Cerita Pemudi di Depok Kesampingkan Gengsi Jual Dimsum di Pinggir Jalan, Ingin Balas Budi Sang Ibu
Walau sempat malu, namun tekad kuatnya membalas budi orang tua membuatnya bersemangat dalam berjualan dimsum di pinggir jalan.
Walau sempat malu, namun tekad kuatnya membalas budi orang tua membuatnya bersemangat dalam berjualan dimsum di pinggir jalan.
Cerita Pemudi di Depok Kesampingkan Gengsi Jual Dimsum di Pinggir Jalan, Ingin Balas Budi Sang Ibu
Kisah inspiratif datang dari seorang pemudi di Kota Depok, Jawa Barat. Ia meninggalkan rasa gengsinya untuk berjualan jajanan dimsum di pinggir jalan, dengan penuh semangat dan percaya diri.
Sehari-hari pemudi bernama Sofiyah ini berjualan dimsum di depan SDN Mekarjaya 7, dengan menggunakan lapak sederhana sejak pukul 5:30 WIB pagi. Walau terlampau pagi, pemudi ramah ini mengaku jika sudah ada yang beli sejak lapaknya digelar.
-
Apa produk yang dijual oleh pengusaha di Depok? Reva mulai merintis usaha kue cubit ini sejak keluar dari pekerjaannya di perusahaan asuransi pada 2016 lalu.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi membantu adik Pegi Setiawan? Melihat nasib adik bungsu dari Pegi membuat Dedi trenyuh. Seketika, dia memberi solusi dengan memberi bantuan berupa biaya sekolah adik Pegi selama tiga tahun.
-
Di mana emak-emak menanam padi di tengah jalan? Aksi ini dilakukan di jalan penghubung desa yang sudah rusak selama bertahun-tahun. Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ini berlangsung di jalan antar kampung kawasan Kebon Kalapa, Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak.
-
Bagaimana Dedap sukses di perantauan? Setelah lama bekerja, Dedap hidup sukses dan berhasil menjadi saudagar muda yang kaya raya. Ia kemudian menikah dengan Putri Linggi seorang anak dari saudagar yang sekelas.
-
Apa yang di jual ibu Dewi? 'Awalnya budhe di Semarang yang ngasih ide kenapa tidak jualan bawang goreng, dia jualan di sana laris. Terus saya pergi ke Semarang, diajari budhe caranya menggoreng bawang, nginep sana tiga hari,' ungkap ibu tiga anak ini saat ditemui Merdeka.com, Kamis (18/4/2024).
-
Kenapa Ibu Dewi bisa sukses jual bawang goreng? Berkat kegigihannya menawarkan produk ke sana-kemari, produk bawang gorengnya berhasil memikat pedagang sayur keliling, pasar tradisional, hingga swalayan-swalayan yang ada di Bojonegoro dan kota-kota sekitarnya.
Namun di balik semangatnya tersimpan mimpi besar yang ingin ia wujudkan, yakni membalas budi orang tuanya yang selama ini sudah merawat sejak masih kecil.
Harga dimsum yang dijajakan amat ramah di kantong, dengan kualitas rasa yang tak main-main.
Berikut informasinya yang dirangkum dari YouTube Kubiler.
Berjualan Aneka Dimsum
Dalam kanal YouTube Kubiler, Sofiyah menjajakan aneka jenis dimsum mulai dari keju parut, dumpling, kekyan, sushi, sosis, jamur.
Tidak pelit isian, Sofiyah menjajakan varian dimsumnya dengan komposisi utama daging yang melimpah. Ini berbeda dari dimsum kebanyakan yang lebih banyak tepung daripada daging atau isian.
“Kalau ini bukanya setiap hari Senin sampai Sabtu, mulai 5:30 sampai 9:30 siang, hari Minggunya libur,” kata Sofiyah, mengutip YouTube Kubiler.
Melawan Rasa Malu
Sofiyah mengaku awal jualan masih malu, karena bingung harus bagaimana menawarkan produknya kepada konsumen. Namun seiring berjalannya waktu, ia coba pelan-pelan menawarkan ke orang-orang.
Sofiyah saat ini terpantau percaya diri untuk menawarkan produk dimsumnya agar dagangannya laris.
“Awalnya kayak malu gitu, ini cara nawarinnya gimana ya, tapi lama-lama bisa juga karena ditemanin mamah sebentar,” terangnya.
Punya Pelanggan Tetap
Berjualan dimsum jadi kesibukan positifnya setelah lulus SMK satu tahun lalu. Di masa gap year ini dirinya ingin membantu perkonomian keluarga dengan cara berjualan dimsum.
Setelah mulai berjualan kembali di bulan Ramadan lalu, ia kini mulai memiliki sejumlah pelanggan tetap. Bahkan ia sudah memiliki pelanggan tetap, termasuk dari teman-temannya yang mendukung usahanya.
“Untuk harganya ini Rp10 ribu dapat empat, satunya itu Rp2.500,” kata Sofiyah.
Ingin Balas Budi Orang Tua
Sofiyah menceritakan motivasinya berjualan dimsum di pinggir jalan, tanpa ada rasa malu. Menurutnya, ia berdagang dimsum karena ingin membantu sang ibu.
Sofiyah ingin membalas budi sang ibu yang telah membesarkannya hingga sekarang. Hal yang bisa ia lakukan, salah satunya adalah dengan membantu orang tua secara ekonomi. Walau harus berjualan di pinggir jalan, tetap ia jalani karena usaha tersebut halal.
“Motivasi jualan ini karena ingin bantuin mamah jualan dimsum, mungkin supaya mama saya lebih enak secara batin karena dibantu oleh anak-anaknya, mungkin kan mamah saya sudah besarin saya sampai sekarang, jadi saya pengen balas budi,” tambahnya.