8 Hewan Laut Langka di Dunia dan Keunikannya, Ada Cumi-cumi Vampir yang Memancarkan Cahaya
Terdapat beberapa hewan laut langka dengan karakteristik yang unik dan menarik.
Laut memang selalu memiliki beragam spesies yang menarik untuk dibahas. Salah satunya adalah spesies hewan laut langka di dunia. Dalam hal ini, diketahui beberapa hewan laut langka yang semakin sulit ditemui. Mulai dari cumi-cumi vampir, ikan sturgeon, ikan kodok, paus pembunuh palsu, hingga paus bowhead.
Masing-masing hewan laut langka ini memiliki ciri khas unik yang membedakan dari spesies lain. Ciri khas ini dapat dilihat dari penampilan fisik, fitur yang dimiliki, habitat, hingga kemampuan mencari mangsa atau makanan.
-
Dimana hewan laut itu ditemukan? Sejauh ini, hewan ini hanya ditemukan di lepas pantai Pasifik Jepang, pada kedalaman antara 152 meter dan 335 meter.
-
Apa jenis makhluk yang ditemukan di laut dalam? Setelah dilakukan analisis genetik, para peneliti menyadari makhluk itu adalah spesies ikan paus baru.
-
Bagaimana ilmuwan merekam makhluk bercahaya di laut? Tepat setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat pada 6 Januari 2023, di Lautan Selatan sekitar 1.100 kilometer di selatan Argentina, kamera bawah air Matthew Mulrennan menangkap penampakan yang tidak biasa.
-
Apa yang hidup di lautan? Lautan dengan luasnya yang mencakup sekitar 71% permukaan Bumi, menjadi rumah bagi sebagian besar kehidupan di planet ini. Angka yang berkisar antara 50% hingga 80% dari semua kehidupan ditemukan di lautan, menunjukkan betapa pentingnya ekosistem ini dalam mendukung beragam spesies.
-
Mengapa ikan laut dalam memiliki kemampuan melihat di gelap? Untuk melihat di dalam kegelapan, ikan ini menggunakan sumber cahaya alternatif, salah satunya adalah bioluminesensi samar. Penelitian menunjukkan bahwa mereka menghasilkan serangkaian asam amino yang memungkinkan mereka mendeteksi panjang gelombang cahaya yang dihasilkan oleh bioluminesensi.
-
Fosil monster laut apa yang ditemukan? Para ahli paleontologi di Maroko telah menemukan sisa-sisa fosil spesies kadal laut yang sangat besar dan belum pernah dilihat sebelumnya dengan gigi 'seperti belati'.
Jika penasaran, berikut kami rangkum beberapa hewan laut langka di dunia dan karakteristiknya, bisa disimak.
1. Cumi-Cumi Vampir
Hewan laut langka di dunia yang pertama adalah cumi-cumi vampir. Cumi-cumi vampir (Vampyroteuthis infernalis) adalah hewan langka yang hidup di kedalaman laut antara 2.000 hingga 4.000 kaki. Mereka termasuk dalam kelompok cephalopoda dan memiliki penampilan fisik yang menarik, dengan kulit berwarna coklat kemerahan dan mata biru besar yang mencolok.
Cumi-cumi vampir memiliki fitur unik berupa photophores, yaitu organ yang memproduksi cahaya. Dengan menggunakan photophores ini, mereka dapat membingungkan pemangsa dengan menciptakan ilusi visual. Ketika terancam, cumi-cumi vampir bisa memancarkan cahaya dari photophores-nya, menciptakan pola cahaya yang dapat menyamarkan mereka di dalam gelapnya lautan.
Perilaku dan adaptasi unik ini menunjukkan pentingnya kelestarian cumi-cumi vampir dan habitatnya yang rentan. Konservasi hewan langka ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut dan keberlangsungan spesies yang unik ini. Kita perlu melindungi darah laut agar generasi mendatang bisa terus merasakan keajaiban dunia bawah laut.
2. Ikan Sturgeon
Hewan laut langka di dunia yang kedua adalah ikan sturgeon. Ikan sturgeon adalah kelompok ikan air tawar yang terkenal karena kemampuannya menghasilkan kaviar, telur ikan yang sangat berharga.
Kaviar berasal dari spesies sturgeon tertentu, seperti Beluga dan Ossetra, yang berada di situasi kritis akibat perburuan berlebihan dan pencemaran habitat. Sejarah evolusi ikan sturgeon telah berlangsung selama lebih dari 200 juta tahun, menjadikannya salah satu kelompok ikan tertua di dunia.
Ikan sturgeon dapat mencapai ukuran yang sangat besar, dengan beberapa spesies dapat tumbuh hingga 6 meter dan berat lebih dari 1.000 kg. Habitatnya meliputi sungai-sungai besar dan danau di belahan bumi utara, khususnya di kawasan Eurasia dan Amerika Utara.
Saat ini, banyak spesies sturgeon terdaftar sebagai spesies langka dan terancam punah, akibat penangkapan liar dan hilangnya habitat. Upaya konservasi sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup ikan sturgeon dan keberlanjutan pasokan kaviar. Melindungi habitat mereka dan menerapkan regulasi ketat adalah langkah-langkah krusial dalam konservasi spesies ini.
3. Ikan Kodok
Hewan laut langka di dunia yang ketiga adalah ikan kodok. kodok adalah spesies ikan unik yang terkenal dengan kemampuan penyamarannya, sehingga bisa menyerupai terumbu karang di habitat laut dalam. Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang aneh dan sering kali tersamar dengan baik di antara karang, menjadikannya predator yang efektif dan sulit terdeteksi oleh mangsa maupun pemangsa.
Salah satu spesies yang menarik perhatian adalah ikan kodok Maluku, atau Histiophryne psychedelica. Ikan ini memiliki ukuran kecil, sekitar 10 cm, dengan pola warna yang mencolok, yaitu kombinasi antara warna kuning, ungu, dan oranye. Statusnya yang ikonik menjadikannya daya tarik wisata di Ambon, namun sayangnya, ikan ini terancam oleh pencemaran dan kerusakan habitat.
Penelitian biota laut sangat penting untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia. Dengan memahami ekosistem, termasuk ikan kodok dan spesies lainnya, kita dapat mengambil langkah-langkah perlindungan yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekologis dan warisan alam yang berharga bagi generasi mendatang.
4. Paus Pembunuh Palsu
Hewan laut langka di dunia berikutnya adalah paus pembunuh palsu. Paus pembunuh palsu (Pseudorca crassidens) adalah spesies lumba-lumba yang ditemukan di lautan tropis dan subtropis di seluruh dunia.
Mereka dikenal karena kecerdasan dan perilaku sosial yang kompleks. Namun, paus pembunuh palsu sering kali terdampar secara massal, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan suara di lautan dan penyakit.
Sejak akhir 1980-an, terjadi penurunan drastis dalam populasi paus pembunuh palsu. Saat ini, diperkirakan hanya tersisa kurang dari 200 individu di alam liar. Penurunan ini mengkhawatirkan, mengingat pentingnya spesies ini dalam ekosistem laut.
Untuk melindungi paus pembunuh palsu dan memastikan kelangsungan hidup mereka, perlindungan hukum sangat penting. Undang-undang yang ketat dan upaya konservasi perlu diterapkan untuk menjaga habitat mereka dan mencegah aktivitas manusia yang merugikan.
Perlindungan yang efektif akan membantu meningkatkan populasi paus pembunuh palsu dan melestarikan keanekaragaman hayati lautan.
5. Belut Pita
Hewan laut langka di dunia yang kelima adalah belut pita. Belut pita (Gymnothorax melatremus) adalah spesies belut yang dikenal dengan kemampuan uniknya untuk bertransisi warna dari hitam menjadi biru dan kuning cerah.
Transisi warna ini sering terlihat ketika belut ini merasa terancam atau saat berinteraksi dengan spesies lain. Belut pita merupakan hermafrodit protrandic, yang berarti mereka mulai sebagai jantan dan kemudian dapat berubah menjadi betina saat dewasa, memungkinkan fleksibilitas dalam reproduksi.
Habitat belut pita terletak di terumbu karang, spesies ini dapat ditemukan di berbagai lokasi, termasuk perairan Afrika Timur, perairan sekitar Indonesia, dan pantai Australia. Mereka sering bersembunyi di celah-celah batu karang, memberikan perlindungan dari predator.
Pentingnya pelestarian spesies langka ini tidak dapat diabaikan. Kehilangan belut pita dapat memengaruhi ekosistem terumbu karang, karena spesies ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Upaya konservasi diperlukan untuk melindungi mereka dari ancaman seperti penangkapan ikan berlebihan dan kerusakan habitat.
6. Penyu Lekang
Hewan laut langka di dunia berikutnya adalah penyu lekang. Penyu lekang (Lepidochelys olivacea) merupakan spesies penyu yang hidup di perairan tropis dan subtropis, khususnya di kawasan berperairan dangkal seperti teluk dan pantai berpasir. Salah satu perilaku reproduksi yang unik adalah proses "arribada", di mana ribuan penyu betina datang secara bersamaan untuk bertelur di pantai yang sama.
Namun, penyu lekang menghadapi berbagai ancaman serius. Pembunuhan dan pengumpulan telur menjadi masalah besar, seringkali untuk konsumsi manusia atau perdagangan ilegal. Selain itu, penangkapan ikan komersial yang tidak berkelanjutan dan penangkapan ikan ilegal juga mengancam populasi penyu ini, karena sering mengakibatkan kematian akibat jaring ikan dan pencemaran.
Upaya konservasi yang diperlukan termasuk perlindungan habitat, pengawasan terhadap praktik penangkapan ikan ilegal, serta program pendidikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya penyu lekang terhadap keanekaragaman hayati. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan kelangsungan hidup penyu lekang dapat terjamin dan terhindar dari kepunahan.
7. Ikan Gigi Taring
Hewan laut langka di dunia yang ketujuh adalah ikan gigi taring. Ikan gigi taring, atau dalam nama ilmiahnya Anoplogaster cornuta, memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari ikan lainnya. Ikan ini dikenal dengan bentuk gigi yang panjang dan runcing, serta memiliki mulut oval yang lebar. Gigi tajam ini membantunya dalam menangkap dan memangsa makanan.
Habitat ikan gigi taring ini berada di kedalaman laut antara 1.500 hingga 6.500 kaki, menjadikannya sebagai penghuni laut dalam. Sebagai spesies karnivora, ikan ini memakan berbagai jenis krustasea, ikan, dan udang yang menjadi bagian dari ekosistemnya.
Namun, ikan gigi taring saat ini mengalami kelangkaan dan sulit ditemukan. Faktor-faktor seperti perubahan lingkungan, penangkapan ikan berlebih, dan perusakan habitat laut berkontribusi pada penurunan populasi mereka. Penelitian lebih lanjut dan upaya konservasi diperlukan untuk melindungi spesies unik ini agar tidak punah di masa depan.
8. Paus Bowhead
Hewan laut langka di dunia lainnya adalah paus bowhead. Paus bowhead (Balaena mysticetus) adalah mamalia laut yang memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan suhu dingin berkat lapisan lemak tebal yang dapat mencapai 50 cm.
Lapisan ini berfungsi sebagai isolasi, menjaga suhu tubuh mereka tetap stabil di perairan dingin Arktik. Setelah akhir perburuan komersial yang intens, populasi paus bowhead mulai pulih, meskipun masih menghadapi beberapa ancaman.
Ancaman yang dihadapi paus ini termasuk bekas luka dari alat tangkap, kontaminasi lingkungan, dan kebisingan laut akibat aktivitas manusia. Selain itu, paus pembunuh (Orcinus orca) juga menjadi predator alami bagi paus bowhead, terutama pada individu yang lemah atau sakit.
Paus bowhead biasanya ditemukan di perairan dingin di sekitar Kutub Utara, di mana mereka mencari makanan seperti krustasea. Saat ini, status populasi paus bowhead menunjukkan tanda pemulihan, tetapi penting untuk terus memantau dan melindungi mereka dari ancaman yang ada.
Upaya konservasi sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup dan pertumbuhan populasi paus bowhead di masa depan.