Kisah Ninih Asal Indramayu, Sukses Bikin Inovasi Nastar Rasa Mangga hingga Terjual ke Hongkong
Ninih membuat inovasi nastar mangga khas Indramayu, hingga laku terjual sampai luar negeri.
Ninih membuat inovasi nastar mangga khas Indramayu, hingga laku terjual sampai luar negeri.
Kisah Ninih Asal Indramayu, Sukses Bikin Inovasi Nastar Rasa Mangga hingga Terjual ke Hongkong
Potensi mangga gedong gincu khas Indramayu amat berlimpah. Saking terkenalnya, kabupaten ini sampai dijuluki kota mangga di Jawa Barat.
Melihat peluang itu, Ninih mencoba berinovasi dengan membuat kue nastar rasa mangga.
Perempuan asal Desa Jayalaksana, Kecamatan Kedokan Bunder ini membuat kue khas lebaran itu di rumahnya.
Namun, permintaannya tak hanya di hari-hari besar keagamaan, tetapi juga di luar momen tersebut.
-
Kenapa Indramayu terkenal sebagai penghasil mangga? Pada 2002 silam, Indramayu pernah mencatat rekor fantastis penjualan buah mangga di angka satu juta lima ratus kuintal. Ini yang kemudian mengukuhkan daerah tersebut sebagai salah satu penghasil mangga terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana nastar diadaptasi jadi kue khas Indonesia? Menurut cerita, resep nastar sebenarnya diadaptasi dari olahan pie khas Belanda yang memiliki isian selai blueberry, apel, dan stroberi. Saat Belanda datang ke Nusantara di masa lalu, mereka ingin membuat pie tersebut. Namun, mereka kesulitan mencari buah tersebut yang tekstur dan kematangannya sesuai dengan yang ada di Belanda. Dari sini, muncul ide untuk mengganti blueberry, apel, dan stroberi dengan nanas yang lebih mudah ditemukan di tanah air.
-
Apa makanan khas Indramayu yang manis? Manis yang dimaksud di sini adalah cara pengolahannya serupa dengan dendeng. Sehingga berbeda dengan manis dari kue karena dendeng ikan asli kota mangga ini tetap nikmat disantap sebagai lauk makan.
-
Kapan nastar mulai populer di Indonesia? Selama perjalanannya, nastar yang dikenal saat ini memiliki berbagai proses modifikasi, baik dari sisi adonan dan bentuknya.
-
Bagaimana UMKM Purwakarta ini sukses menembus pasar internasional? Tekun berusaha Ternyata rahasia pertama dari usaha panganan yang dibuat warga bernama Cucu Nengsih ini adalah tekun dalam berusaha.Ia konsisten untuk menjual produk pastel mini, dengan memperhatikan kemasan penyajian dan kualitas produk.
-
Siapa yang membuat dendeng ikan manis Indramayu? Seorang pembuat dendeng ikan manis, Darni, menyebut jika proses pembuatannya cukup sederhana.
Yang unik, Ninih tak sekedar membuat rasanya saja, tetapi juga isiannya berbahan mangga. Ini membuat kue nastar yang ia produksi memiliki rasa yang berbeda, dan tentunya segar.
Produksi Dilakukan di Rumah
Sehari-hari, Ninih membuat kue nastar mangga di kediamannya. Ia dibantu sejumlah karyawan mampu menyelesaikan belasan hingga puluhan toples per hari, sesuai pesanan pelanggan.
Walaupun usahanya skala rumahan, Ninih tetap memperhatikan kualitas dengan penggunaan terigu dan bahan lainnya yang tidak sembarangan.
Bahan yang digunakan, tentunya memengaruhi kelezatan rasa.
“Produk yang dibuat sendiri sebenarnya ada kue-kue lebaran, seperti nastar, putri salju, kue kacang dan kastengel. Tetapi yang best seller itu nastar mangganya,” kata Ninih di rumah produksi nastar mangga Mimide miliknya, mengutip Youtube Diskominfo Indramayu, Selasa (30/4).
Ada Varian Nastar Bentuk Mangga
Di tempatnya, nastar yang dibuat juga tidak hanya berbentuk bulat klasik. Namun, ia juga membuat terobosan dengan bentuk menyerupai mangga.
Nastar ini, kata Ninih, dibentuk dengan cara dicetak. Ini akan menciptakan bentuk yang ouval, layaknya buah mangga utuh.
Kemasannya pun sudah profesional, yakni menggunakan karton dan plastik sehingga higienisitasnya terjamin.
“Bentuknya memang ada yang klasik bulat, dan ada juga yang cetak menyerupai mangga. Untuk satu kartonnya di harga Rp38 ribu, isi 10 nastar dan kami sudah lengkap perizinannya seperti PIRT dan halalnya,” kata Ninih.
Menangkap Peluang Mangga Gedong Gincu
Saat disinggung soal alasan pemilihan varian, Ninih menyebut jika pangsa pasar buah mangga sangat terbuka lebar terutama di Indramayu. Namun belum ada yang mengolahnya menjadi kue nastar.
Dia berpikir ketika buah nanas bisa diolah menjadi isian nastar, mengapa mangga tidak. Dari sana, ia mencoba berinovasi dengan membuat varian kue nastar berisi buah mangga dengan rasa yang manis segar dan harum.
“Jadi kenapa mangga karena peluangnya besar, dan kalau nanas saja bisa kenapa mangga tidak. Kami di sini memakai mangga gedong gincu yang jadi rajanya mangga, karena rasanya dan aromanya yang harum,” terang Ninih.
Terjual Sampai Luar Negeri
Saat ini, nastar buatannya sudah melanglang buana hingga ke beberapa wilayah di luar Indramayu. Bahkan, kue nastarnya sudah terbang sampai luar negeri di negara Hongkong.
Ninih menjadi penjual tetap di sana, melalui para pekerja migran asal setempat yang kembali memasarkan di sana.
Walau dilakukan secara rumahan, namun nastar buatannya bisa bertahan selama enam bulan dengan tanpa menggunakan bahan pengawet.
“Semoga ke depannya bisa dipasarkan lebih luas lagi, karena kalau ke luar itu kendalanya di kedaluwarsa yang hanya sampai enam bulan, seperti kemari nada permintaan dari Bali juga,” terangnya.