Belajar dari Bang Jabo, Penjual Pempek di Kebayoran Lama yang Gratiskan Dagangan untuk Duafa
Bang Jabo menggratiskan pempeknya untuk kalangan duafa.
Bang Jabo menggratiskan pempeknya untuk kalangan duafa.
Belajar dari Bang Jabo, Penjual Pempek di Kebayoran Lama yang Gratiskan Dagangan untuk Duafa
Penjual pempek di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, viral di media sosial. Pria yang karib disapa Bang Jabo itu menjual dagangannya sembari bersedekah. Ia menggratiskan pempeknya untuk kalangan duafa.
Sehari-hari pria tersebut berjualan menggunakan gerobak dorong dan mangkal di kawasan Jalan Ciputat Raya, Blok Kembang Barat 1, Nomor 17.
Ada alasan personal mengapa ia menggratiskan pempek jualannya kepada kalangan yang membutuhkan.
-
Dimana pempek berasal? Sejarah pempek bermula dari seorang pria keturunan Tionghoa yang biasa dipanggil Apek. Pria yang tinggal di pinggiran sungai Musi itu berusaha memanfaatkan sumber daya ikan yang melimpah.
-
Siapa yang bisa memanfaatkan promo di Pempek Farina? Sebab, ada diskon 50% maksimal sebesar Rp50.000 dan minimal transaksi sebesar Rp100.000.
-
Kenapa pempek populer? Makanan ini pun memiliki banyak varian yang disukai oleh masyarakat.
-
Siapa yang membuat pempek? Dalam catatan sejarah lain, ada juga yang menuliskan jika pempek adalah hasil kreasi masyarakat Kayu Agung yang saat itu sering berdagang menggunakan kapal pinisi.
-
Bagaimana pempek menjadi populer? Hingga akhirnya, Apek mengolah ikan hasil tangkapannya dan mencampurnya dengan tepung. Ia kemudian menjual makanan hasil olahannya itu yang belum diberi nama.
-
Bagaimana Pandawakarta membagikan sembako? Aksi sosial ini sendiro dilakukan oleh Pandawakarta berkolaborasi dengan Baznas DKI Jakarta.
“Sehari-hari ini (tulisan gratis pempek untuk duafa) nempel di gerobak saya, orang bebas ambil,” terang Bang Jabo, di kanal YouTube Boengkoes.
Menggratiskan Dagangan untuk Duafa
Menurut dia, dagangan ini ia sedekahkan kepada siapapun yang membutuhkan.
Biasanya ia membolehkan siapapun yang membutuhkan untuk makan pempek di gerobaknya sehingga bisa meringankan beban sesama.
“Biasanya saya kasih ke orang yang kelihatan di mata saya benar-benar lapar, dan membutuhkan,” katanya.
Dulu Luntang-lantung
Sebelum berjualan, kehidupannya berantakan. Ia tidur di pasar, terminal dan emperan toko. Ketika itu ia juga tidak memiliki pekerjaan, dan hanya mengandalkan orang-orang di tempat keramaian.
Suatu saat kehidupannya berubah setelah didatangi oleh seseorang bernama Panji. Ia lantas diajak berjualan pempek agar kehidupannya lebih baik.
“Waktu itu saya lagi di pasar, terus tiba-tiba didatangi sama pak Panji. Saya diajak makan, disuruh merawat diri sendiri terus diajak kerja, jualan pempek,”
kata dia.
merdeka.com
Ingin Ubah Nasib
Jabo saat itu dinasihati oleh Panji dan diajak memperbaiki kehidupan. Ia lantas menerima tawaran berjualan pempek dan merasa senang.
Walau demikian cobaan demi cobaan masih silih berganti datang, salah satunya ketika jualannya tidak ramai dan banyak diminta orang.
“Pak Panji bilang, kamu nggak bosan hidup begini terus? Ya saya bilang, jengah juga begini, tapi nggak tau. Dari sana saya diajak kerja, dan belajar sama karyawannya yang juga kayak saya sebelumnya,”
cerita Bang Jabo.
merdeka.com
Dulu Sering Merugi
Jabo mengatakan, di awal-awal jualan, perjalanan hidupnya tidak langsung mulus. Dulu, dagangannya sering kali habis, namun tidak mendapat pemasukan.
Ini karena setiap dia berjualan, pempeknya sering kali dimintai oleh teman-teman. Namun saat ini, teman-temannya memahami dan perlahan penjualannya stabil.
“Saya minta maaf ya pak Panji, ini kan banyak teman saya, sering minta gitu kalau jualan, tapi lama kelamaan sudah tidak,”
katanya.
merdeka.com
Alasan Gratiskan Dagangan
Menurut dia, terdapat alasan personal yang sering kali sedih jika diceritakan. Ia menggratiskan dagangannya karena tak ingin orang mengalami hal yang sulit seperti dirinya dulu.
Ia kemudian menggratiskan dagangan kepada duafa, karena dulu merasakan kondisi yang sama yakni tidak punya uang dan tidak makan.
“Jadi nggak saya hitung duafa yang ngambil, ikhlas aja sedekah karena saya tahu dulu susahnya luntang- lantung cari makan gimana. Sekarang kan saya sudah punya kerja, dan lebih enak,”
katanya.
merdeka.com
Tak Ingin Diketahui Orang
Sebenarnya langkah menggratiskan dagangan ini tak ingin ia sampaikan ke Panji.
Bahkan bosnya itu baru mengetahui setelah ia viral, dan beberapa tahun berjualan.
“Iya, pak Panji nggak tahu. Baru ngertinya pas viral itu,” kata dia.
Jabo mengaku tak punya banyak keinginan, dan hanya ingin menjaga sang ibu tercinta yang terbaring sakit di rumah. Ia selalu khawatir dengan kondisi sang ibu yang tak bisa berjalan.
Dirinya menjual berbagai jenis pempek, mulai dari kapal selam, ikan dan yang lainnya. Keunikannya adalah terletak di para pengunjung yang melayani sendiri, mulai dari menggoreng, memotong dan memberi kuah.