4 Fakta Ayu Kartika Dewi, Stafsus Jokowi yang Gelar Prosesi Nikah Dua Agama

Merdeka.com - Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ayu Kartika Dewi mendadak ramai diperbincangkan publik. Hal tersebut lantaran pernikahannya dengan Gerald Sebastian, yang dilangsungkan dengan prosesi dua agama berbeda.

Sebagaimana diketahui, Ayu Kartika Dewi memeluk agama Islam. Sementara, Gerald Sebastian beragama Kristen. Keduanya melangsungkan akad nikah secara Islam terlebih dahulu dan kemudian menjalani misa pemberkatan di Gereja Katedral Jakarta pada Jumat (18/3/2022) lalu.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Ayu Kartika lewat laman Instagramnya. Dalam unggahan yang lain, sebelumnya Ayu Kartika juga menjelaskan bahwa dirinya dan Gerald telah menjalin hubungan asmara atau pacaran selama dua tahun lamanya.

"Dulu banget, saya pernah mencoba menulis 100 kriteria teman hidup yang saya inginkan. Butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa nulis sampai ke angka 100. Beberapa tahun kemudian, saya dikenalkan dengan orang ini. Ternyata dia memenuhi 97 dari 100 kriteria. Setelah pacaran lebih dari 2 tahun, kami mau nikah," tulisnya di Instagram seperti dikutip Merdeka.com pada Minggu (20/03).

Hingga saat ini, pernikahan Ayu Kartika dan Gerald Sebastian masih menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Selain itu, beberapa fakta lain tentang Ayu Kartika juga turut mengundang rasa penasaran publik.

Berikut, merupakan fakta Ayu Kartika Dewi yang Merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.

Mahasiswa Berprestasi

Ayu Kartika Dewi merupakan lulusan Universitas Airlangga, Surabaya. Semasa jadi mahasiswa, wanita kelahiran Banjarmasin, 27 April 1983 ini dikenal sebagai mahasiswa berprestasi.

Memiliki segudang prestasi, Ayu Kartika berhasil mendapatkan beasiswa Keller dan Fulbright Scholarship untuk  melanjutkan program magister di Universitas Duke, Amerika Serikat. Ia telah lulus dengan gelar MBA. 

Instagram/ayukartikadewi ©2022 Merdeka.com

Penggagas Sabang Merauke

Menilik laman LinkedIn-nya,  Ayu diketahui pernah bekerja di perusahaan multinasional P&G (Procter and Gamble) di Jakarta pada 2005-2007 dan di Singapura pada 2007-2010. Di sana, ia menjabat sebagai Consumer Insights Manager.

Kembali ke Tanah Air, Ayu Kartika Dewi bergabung dengan Gerakan Indonesia Mengajar yang digagas oleh Gubernur DKI Anies Baswedan. Ia ditugaskan untuk mengajar di Desa Papaloang, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Setelah itu, tepat pada tahun 2013,  Ayu mendirikan program pertukaran pelajar antar daerah guna menumbuhkan nilai toleransi, pendidikan, dan keindonesiaan. Program tersebut diketahui diberi nama Sabang Merauke. 

Instagram/ayukartikadewi ©2022 Merdeka.com

Staf Khusus Ahok

Satu tahun setelahnya, Ayu Kartika Dewi bekerja di McKinsey sebagai konsultan. Tak lama setelah itu, tepat pada tahun 2015-2017, Ayu ditunjuk menjadi Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta pada saat pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. 

Instagram/ayukartikadewi ©2022 Merdeka.com

Staf Khusus Presiden Jokowi

Setelahnya, di tahun 2017, Ayu mendirikan Indika Foundation, yayasan yang fokus untuk mewujudkan dampak nyata pada edukasi perdamaian dan pembentukan karakter. Kemudian, di tahun 2019, Ayu Kartika Dewi diangkat sebagai Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi bersama 6 orang lainnya yakni Putri Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Andi Taufan Garuda Putra, Gracia Billy Mambrasar, Angkie Yudistia, dan Aminuddin Maruf.

Instagram/ayukartikadewi ©2022 Merdeka.com (mdk/anf)