Dampak Polusi Udara bagi Anak, Sebabkan Gangguan Pernapasan hingga Kognitif
Di tengah perkembangan, manusia tampaknya melupakan keberlanjutan lingkungan. Salah satu dampak bahayanya adalah polusi udara, yang kini mulai mengancam anak.


Dampak Polusi Udara bagi Anak, Sebabkan Gangguan Pernapasan hingga Kognitif
Bahaya polusi udara bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh. Anak-anak pun menjadi target yang begitu rentan terhadap masalah lingkungan ini.
Di tengah gemuruh perkembangan perkotaan dan pesatnya aktivitas industri, udara yang kita hirup telah berubah menjadi suatu sumber keprihatinan. Dalam perjalanan menuju modernitas, manusia tampaknya telah melupakan keberlanjutan lingkungan, dengan konsekuensi yang semakin terlihat jelas. Salah satu dampak paling mengkhawatirkan dari perubahan lingkungan adalah polusi udara. Meskipun tak terlihat dengan mata telanjang, polusi udara memiliki dampak yang meresahkan, terutama bagi kelompok yang paling rentan, seperti anak-anak.

Dampak polusi udara bagi anak bukanlah suatu hal yang bisa dianggap sepele. Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam udara bisa menyebabkan masalah kesehatan serius bagi anak.
Dampak Polusi Udara bagi Anak
Polusi udara adalah kondisi udara yang sudah dipenuhi dengan zat-zat berbahaya sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Polusi udara dapat berasal dari berbagai sumber, seperti asap kendaraan, pembakaran hutan, asap pabrik, dan asap rokok. Dampak polusi udara bagi anak-anak sangat serius dan beragam. Berikut adalah beberapa dampak polusi udara bagi anak-anak yang perlu Anda ketahui:
• Risiko bayi lahir prematur. Pencemaran udara dapat memberikan efek buruk bagi anak sejak sebelum ia lahir, atau ketika masih berada dalam kandungan. Sebuah penelitian di California menemukan bahwa ibu hamil yang terpapar polusi udara berisiko melahirkan secara prematur. • Menghambat perkembangan paru-paru. Anak yang tinggal di area dengan tingkat polusi udara tinggi memiliki peningkatan risiko terhadap masalah perkembangan paru-paru. Dampak ini ditandai dengan paru-paru tidak mencapai kapasitas maksimalnya. Dampak ini bahkan mirip seperti yang dialami oleh anak-anak dengan orang tua perokok.
• Memicu asma dan infeksi saluran pernapasan. Polusi udara dapat menyebabkan beberapa masalah pada pernapasan anak, seperti iritasi, memicu asma, bronkitis, dan infeksi pernapasan lainnya. Anak-anak dengan asma akan mengalami peningkatan serangan akibat udara yang tercemar. • Menurunkan fungsi kognitif dan prestasi akademik. Beberapa penelitian menemukan bahwa polusi udara dapat menghambat kemampuan kognitif anak. Polusi udara dapat menurunkan kemampuan verbal dan non-verbal, daya ingat, hingga IQ jika anak terpapar dalam jangka waktu lama. Bagi anak usia sekolah, masalah ini dapat berpengaruh pada prestasi akademiknya yang menurun.
• Meningkatkan risiko alergi. Polusi udara dapat memicu reaksi alergi pada anak-anak, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, mata merah dan gatal, atau ruam kulit. Hal ini disebabkan oleh polutan yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh anak untuk menghasilkan antibodi yang menyerang zat asing. Anak-anak dengan riwayat alergi di keluarga akan lebih mudah mengalami dampak ini.
Cara Meminimalkan Dampak Polusi Udara
Polusi udara adalah salah satu masalah lingkungan yang serius dan berdampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Untuk meminimalkan dampak polusi udara bagi anak, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, antara lain:

• Batasi penggunaan alat dan produk yang menimbulkan polusi, seperti obat nyamuk, pembersih lantai, pengharum ruangan, atau rokok. • Gunakan masker atau penutup hidung dan mulut saat berada di luar ruangan atau di area yang berpolusi tinggi.
• Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar dengan membersihkan debu dan sampah secara rutin. • Tanam pohon-pohon atau tanaman hijau di sekitar tempat tinggal untuk menyerap polutan dan menghasilkan oksigen. • Kurangi penggunaan kendaraan bermotor dan beralih ke transportasi umum atau sepeda.