Cara Mengatasi Masalah Rumah Tangga secara Islam
Cara mengatasi masalah rumah tangga secara Islami melibatkan beberapa prinsip dan strategi yang dapat membantu memperbaiki hubungan suami-istri.
Cara mengatasi masalah rumah tangga secara Islam melibatkan beberapa prinsip dan strategi yang dapat membantu memperbaiki hubungan suami-istri.
Tak bisa dipungkiri, dalam kehidupan sehari-hari, masalah rumah tangga seringkali menjadi tantangan yang signifikan bagi banyak pasangan suami-istri. Konflik yang muncul dapat berdampak besar pada keharmonisan dan keutuhan keluarga.
-
Bagaimana cara curhat masalah rumah tangga dalam Islam? Teman yang diajak berbagi juga harus dapat dipercaya dan diharapkan mampu memberikan solusi yang baik.
-
Apa yang dibolehkan dalam Islam terkait curhat masalah rumah tangga? Dengan demikian, tidak ada larangan dalam Islam untuk menceritakan masalah keluarga kepada orang lain, asalkan bertujuan untuk kebaikan bersama pasangan.
-
Bagaimana Islam mengajarkan menjaga hubungan keluarga dalam rumah tangga? Menjaga hubungan keluarga dengan baik tidak hanya berarti mengejar kebahagiaan duniawi, tetapi lebih dari itu, tujuan hidup bersama dalam keluarga adalah untuk saling mendekatkan diri kepada Allah.
-
Bagaimana cara membuat rumah tangga harmonis? 'Rumah tangga itu pasti indah kalau orang punya rumusnya. Ngapain juga ribut-ribut. Kalau dia marah kepada Anda bisa jadi memang Anda memang layak dimarahi, kan begitu,' ungkap Buya Yahya.
-
Apa yang menjadi fokus utama dalam membangun rumah tangga menurut Islam? Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa setiap keluarga akan menghadapi ujian melalui ikatan cinta dan kasih sayang, sehingga penting untuk tidak salah menempatkan perasaan tersebut dalam hal-hal yang bertentangan dengan syariat.
-
Bagaimana cara terbaik menyelesaikan masalah dalam hubungan keluarga? Namun, perlu diingat bahwa komunikasi terbuka dan jujur tetap menjadi cara terbaik untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan keluarga.
Namun, dalam Islam, terdapat beberapa prinsip dan strategi yang dapat membantu memperbaiki hubungan suami-istri dan mempertahankan keutuhan keluarga.
Berikut merdeka.com rangkum panduan praktis tentang cara mengatasi masalah rumah tangga secara Islam dari berbagai sumber.
Cara Mengatasi Masalah Rumah Tangga secara Islam
Cara mengatasi masalah rumah tangga secara Islam melibatkan beberapa prinsip dan strategi yang dapat membantu memperbaiki hubungan suami-istri dan mempertahankan keutuhan keluarga. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Menyadari Hakikat dan Kodrat Diri Masing-Masing
Cara mengatasi masalah rumah tangga secara Islam yang pertama, penting untuk menyadari hakikat dan kodrat diri masing-masing. Ini berarti mengakui dan menerima peran dan tanggung jawab masing-masing dalam keluarga.
Suami harus menyadari bahwa istri adalah seorang yang berhak mendapatkan perlakuan yang hormat dan kasih sayang, sedangkan istri harus menyadari bahwa suami adalah kepala keluarga yang harus dipatuhi dalam hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan keluarga.
2. Saling Nasihat dan Saling Terbuka
Cara mengatasi masalah rumah tangga secara Islam selanjutnya ialah saling nasihat dan saling terbuka. Kedua hal ini adalah kunci dalam mengatasi masalah rumah tangga.
Suami dan istri harus saling memberikan nasihat yang baik dan lemah lembut, serta selalu berkomunikasi dengan jelas dan terbuka. Komunikasi yang lancar dapat membantu mengurangi kesalahpahaman dan memperbaiki hubungan.
3. Saling Memafkan dan Mengampuni
Saling memafkan dan mengampuni adalah hal yang sangat penting dalam mengatasi konflik rumah tangga. Suami dan istri harus dapat memaafkan satu sama lain dan tidak membiarkan kesalahan lalu menjadi beban yang berat. Dengan mengampuni, hubungan dapat menjadi lebih harmonis dan stabil.
4. Menggunakan Hakam (Orang Ketiga)
Jika suami dan istri tidak dapat menyelesaikan masalah secara sendiri, maka dapat menggunakan hakam (orang ketiga) yang diutus oleh keluarga untuk membantu mempersatukan titik temu dari sebuah persoalan. Ini dilakukan jika memang kedua pasangan dinilai tak sanggup lagi menyatukan persepsi mereka.
5. Menghindari Prasangka dan Berprasangka
Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an bahwa kita harus menghindari prasangka dan berprasangka. Prasangka dapat menyebabkan dosa dan memperburuk hubungan. Oleh karena itu, penting untuk selalu berpikir positif dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain.
6. Mengamalkan Sifat Berbagi dan Kekasih Sayang
Umat Muslim sangat dianjurkan untuk selalu berbagi dengan sesama melalui zakat, sedekah, dan infak. Sifat ini juga dapat diturunkan kepada anak-anak agar terbiasa berbagi dengan sesama sedari kecil. Dengan berbagi dan mengamalkan sifat kekasih sayang, keberkahan akan selalu meliputi keluarga.
Penyelesaian Konflik berdasarkan Surat An-Nisa
Dalam surat An-Nisa, terdapat beberapa ayat yang membahas penyelesaian konflik rumah tangga
- Ayat 34 menasehati para suami:
“Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, berikanlah mereka nasehat, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka (dengan cara yang tidak menyakitkan).”
- Ayat 35 mengajarkan langkah-langkah jika terjadi persengketaan yang berpotensi mengarah pada perceraian:
“Dan jika kamu khawatir akan terjadi syiqaq atau persengketaan yang kemungkinan besar membawa perceraian antara keduanya, maka kirimlah kepada suami istri yang bersengketa itu seorang juru damai yang bijaksana dan dihormati dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai yang juga bijaksana dan dihormati dari keluarga perempuan.”
- Ayat 128 memberikan nasehat kepada wali dari tiap-tiap pasangan:
“Dan jika seorang istri khawatir akan nusyuz atau persengketaan dari suaminya, tidak ada dosa baginya jika keduanya berdamai dengan cara yang baik. Damai itu lebih baik.”
Kesabaran dalam Berumah Tangga
Dalam hidup berumah tangga, akan selalu ada konflik antara suami istri. Ini adalah yang biasa, namun harus segera diselesaikan. Kesabaran dalam menghadapi konflik adalah kunci untuk mencapai kedamaian. Karena bisa jadi, masalah rumah tangga justru meningkatkan keharmonisan hubungan ketika diselesaikan dengan baik.
Suami harus sabar menghadapi istri, dan juga sebaliknya, istri harus sabar menghadapi suami. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisaa: 19).
Lihat Sisi Baiknya
Yang harus selalu kita ingat adalah tidak ada manusia yang sempurna. Maka, jangan pernah melihat pasangan kita dari keburukan yang ia lakukan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan kita akan hal tersebut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika si pria tidak menyukai suatu akhlak pada si wanita, hendaklah ia melihat sisi lain yang ia ridai.” (HR. Muslim).
Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan tentang hadist tersebut adalah jika mendapati suatu kekurangan pada istri (atau suami), janganlah membencinya secara total. Walaupun ada akhlaknya yang tidak kita senangi, masih ada sisi baik lain yang ia miliki, mungkin seperti agama yang bagus, paras yang cantik, menjaga diri dari zina, atau seorang pasangan yang perhatian.