Mengenal Sri Asih, Tokoh Komik Superhero Perempuan Sunda Pertama di Indonesia
Merdeka.com - Tokoh superhero yang dikenal masyarakat pada umumnya berasal dari luar Indonesia. Nama-nama seperti Batman, Superman, Wonderwoman rasanya sudah akrab di telinga kita. Namun tahukah kalian bahwa di Indonesia khususnya di Bandung, Jawa Barat terdapat tokoh Super Hero Perempuan yang pernah menjadi primadona di komik khas Indonesia bernama Sri Asih.
Superhero perempuan bernama Sri Asih tersebut memang terlahir dari komikus asal Bogor, Jawa Barat dan mengangkat kebudayaan khas Nusantara. Bahkan Sri Asih juga merupakan tokoh komik perempuan Indonesia pertama yang dibuat ditahun 1950an.
Sudah Eksis Sejak 1953
-
Siapa pemimpin Kerajaan Sriwijaya pertama? Mengulik sedikit tentang sejarah, Kerajaan Sriwijaya berdiri pada tahun 7 masehi yang dipimpin oleh Dapunta Hyang Sri Janayasa atau Sri Janayasa sebagai raja pertamanya.
-
Siapa yang menginspirasi Asisi di masa kecil? 'Komik itu mengubah hidup saya. Sejak baca komik, saya bercita-cita ingin membuat hal serupa nantinya,' terang Asisi, dikutip dari YouTube Gita Wirjawan.
-
Apa peran Sri Parameswari? Sang Permaisuri Sri Parameswari Dyah Kebi, istri Mpu Sindok, memiliki peran penting bagi sang suami.
-
Siapa yang berperan sebagai Asri? Rianti Cartwright adalah Asri, mahasiswi jelita yang jadi idola kampus sekaligus objek kekaguman Olip selama dua tahun. Dialah sosok bidadari kampus yang diperebutkan Olip dan Doni.
-
Apa ciri khas rakyat Indonesia? Bangsa Indonesia memiliki beragam ciri khas yang mencerminkan kekayaan budaya, sejarah, dan geografinya.
-
Apa yang paling terkenal di Indonesia? Rendang adalah masakan khas Indonesia yang diakui sebagai masakan terlezat di dunia, setidaknya berdasarkan survei yang dilakukan CNN International pada 2011.
Wikipedia 2020 Merdeka.com
Sri Asih merupakan tokoh Superhero Perempuan fiktif yang sudah ada di komik Indonesia sejak tahun 1953. Sri Asih sendiri dibuat oleh R.A. Kosasih yang dikenal sebagai Bapak Komik Indonesia pada tahun 1953 dan pertama kali diterbitkan oleh Penerbit Melodie asal Bandung, Jawa Barat di tahun 1954.
Dibalik Tokoh Sri Asih
Sri Asih merupakan jelmaan dari Dewi Kesuburan yang dipercayai oleh kalangan masyarakat Jawa Barat bernama Dewi Sri.
Tokoh dibalik Sri Asih ini adalah Nani Wijaya, seorang perempuan Sunda yang bekerja untuk agen kriminal dan investigasi yang memiliki kekuatan super, yang setara dengan 250 pria dewasa.
Memiliki Kemampuan khas dari Titisan Dewa Wisnu
Deviantart via GNFI 2020 Merdeka.com
Diketahui juga bahwa Nani Wijaya atau tokoh Sri Asih memiliki kemampuan khas yang menjadi andalannya dalam menumpas kejahatan, yaitu triwikrama yang merupakan titisan dari Dewa Wisnu untuk menggandakan diri dan memperbesar diri. Jika Ia menyebut kata Dewi Asih makai Nani akan berubah menjadi tokoh Sri Asih yang ditakuti musuh.
Sebagai Role Model Kemandirian Kaum Perempuan
Sosok pahlawan super dari Indonesia tersebut, memiliki tujuan khusus yakni sebagai role model perempuan Indonesia yang mandiri, kuat serta berkarakter.
Sri Asih merupakan bentuk penggambaran perempuan Indonesia yang tidak hanya mengajarkan nilai moral namun juga memiliki keteguhan diri yang kuat serta mandiri.
Mengangkat Nilai Tradisional dalam Penggambarannya
Dari sisi penampilan, Tokoh Sri Asih digambarkan serupa dengan perempuan biasa khas Jawa Barat yang memakai kain kemben berwarna hitam denan pinggiran seperti aksesoris emas, mahkota, dan memiliki selendang merah.
Penampilan Sri Asih sangat mewakili karakter Bangsa Indonesia, baik dari sisi pakaian yang dikenakan maupun kehidupan sehari-harinya. Dari karakter kelokalan yang kuat tersebut, Tokoh Sri Asih bisa diterima oleh berbagai kalangan, termasuk lembaga regulasi di Indonesia, yang pada saat itu hanya boleh membuat segala bentuk hiburan dengan aspek edukasi dan kearifan lokal.
Diangkat Ke Layar Lebar Sebanyak 2 Kali
Satu tahun pasca kemunculan Komik Sri Asih ditahun 1954, Turino Djunaedy yang merupakan sutradara kondang pada masa itu membuat seri layar lebar film Sri Asih dengan tokohnya diperankan oleh Mimi Mariani. Sri Asih menjadi role model kepopuleran budaya Indonesia yang dikenal luas oleh berbagai kalangan masyarakat melalui penggambaran di Komik yang dibuat oleh R.A Kosasih.
Selain di tahun 1954, pada tahun 2019 lalu Sri Asih Kembali diadopsi kedalam film layar lebar dengan dibintangi oleh Pevita Pearce dan Chelsea Islan. Film yang disutradarai oleh Upi Avianto tersebut rencananya akan ditayangkan pada 2021.
Terdapat 9 Seri Komik Sri Asih
Wikipedia 2020 Merdeka.com
R.A Kosasih tercatat sudah membuat sebanyak 9 seri komik Sri Asih. Ke-9 seri tersebut adalah Sri Asih di Singapura, Sri Asih di Surabaya, Sri Asih vs Si Mata Seribu, Sri Asih di Macao, Sri Asih vs Komplotan Kawa-Kawa, Sri Asih vs Gerombolan, Sri Asih vs Serigala Hitam, Sri Asih dan Bajak Laut dan yang terakhir Sri Asih Tertangkap.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asisi dan istri bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
Baca SelengkapnyaBanyak webtoon asli Indonesia yang sudah dibuatkan film atau web series.
Baca SelengkapnyaPerempuan inspiratif asal Palembang ini menciptakan Kitas Simbur Cahaya yang berisi undang-undang tertulis berlandaskan kearifan lokal pertama di Nusantara.
Baca SelengkapnyaRohana Kudus menjadi jurnalis perempuan pertama Indonesia yang tercatat dalam sejarah. Seperti apa kiprahnya?
Baca SelengkapnyaDewi Sartika, sosok emansipasi yang memiliki perjuangan hebat untuk kesetaraan perempuan.
Baca SelengkapnyaSejumlah catatan mengungkapkan, saat penyerbuan Belanda, Seksi Wanita turut Wingate Action ke daerah pendudukan Belanda.
Baca SelengkapnyaRohana Kudus adalah sosok pahlawan nasional yang dikenal sebagai wartawan perempuan pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur. Ia hidup sebelum era Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaMulai dari Ronggeng Dukuh Paruk yang menceritakan kemelut politik 1965 hingga Rasina yang berlatar zaman kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini diambil pada akhir Sidang Umum ke-42 UNESCO yang berlangsung di Paris, Prancis pada 22 November 2023.
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia masih harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Itu disebut dengan Revolusi Fisik.
Baca Selengkapnya