Cara Unik Pemkab Purwakarta Atasi Hama Tikus, Sebar Pasukan Burung Hantu di Persawahan
Sejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.
Sejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.
Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, punya cara tak biasa untuk menghentikan hama tikus yang merugikan petani.
Mereka menyebar pasukan burung hantu itu di area persawahan sebagai predator alami tikus.
Menurut Kepala UPTD Perlindungan Tanaman Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Wawan Hermawan, burung hantu memang merupakan predator yang memangsa tikus-tikus pengganggu sawah.
Sebelumnya keberadaan hama tikus itu sudah sangat mengganggu siklus pertanian, sehingga perlu dikendalikan. Petani mengaku resah lantaran tanamannya tidak tumbuh baik.
Adapun jenis burung yang disebar sebagai pasukan pemangsa tikus di Purwakarta adalah jenis Tyto alba atau Serak Jawa .
Penyebaran pasukan burung hantu sendiri sudah dilakukan sejak 2022 lalu. Berkat pasukan burung hantu itu, kegiatan pertanian di wilayah Kabupaten Purwakarta bisa terlaksana dengan baik.
Menurut Wawan, pembangunan pos atau rumah burung hantu menjadi prioritas pihaknya agar pasukan pembasmi hama tikus itu bisa bersiaga.
“Kami paling mengantisipasi hama tikus, karena cukup mendominasi,” katanya, dikutip dari Liputan6.
Setelah dibangunnya rumah burung hantu serta dilakukan pelepasan hingga puluhan ekor, populasi tikus diklaim berhasil dikendalikan.
Sejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.
Rencananya tahun ini kegiatan pelepasan burung hantu tersebut akan kembali dilaksanakan.
"Tahun ini, kami juga akan bangun rumah ini dan membeli 10 ekor burung hantunya untuk dikembang biakkan," kata Wawan.
Wilayah-wilayah yang menjadi fokus penyebaran burung hantu demi mengendalikan hama tikus ada di beberapa titik.
Pertama rumah burung hantu akan dibangun di Kecamatan Cibatu (perbatasan Subang), Kecamatan Campaka, dan Kecamatan Bungursari (perbatasan Karawang).
"Kami juga akan menyasar Kecamatan Maniis yang merupakan wilayah perbatasan Purwakarta-Cianjur," katanya.
Sama seperti burung hantu lainnya, Serak Jawa juga banyak beraktivitas di malam hari. Nantinya mereka akan membasmi tikus-tikus tersebut sehingga tidak merusak tanaman padi.
Penyebaran pasukan burung hantu itu diharapkan mampu mengendalikan rantai makanan yang selama ini terganggu akibat banyaknya populasi tikus.
“Ke depan, kita menargetkan 1 kecamatan minimalnya punya 3 rumah burung hantu," pungkas Wawan.
Masih banyak ditemukan peninggalan pondasi rumah dan perabotan rumah tangga di bekas desa yang hilang itu
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa luasan lahan yang terbakar.
Baca SelengkapnyaJumlah pengungsi diperkirakan akan terus bertambah. Api belum berhasil dipadamkan.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaPara korban cepat dilarikan ke puskesmas setempat dan Rumah Sakit Yulidin Away Tapaktuan.
Baca SelengkapnyaKorban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.
Baca SelengkapnyaPelaku membakar hutan untuk membuka lahan pertanian. Namun api tak terkendali hingga merambat ke areal dengan luas sekitar 0,5 hektare.
Baca Selengkapnya"Saya minta Walkot, Camat, Lurah untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak bakar sampah di lingkungannya," kata Heru.
Baca SelengkapnyaBupati Magetan itu punya hobi sampingan menulis, membaca, dan mengoleksi mobli antik
Baca Selengkapnya