Melihat Mobil Hemat Energi Karya Mahasiswa UNTIRTA, Siap Berlaga di Kancah Asia
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang Banten mengenalkan mobil hemat energi karya mereka

Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten mengenalkan mobil hemat energi karya mereka. Kendaraan ini memiliki ukuran yang mungil dengan warna dasar hitam. Kapasitas kendaraan tersebut hanya untuk satu orang.

Melihat Mobil Hemat Energi Karya Mahasiswa Untirta, Siap Berlaga di Kancah Asia
Dikutip dari ANTARA, kendaraan ini dikerjakan oleh tim yang tergabung ke dalam Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Fakultas Teknik dan Lembaga Semi Otonom Kreativitas Mahasiswa Mesin Untirta (Kreammur). Nantinya mobil tersebut akan berlaga pada ajang internasional bergengsi, Shell Eco-Marathon Asia di Sirkuit Mandalika, Lombok, pada 4-9 Juli 2023 mendatang

Diberi nama Krakatoa EV.01
Mobil hemat energi tersebut diberi nama Krakatoa EV.01,. Mobil tersebut telah diujicobakan terlebih dahulu di hadapan Rektor Untirta, Prof. Fatah Sulaiman dan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Pengelolaan Keuangan, SDM dan Fasilitas, H. Kurnia Nugraha, Selasa (20/6).
Kakatoa EV. 01 didesain mampu mengaspal dengan jarak tempuh maksimal tanpa harus memakan banyak bahan bakar.
Dirakit selama 4 bulan
Disampaikan Ketua Jurusan Teknik Mesin Untirta, Dhimas Satria, kendaraan ini dirancang selama empat bulan. Beberapa dosen ikut mendampingi dari proses kreatif sampai akhirnya bisa berlaga di ajang internasional tersebut.
Pengerjaannya dilakukan dengan membagi mahasiwa ke dalam tiga tim.
“Ini adalah keikutisertaan pertama. Ada tiga tim Untirta diwakili oleh 20 mahasiswa angkatan 2019 dan 2020. Ketiga tim tersebut yaitu, desain chasis, body, dan engine,” kata Dhimas.
Krakatoa EV. 01 akan bertanding dengan lebih dari 80 tim dari 14 negara di kawasan Asia dan Timur Tengah.

Siap berlaga di Mandalika
Disupport dosen
Proses penciptaan kendaraan ini juga disupport oleh para dosen dari teknik mesin. Mahasiswa dipantau dari mulai proses perakitan, sampai masa uji coba.
Sebelumnya, tim mahasiswa ini telah berhasil melalui tiga tahapan, mulai dari registrasi, penilaian chasis, fungsi engine dan akomodasi menuju Mandalika.
“Masuk ke babak final sudah merupakan prestasi tersendiri dan ini harus menjadi budaya yang terus dikembangkan oleh Teknik Mesin. Ini merupakan budaya inovatif dan kreatif yang perlu ditularkan kepada angkatan berikutnya dengan skema rancangan inovasi baru,” kata Rektor UNTIRTA, Prof. Ir. Dr. H. Fatah Sulaiman, ST, MT

