7 Cara Mengendalikan Emosi Diri Sendiri, Jadikan Pribadi yang Lebih Tenang
Merdeka.com - Setiap manusia pasti akan memiliki emosi. Kemampuan untuk mengekspresikan emosi ini sangat penting bagi kita. Karena ekspresi dari emosi ini akan mempengaruhi kondisi mental kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Emosi merupakan respons yang dirasakan dari dalam tubuh terhadap situasi tertentu. Emosi memainkan peran kunci dalam reaksi, karena sangat berpengaruh pada kehidupan. Ketika merasakan emosi yang positif, tentu akan berdampak baik pada setiap hal yang Anda lakukan.
Namun, jika sedang merasakan emosi negatif, Anda akan merasakan setiap kegiatan yang dilakukan seperti sebuah beban sehingga membuat cepat lelah, banyak mengeluh, dan tidak bersemangat.
-
Mengapa penting mengelola emosi dengan baik? Dengan mengelola emosi, siapapun dapat mengurangi risiko dampak jangka panjang yang berbahaya bagi kesehatan mental.
-
Kenapa kecerdasan emosional penting? Aspek ini sangat krusial dalam kehidupan sehari-hari karena berpengaruh terhadap interaksi sosial, pengelolaan stres, dan pengambilan keputusan.
-
Mengapa penting melampiaskan emosi dengan baik? Menemukan cara yang sehat untuk menyalurkan emosi sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik kita.
-
Kapan emosi bisa di ekspresikan? Ketika merasa kecewa atau sedih, berbagi perasaan tersebut dengan teman dekat bisa menjadi langkah yang baik.
-
Mengapa latihan kesadaran diri penting untuk mengendalikan emosi? Dengan meningkatkan kesadaran diri, kita dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal marah dan meresponsnya dengan lebih bijaksana.
-
Bagaimana cara meluapkan emosi? Namun, meluapkan emosi secara positif lebih baik dilakukan agar menghindari banyak hal tak terduga.
Emosi negatif ini tentu tidak boleh berlama-lama dirasakan, akibatnya tidak hanya terjadi pada diri sendiri, namun juga orang lain bisa terkena imbasnya. Maka dari itu, penting untuk mengendalikan emosi agar tidak merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
Dilansir dari Healthline, berikut ini kami rangkum beberapa cara mengendalikan emosi diri sendiri untuk melatih kepribadian menjadi lebih tenang.
Pikirkan Dampak Emosi
www.psychologytoday.com
Cara mengendalikan emosi yang pertama adalah dengan memikirkan dampak emosi yang Anda keluarkan. Sebenarnya, tidak ada emosi yang buruk. Adanya emosi membuat hidup kita lebih berwarna, unik, dan menyenangkan.
Munculnya emosi yang meluap-luap adalah hal yang normal terjadi. Misalnya ketika apa yang Anda inginkan benar-benar terwujud sesuai ekspektasi atau bahkan lebih, ketika sesuatu yang sangat buruk terjadi, atau ketika harus kehilangan sesuatu yang berharga.
Namun jangan sampai emosi yang Anda keluarkan menjadi di luar kendali. Emosi yang di luar kendali biasanya dapat menyebabkan:
Anda perlu mengetahui bagaimana emosi bisa menjadi tidak terkendali sehingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Dengan begini, lebih mudah mengidentifikasi akar masalah dan bisa mencari cara untuk mencegahnya di waktu yang akan datang.
Identifikasi Apa yang Anda Rasakan
©2015 Merdeka.com/www.nydailynews.com
Cara mengendalikan emosi yang kedua adalah dengan mengidentifikasi emosi. Meluangkan waktu sejenak untuk memeriksa suasana hati dapat membantu mendapatkan kembali kendali emosi.
Ketika tiba-tiba merasa sangat kesal, bisa saja melakukan hal-hal yang negatif yang bisa merusak dan merugikan diri sendiri atau bahkan orang lain. Anda bisa saja melempar ponsel, memukul meja, atau menendang keranjang sampah.
Anda perlu menenangkan diri dan mulai bertanya pada diri Anda:• Apa yang saya rasakan saat ini?• Apa yang terjadi sehingga membuat saya merasa seperti ini?• Apakah situasi ini memiliki yang masuk akal?• Apa yang ingin saya lakukan tentang perasaan ini?• Apakah ada cara yang lebih baik untuk menghadapi situasi seperti ini?
Dengan memikirkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Anda akan mencoba menelusuri ulang situasi, sehingga dapat membantu Anda mengubah reaksi ekstrem negatif.
Terima Emosi Anda
www.forbes.com
Cara mengendalikan emosi yang ketiga adalah dengan menerima emosi. Jika Anda mencoba untuk menjadi lebih baik dalam mengelola emosi, mungkin mencoba meremehkan perasaan untuk diri sendiri.
Ketika mengalami hiperventilasi ketika menerima kabar baik atau menjerit dan terisak ketika dalam sebuah situasi, mungkin akan lebih baik jika Anda mengatakan, "Tenang saja," atau "Ini bukan masalah besar, jadi jangan menjadi panik" pada diri sendiri.
Tapi langkah tersebut justru akan membuat kondisi mental merasa tidak nyaman. Dengan menerima emosi yang muncul, dapat membantu mental merasa lebih nyaman. Meningkatkan kenyamanan pada emosi yang kuat memungkinkan untuk mengeluarkan emosi sepenuhnya tanpa bereaksi dengan cara yang ekstrem.
Menerima emosi juga menciptakan kepuasan hidup yang lebih besar, dan mengurangi gejala kesehatan mental. Terlebih lagi, orang-orang yang menganggap emosinya sangat membantu dapat mengarah ke tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi.
Buat Tulisan tentang Suasana Hati
©2015 Picjumbo/Victor Hanacek
Cara mengendalikan emosi yang keempat adalah dengan membuat tulisan tentang suasana hati Anda. Menuliskan perasaan dan respons yang memicunya dapat membantu menemukan pola yang mengganggu.
Terkadang, cukup dengan melacak kembali kondisi mental pada pikiran. Menuangkan perasaan di atas kertas dapat membuat Anda untuk merenungkannya lebih dalam. Ini juga membantu untuk mengenali suatu keadaan tertentu, seperti masalah di tempat kerja atau konflik keluarga.
Dengan mengidentifikasi pemicu emosi secara spesifik, memungkinkan Anda menemukan cara untuk mengelola emosi menjadi lebih produktif.
Ambil Napas
©©2012 Shutterstock/Robert Kneschke
Cara mengendalikan emosi yang kelima adalah dengan mengambil napas dalam-dalam. Ada banyak yang bisa dikatakan dalam ketika bernapas dalam-dalam, apakah Anda sangat bahagia atau sangat marah sehingga sampai sulit untuk mengungkapkannya.
Memperlambat dan mengatur napas, tidak akan membuat emosi hilang. Namun, tetap saja latihan pernapasan ini dapat membantu Anda mengendalikan diri dari reaksi ekstrem akibat emosi yang meluap-luap.
Ketika merasakan emosi mulai mengambil kendali, cobalah:
Tahu Kapan Harus Mengekspresikan Diri
©2015 Merdeka.com/www.salon.com
Cara mengendalikan emosi yang ke enam yaitu kita harus tahu kapan harus mengekspresikan diri. Ada waktu dan tempat untuk semuanya, termasuk emosi yang kuat. Menangis tak terkendali adalah respons yang cukup umum ketika kehilangan orang yang dicintai. Berteriak ke bantal, bahkan meninju, dapat membantu Anda meredakan kemarahan dan ketegangan ketika mengalami hari yang sangat buruk.
Akan tetapi, pada situasi lain perlu adanya pengendalian diri. Tidak peduli seberapa frustrasi, berteriak pada atasan atas tindakan disipliner yang tidak adil, tidak akan membantu. Anda harus sadar akan lingkungan dan situasi di sekitar, sehingga dapat membantu Anda belajar kapan boleh membiarkan perasaan itu keluar dan kapan harus menahannya.
Meditasi
©©2012 Merdeka.com/Shutterstock/Yuri Arcurs
Cara mengendalikan emosi yang ketujuh adalah dengan bermeditasi. Jika sudah berlatih meditasi, itu bisa menjadi salah satu metode untuk mengatasi perasaan emosi ekstrem.
Meditasi dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang semua perasaan dan pengalaman. Ketika bermeditasi, Anda berusaha untuk memahami perasaan tersebut, menyadarinya tanpa menyalahkan diri sendiri atau berusaha mengubahnya atau membuatnya pergi.
Seperti disebutkan di atas, belajar untuk menerima semua emosi dapat membuat pengendalian emosi jadi lebih mudah. Meditasi membantu meningkatkan keterampilan untuk menerima itu. Cara meditasi juga menawarkan manfaat lain, seperti membantu menjadi lebih rileks dan tidur yang lebih nyenyak. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Emosi dapat mempengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Yuk, simak bagaimana emosi dapat mempengaruhi kesehatan!
Baca SelengkapnyaDaripada merespon dengan marah atau balas dendam, seseorang dapat belajar bagaimana berbicara dengan bijak dan mencari solusi yang konstruktif.
Baca SelengkapnyaMengendalikan emosi saat marah adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaMental health adalah hal penting yang perlu diperhatikan selain kesehatan fisik.
Baca SelengkapnyaMengenali penyebab dari munculnya rasa marah penting untuk membantu menyalurkannya secara positif di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaMenjaga suasana hati bukan hanya sekadar keinginan tetapi keterampilan yang baik dimiliki.
Baca SelengkapnyaMengontrol emosi di depan anak adalah tantangan yang sering dihadapi oleh banyak orang tua.
Baca SelengkapnyaMemiliki kecerdasan emosional yang baik memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan lebih baik dalam hubungan sosial.
Baca SelengkapnyaRasa takut yang muncul dan mengancam bisa mengganggu kehidupan kita sehingga perlu disikapi dengan tepat.
Baca SelengkapnyaSejumlah kebiasaan positif yang kita miliki dalam kehidupan sehari-hari ternyata bisa menyebabkan dan memperparah kecemasan.
Baca SelengkapnyaKesadaran diri adalah perjalanan mendalam menuju pemahaman diri sendiri.
Baca SelengkapnyaSeseorang dengan EQ atau kecerdasan emosional yang rendah biasanya menunjukkan tanda pada pemikiran dan kata-kata mereka.
Baca Selengkapnya