Profil
Giri Suseno
Sebagai aktivis politik, Giri Suseno Hadihardjono dilantik menjadi Menteri Perhubungan Republik Indonesia ke-23 dalam Kabinet Reformasi Pembangunan di bawah kepemimpinan presiden Soeharto. Dia menjabat sebagai menteri dengan masa jabatan dari tanggal 21 Mei 1998 hingga 26 Oktober 1999. Dia menggantikan menteri terdahulu bernama Haryanto Dhanutirto.
Giri Suseno Hadihardjono dilahirkan pada tanggal 5 Januari 1941. Dia berasal dari Solo, Jawa Tengah, Indonesia. Sebelum menjabat sebagai menteri, Dr. Ir. Giri Suseno Hadihardjono, MSEME atau kerap disapa dengan nama Giri pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT. Mantili Wisata dimulai pada tahun 2000. Lalu di tahun 2002 hingga 2006, dia diangkat sebagai Komisaris Utama PT. Jababeka, Tbk. Tidak hanya itu, Giri juga merangkap sebagai Penasehat Senior Direksi PT. MWEB, Jakarta Indonesia. Giri juga pernah bekerja sebagai Komisaris Utama di PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS), Jakarta, pada tahun 1998 hingga 2002.
Pendidikan dasar ia tempuh dengan bersekolah di Taman Sekolah Rakyat Siswo II, Solo hingga tahun 1952. Selanjutnya Giri menimba ilmu di SMP Bagian B Negeri II, Solo sampai tahun 1955. Pendidikan tingkat atas dilakoninya dengan menjadi siswa di SMA Bagian B Negeri I, Solo sampai lulus pada tahun 1959. Usai menempuh wajib belajar, Giri tetap melanjutkan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Dia terdaftar sebagai mahasiswa di Institut Teknologi Bandung Teknik Mesin dan berhasil meraih gelar Sarjana di tahun 1964.
Di tahun 1966, dia berhasil meraih gelar Master of Science and Engineering dari University of Michigan. Selang beberapa tahun kemudian, Giri meraih gelar doktor dalam Ilmu Pengetahuan Teknik setelah menamatkan pendidikan tertinggi di ITB pada tahun 2005 dengan judul disertasi "“Proses Pengambilan Keputusan Dalam Perencanaan Transportasi Pada Tataran Nasional Di Indonesia”.
Pada 27 Juni 2012, Giri menghembuskan nafas terakhir akibat kanker prostat. Selama masa hidupnya, Giri pernah berjasa menyusun sistem transportasi umum pada masa jabatannya. Sistem transportasi darat tersebut mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Riset dan analisis oleh: Giri Lingga Herta Pratama