adha? Tata cara sholat Idul Adha meliputi dua rakaat, di mana pada rakaat pertama terdapat tujuh kali takbir dan pada rakaat kedua lima kali takbir, yang diakhiri dengan khutbah. Pelaksanaan ini memiliki makna yang dalam dan menjadi simbol kesyukuran umat Islam.