Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Mudah dan Hemat
Botol bekas bisa Anda sulap menjadi barang berguna seperti pot bunga. Bahannya simpel dan cara membuatnya pun mudah.
Selain hemat, cara membuat pot bunga dari botol bekas juga memiliki banyak manfaat.
Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Mudah dan Hemat
Membuat pot bunga dari botol bekas bisa jadi agenda mengisi waktu luang di rumah. Tak bisa dipungkiri, menanam merupakan hobi yang menarik bagi sebagian besar orang. Media tanam yang paling banyak dipilih orang pada umumnya adalah pot. Tak heran bila kini berbagai pot telah banyak beredar di pasaran seiring dengan peminat yang semakin naik.
Mengenalkan hobi menanam yang kamu suka kepada anak-anak atau saudara kamu di rumah bisa jadi kegiatan yang menarik untuk mengisi waktu luang kamu di akhir pekan.
Selain belajar menanam, kamu juga bisa belajar membuat media menanam sendiri di rumah dalam hal ini pot. Daripada membelinya di pasaran dengan harga yang cukup mahal kamu bisa memanfaatkan botol bekas di rumah kamu untuk membuat berbagai macam pot yang unik dan cantik.
Tak perlu khawatir caranya akan sulit dan bikin kamu ribet karena langkah-langkahnya begitu mudah untuk diikuti bahkan jika pun kamu termasuk pemula. Berikut ini informasi lengkap mengenai cara membuat pot bunga dari botol bekas, unik dan sangat inspiratif telah dirangkum dari Liputan6.com:
-
Bagaimana cara membuat pupuk kompos organik? Berikut cara membuat pupuk kompos organik dari sampah rumah tangga yang ramah lingkungan: 1. Mengumpulkan Bahan Organik Agar dapat membuat pupuk kompos yang baik, Anda perlu mengumpulkan bahan-bahan organik, seperti:Sisa sayuran dan buah: Kulit pisang, sayuran busuk, dan sisa buah.Sampah dapur: Sisa makanan, seperti nasi, pasta, dan roti.Bahan nabati: Daun kering, ranting kecil, dan rumput. Kertas dan karton: Namun jangan gunakan kertas berwarna atau yang mengandung plastik 2. Menyiapkan Tempat Kompos Anda memerlukan ruang yang cukup untuk membuat kompos. Ini bisa berupa:Berkas kompos: Sebuah kotak atau wadah yang dapat dibuka dan ditutup.Tumpukan tanah: Jika Anda memiliki halaman, Anda bisa membuat tumpukan kompos di sudut taman.Pastikan tempat kompos memiliki sirkulasi udara yang baik untuk mendukung proses dekomposisi. 3. Menyusun BahanLetakkan bahan-bahan organik dalam lapisan-lapisan. Misalnya, mulai dengan lapisan bahan yang kaya nitrogen (seperti sisa sayur) di bagian bawah dan diikuti dengan lapisan bahan yang lebih kaya karbon (seperti daun kering atau kertas).4. MoistenPastikan campuran Anda cukup lembab, tetapi tidak sampai basah. Sebaiknya penggunaan air sekitar 40-60% dari keseluruhan bahan. 5. Aduk Secara BerkalaSecara berkala, aduk bahan-bahan di dalam tempat kompos setiap 1-2 minggu. Ini akan membantu mempercepat proses dekomposisi dan memastikan sirkulasi udara yang baik.6. Pantau SuhuSuhu di dalam tumpukan kompos dapat naik hingga 60°C. Jika suhu terlalu tinggi, aduk tumpukan. Sebaliknya, jika suhu terlalu rendah, tambahkan lebih banyak bahan segar. 7. Pupuk Kompos Siap Digunakan Setelah 3-6 bulan, pupuk kompos Anda siap untuk digunakan. Ciri-ciri pupuk kompos yang baik adalah:Berwarna coklat gelapMemiliki bau tanah yang khasTeksturnya remah dan tidak ada sisa bahan yang masih utuh 8. Menggunakan Pupuk Kompos Pupuk kompos yang sudah jadi dapat digunakan untuk memperkaya tanah di kebun Anda. Anda bisa mencampurkannya dengan tanah pada saat menanam, menyebarkannya di permukaan tanah, atau membuat larutan kompos yang dapat disiramkan ke tanaman.
-
Kenapa warga Tangerang membuat pot dari handuk bekas? Diungkapkan Pras, buah karya ia bersama warga Cipondoh Makmur ini bermula saat terbangunnya kesadaran akan lingkungan. Ia melihat banyak handuk bekas yang terbuang dan menghasilkan sampah.Kemudian, dirinya memutar otak agar limbah kain itu bisa disulap menjadi hasil kerajinan yang cantik.
-
Di mana warga Tangerang membuat pot dari handuk bekas? Pras Prasetya yang tinggal di Kampung Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang berhasil menyalurkan kreativitasnya. Ia bersama beberapa warga sekitar mampu menyulap kain handuk tidak terpakai menjadi kerajinan pot bunga yang cantik.
-
Bagaimana cara membuat biopori? Warga bisa membuat biopori dengan pipa paralon yang diberi lubang kemudian ditanam dengan kedalaman sekitar 80 cm.
-
Bagaimana botol plastik membantu air keran deras? Nantinya air akan langsung mengalir mengisi botol bekas tersebut Setelah hampir penuh, cobalah untuk membuka keran air. Aliran air pada keran pun akan mengalir secara deras.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
1. Pot Bunga Karakter Lucu
Alat dan Bahan:
- Botol plastik bekas
- Pisau pemotong/cutter
- Cat akrilik
- Pensil gambar
Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas:
1. Siapkan pola gambar karakter lucu yang akan tempatkan pada botol plastik. Misalnya pola gambar beruang, kelinci, dan kucing. Gambar pola pada botol plastik lalu potong dengan gunting sesuai dengan gambar polanya.
2. Jika sudah cat potongan botol yang telah dibentuk dengan cat akralik dengan warna dasar polos Lalu tumpuki warna dasar dengan cat warna sesuai karakter pola gambar. Gambarkan mata, hidung, dan telinga pada polanya agar semakin tampak lucu dan persis kartun.
3. Terakhir, keringkan sampai catnya tidak melumer dan pot hasil dari botol bekas sudah siap dijadikan hiasan. Untuk menjadi pot hias gantung bisa diberi gantungan tali pada kedua sisinya.
2. Pot Bunga Warna Warni
Alat dan Bahan:
- Kaleng susu bekas
- Kuas
- Cat warna-warni
- Paku
Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas:
1. Bersihkan kaleng susu bekas dari sisa noda atau tempelan kertas. Jika perlu cuci terlebih dahulu.
2. Lubangi bagian bawah kaleng susu menggunakan paku untuk tempat pembuangan kelebihan air saat tanaman kamu siram.
3. Cat kaleng bekas dengan warna favorit menggunakan kuas.
4. Tambahkan juga motif dengan warna cat yang berbeda. Jika kesulitan menggambar dengan kuas, gunakan spidol permanen.
5. Pot sudah jadi, tambahkan tanah dan bunga ke dalam pot kaleng tersebut.
3. Pot Bunga Polkadot
Alat dan Bahan:
- Botol plastik bekas
- Gunting atau Cutter
- Benang pancing
- Paku
- Cat
- Spidol
Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas:
1. Siapakan 1 botol plastik bekas, setelah itu potong tengah yang bagian samping menggunakan gunting atau cutter.
2. Setelah itu buat lubang dengan menggunakan paku di sekitar potongan botol plastik itu. Lalu cat dengan banyak titik-titik besar hingga seperti polkadot.
3. Lebih bagus lagi jika mengecatnya dengan warna dasar polos lalu menambahnya dengan warna gelap untuk polkadotnya.
4. Kemudian buat gantungan diatas potongan botol itu.
5. Tinggal mengisi tanah dan tanaman, Jadilah pot bunga dari botol plastik bekas.
Keuntungan Membuat Pot Bunga Sendiri
Tentu saja membuat pot bunga sendiri dengan bahan-bahan bekas memiliki sejumlah keuntungan. Keuntungan dari membuat pot bunga sendiri dari botol bekas antara lain adalah sebagai berikut:
- Mengurangi sampah plastik.
Botol plastik adalah salah satu jenis sampah yang sulit terurai dan berbahaya bagi lingkungan.
Dengan mengolahnya menjadi pot bunga, Anda dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang menumpuk di tempat pembuangan atau di alam.
- Menghemat biaya.
Botol plastik adalah bahan yang murah dan mudah didapat. Anda tidak perlu membeli pot bunga baru yang mungkin mahal atau sulit dicari.
Anda juga dapat menghemat biaya tanah, karena Anda tidak perlu mengisi seluruh pot dengan tanah.
Anda dapat menggunakan botol plastik kosong sebagai pengisi di bagian bawah pot untuk mengurangi berat dan kelembaban.
- Meningkatkan kreativitas.
Botol plastik adalah bahan yang fleksibel dan dapat dibentuk menjadi berbagai macam pot bunga. Anda dapat memotong, melubangi, mengecat, dan menghias botol plastik sesuai dengan imajinasi Anda.
Anda juga dapat membuat pot bunga dengan bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda-beda.
Efek Samping Penggunaan Botol
Penggunaan botol plastik untuk menanam bunga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, seperti:
- Keretakan atau pemudaran. Botol plastik bisa retak atau pudar seiring waktu, mengurangi umur pakainya. Botol plastik yang retak bisa menyebabkan kebocoran air atau tanah, yang bisa merusak tanaman atau lantai. Botol plastik yang pudar bisa mengurangi daya tarik estetika pot bunga.
- Pelepasan zat kimia. Beberapa botol plastik bisa melepaskan zat kimia ke dalam tanah, yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Zat kimia yang sering ditemukan dalam botol plastik adalah BPA (bisfenol A) dan ftalat. BPA dan ftalat bisa mengganggu hormon dan sistem endokrin tanaman, yang bisa mengurangi produktivitas dan kualitas tanaman.
- Drainase yang kurang. Beberapa botol plastik mungkin tidak memiliki lubang drainase yang cukup, yang bisa menyebabkan akar busuk. Akar busuk adalah kondisi di mana akar tanaman membusuk karena terlalu banyak air. Akar busuk bisa menyebabkan tanaman layu, kuning, atau mati.
Untuk menghindari efek samping tersebut, Anda bisa melakukan beberapa hal, seperti:
- Memilih botol plastik yang berkualitas. Anda bisa memilih botol plastik yang memiliki kode daur ulang #2, #4, atau #5. Kode ini menunjukkan bahwa botol plastik terbuat dari HDPE (polietilena berkepadatan tinggi), LDPE (polietilena berkepadatan rendah), atau PP (polipropilena). Botol plastik dengan kode ini cenderung lebih tahan lama, tidak mudah retak, dan tidak melepaskan zat kimia.
- Membersihkan botol plastik sebelum digunakan. Anda bisa membersihkan botol plastik dengan air dan sabun, atau dengan larutan cuka dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran, bakteri, atau sisa-sisa zat kimia yang mungkin ada di dalam botol plastik. Anda juga bisa mengeringkan botol plastik dengan baik sebelum mengisinya dengan tanah.
- Membuat lubang drainase yang cukup. Anda bisa membuat lubang drainase di bagian bawah botol plastik dengan menggunakan pisau, gunting, bor, atau alat tajam lainnya. Anda bisa membuat beberapa lubang kecil atau satu lubang besar, tergantung pada ukuran botol plastik. Anda juga bisa menambahkan lapisan kerikil, pasir, atau pecahan batu di bagian bawah botol plastik untuk membantu drainase.